20 Tahun Usia Negeriku

“Perubahan status Sula menjadi kabupaten melalui perjuangan pendahulu dalam kurun waktu yang sangat panjang, apa salahnya bila kita yang saat ini menikmati hasil perjuangan itu sedikit merunduk untuk menghormati hasil perjuangan mereka

Oleh: Mohtar Umasugi, Mahasiswa pascasarjana (S3)

Menghormati perjuangan pendahulu bukan sekedar menabur bunga disaat upacara ulang tahun kabupaten setahun sekali. Tetapi lebih dari itu, substansi menghormati dan menghargai hasil perjuangan itu adalah adanya kesucian jiwa dan keikhlasan berbuat serta rasa memiliki yang dalam, sehingga benar-benar tertanggung jawab atas amanah yang sedang di emban.

Andai saja setiap anak negeri ini memiliki kesadaran akan tanggung jawab sejarah yang ada di pundaknya maka memasuki usia ke 20 tahun, seharusnya ‘wajah’ negeri ini sudah menampakkan kesejukan dan keceriaan pada semua orang yang akan tersenyum saat menatapnya. Namun demikian, harapan akan keadilan dan kesejahteraan di berbagai aspek pembangunan secara signifikan belum dirasakan oleh masyarakat.

Ingatlah, bahwa cita-cita perjuangan pemekaran itu adalah kesejahteraan masyarakat, bukan kesejahteraan elite, birokrasi dan politisi, bukan kesejahteraan kelompok dan individu demi mempertahankan kekuasaan oligarki, bukan pula untuk menciptakan ketergantungan politik dan ekonomi serta membangun rezim yang otoriter. Negeri ini milik bersama bukan milik yang berkuasa sehingga egois dalam mengambil sebuah kebijakan.

Olehnya, teman-teman dan orang-orang hebat yang saat ini diberi kepercayaan untuk mengurus negeri ini harusnya bersyukur bahwa adanya kesempatan untuk berbuat. Maka berbuatlah yang sesungguhnya sebagai wujud tanggung jawab sejarah, jangan menyia-nyiakan kesempatan yang begitu mahal mungkin saja di hari esok menjadi amal jariyah. Wallahu ‘alam bissawab.

Pojok Warkop Air sonton, 29 Mei 2023

Peduli Bahasa Ibu, Bupati Sula Diberi Penghargaan Mendikbudristek

MODERATORSUA COM, SANANA – Bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Fifian Adeningsi Mus dapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sebagai kategori Kepala Daerah peduli bahasa daerah atau bahasa ibu.

Penghargaan tersebut diberikan pada acara pergelaran Festival Tunas bahasa Ibu Nasional, yang buka langsung Mendikbudristek, Nadiem Makarim di Balai Room Hotel Sultan Jakarta, Senin (13/02/23).

penghargaan itu diberikan ke 16 Kepala Daerah termasuk Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus.

Nadiem menyampaikan, penghargaan tersebut diberikan kepada kepala daerah yang terus memberikan support, terhadap pengembangan dan melestarikan bahasa daerah dimasing-masing daerah, termasuk Kabupaten Kepulauan Sula.

“Kepada seluruh kepala daerah agar terus mengembangkan dan menjaga, bahasa masing-masing daerah. Sebab bahasa adalah budaya bangsa yang harus terus dilestarikan,”katanya.

Baca juga: Harga Sembako di Pasar Basanohi Sanana Makin Mahal

Sementara itu, Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus kepada moderatorsua.com menyampaikan, Pemda Sula tetap berkomitmen melestarikan bahasa daerah.

“Pemda Sula terus berkomitmen menjaga dan merawat bahasa daerah Sula agar tetap lestari dan tidak punah,” ucapnya.

Komitmen Pemda Sula ini, dibuktikan dengan telah dimasukkan Bahasa Daerah Sula dalam kurikulum muatan lokal, yang diajarkan di sekolah kabupaten kepulauan Sula.

“Selain di sekolah, di lingkungan masyarakat dan atau pertemuan resmi seyogyanya juga harus mengucapkan kata-kata bahasa Sula,”ujarnya. (gun)

Berbagi di Hari Pers Nasional, Wartawan Sula Didoakan Pengasuh Pondok Pesantren

MODERATORSUA.COM, SANANA – Peringati Hari Pers Nasional (HPN), Perhimpunan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) berbagi sembako ke dua pondok pesantren.

Kegiatan Perdana PWI Sula ini, diawali dengan jalan sehat bersama Forkompimda, dilanjutkan dengan berbagi sembako berupa beras di Pondok Pesantren Alfatah di Desa Wailau dan Daa-rullogoh Desa Waitamua.

Ketua PWI Sula, Hartati Panifat menyampaikan, memperingati HPN ke 28 ini, PWI Sula berbagi sembako di dua Pasantren. Pondok Pesantren Alfatah mendapat 35 sak beras dengan bobot 10 kilogram dan di Daa-rullogoh 40 sak beras.

“Semoga dengan sedikit santuan ini, bisa membatu kelancaran proses belajar mengajar di pesantren,”katanya, Kamis (09/02/23).

Baca juga: Tujuh Siswa Bakal Pamer Bahasa Sula Di Event FTBIN

Nurkholis, pengasuh Pondok Pasantren Alfatah sangat mengapresiasi kegiatan insan pers tersebut.

“Somoga Allah Subhanawataala melimpahkan Rahmat sehat kepada kita semua, terutama teman-teman wartawan,”ujarnya.

Senada, pengasuh Pondok Pesantren Daa-rullogoh, Sahyun Gay sangat berterima kasih atas bantuan para jurnalis Sula.

“Terima kasih kepada teman-teman wartawan atas niat baik membatu kami. Hanya Allah yang bisa membalasnya,”imbuhnya.

Hadir dalam kegiatan berbagi santunan tersebut Bupati Kepulauan Sula yang diwakili Asisten Satu Pemda Sula, Zaidin dan Kadis Komunikasi dan Informatika Sula, Suryawati Buamona. (gun)

Tujuh Siswa Bakal Pamer Bahasa Sula di Event FTBIN

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sebanyak tujuh siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar, SMP dan MTs di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) ikut Festival Tunas Bahas Ibu Nasional (FTBIN).

Giat tersebut akan berlangsung pada tanggal 12 sampai 16 Februari 2023 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.

Mereka dilepas oleh Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus yang diwakili Asisten Satu Bidang Pemerintahan, Zaidun di Istana Daerah, Rabu (08/02/23).

Kegiatan tersebut diikuti 16 peserta yang terdiri dari 5 Provinsi, satu kota Madya dan 10 Kabupaten, termasuk Kabupaten Kepulauan Sula.

“Untuk Provinsi Maluku Utara yang ikut berlomba termasuk kabupaten kepulauan Sula, Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Selatan dan Kabupaten Halmahera Utara,”kata Zaidun usai pelepasan.

Baca juga: Pemda Sula Tak Punya Uang Penuhi Kebutuhan Nelayan

Peserta lomba asal Sula yakni Rian Tidore asal MTs Babussalam, ikuti lomba Stanup Comedi, Ibnatun Qonita Efendi asal SD Insan Cendekia ikut lobang mendongeng, Safera Putri Buamona asal SMP Negeri 3 ikut lomba Stand up Comedi, Jihan Fatgehipon asal SMP Negeri 4 Sanana Utara ikuti lomba cerpen, M. Alfazri Sarif SD negeri 2 Wai Ipa ikut lomba menyanyi tunggal, Nursafitri Upara SD Inpres Falahu ikut perlombaan mendongeng dan Athirah Ade asal SD Negeri Waibau ikut lomba puisi.

“Setiap peserta mempunyai peran dan tugas yang berbeda-beda dalam perlombaan tersebut,”tuturnya.

Menariknya, setiap lomba yang nantinya dipentaskan, masing-masing menggunakan menggunakan bahasa Sula di hadapan Menteri Pendidikan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim dan seluruh tamu undangan.

Perlombaan yang diikuti peserta asal Sula ini dalam bentuk te teatrikal dengan konsep “Suglela Balengko Kam Ana Nopa Soa Gareha”.

“Sehingga dalam kesempatan ini saya selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sula, Maulana Usia, mengharapkan dukungan dan doa dari seluruh orang tua wali dan masyarakat Sula, senantiasa memberikan dukungan anak-anak kita yang ikut perlombaan ini,”pinta Pejabat Kepala Dinas Pendidikan Sula, Maulana Usia. (gun)

Pengendara Minta Traffic Light Difungsikan, Kadishub Sula Hanya Diam

MODERATORSUA.COM, SANANA – Ini alasan, pengendara kendaraan bermotor, meminta Pemda Sula segera aktifkan Traffic Light di Kota Sanana, Maluku Utara

Hal itu dikeluhkan pengendara, lantaran hampir setiap hari tak ada petugas untuk mengatur lalulintas di jalur itu.

Pantauan ModeratorSua.com di lokasi, terlihat kendaraan roda empat maupun roda dua, nampak berhati-hati saat melintas di simpang tiga, jalan Jenderal Besar Soeharto Komplek Got Ila Desa Fagudu, Kecamatan Sanana. Sabtu, (28/01/2023).

Amir Umasugi (41) yang hari-harinya bekerja sebagai tukang ojeg pangkalan di depan sebuah toko, menyatakan. Sudah bertahun-tahun Lalulintas di pertigaan itu tak teratur.

“Tiap hari saya di sini, pada bulan lalu saat turnamen sepak bola dunia, itu pernah terjadi kecelakaan lalulintas,” kata Amir kepada ModeratorSua.com Jum’at (27/1/2023).

Dia menyayangkan, kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut. Menurut Amir, jika traffic light tak aktif, seharusnya di simpang tiga jalan itu ada petugas yang berjaga.

“Tidak ada yang berjaga, seharusnya ada baik itu dari pihak kepolisian atau dari dinas perhubungan, tapi ini sampai sekarang tidak ada,” sesalnya.

Untuk itu, Amir dan beberapa rekan ojeg berharap, Pemerintah Sula segera fungsikan traffic light.

“Kami berharap kepada dinas perhubungan, semoga cepat untuk bisa memperbaiki lampu yang mati ini,” pinta Amir.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sula, Khairullah Mahdi tak mau berkomentar ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp di nomor +62 812-1045-8***. (mg).

Ini Wisudawan Cumlaude di STAI Babussalam Sula

ModeratorSua.com, Sanana – Yudisium kelulusan ratusan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam Sula Maluku Utara, dilanjutkan pengumuman nama-nama peserta wisuda dengan predikat cumlaude.

Acara yang digelar secara terbuka di halaman kampus itu, diikuti 163 mahasiswa. 17 diantaranya adalah lulusan terbaik dengan nilai tertinggi. Senin, (23/01/2023).

Dari 163 mahasiswa, terbagi atas 73 peserta Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, 31 peserta Program Studi Pendidikan Agama Islam, 35 peserta Program Studi Hukum Keluarga, dan 24 peserta dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah.

Berikut daftar wisudawan dan wisudawati terbaik atau lulusan dengan predikat cumlaude, di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam Sula Maluku Utara tahun 2023.

  1. Mustahar Musrif, SH (IPK 96,00)
  2. Moh. Kasim Umasangadji, SH IPK (91,49)
  3. Mohd. Nur Kodja, SH (IPK 91,44)
  4. Fitria Teapon,S.Pd (IPK 91,37)
  5. Gamar Jasim, SH (IPK 91,15)
  6. Safitri Ticoalo, S.Pd (IPK 91,08)
  7. Nurdiana Sapsuha, SH (IPK 90,79)
  8. Lilis Melani, S.Pd (IPK 90,54)
  9. Tuty Arianty Aminudin, SH (IPK 90,35)
  10. Susi Dewi Yanti, SH (IPK 90,26)
  11. Darwin Pawah, SH (IPK 90,21)
  12. Lidia Yoisangadji (IPK 90,19)
  13. Ratnawati Kabakoran, SH (IPK 90,13)
  14. Hamama Falhum, SH (IPK 90,09)
  15. Munika Waly, S.Pd (IPK 90,08)
  16. Nuraini Fatmona, S.Pd (IPK 90,03)
  17. Saleha Sapsuha, SH (IPK 3,62)

Pedagang Musiman Butuh Sentuhan Pemda Sula

ModeratorSua.com, Sanana – Pedagang Musiman yang berjualan di bahu jalan Pasar Tradisional Kota Sanana, Kepulauan Sula butuh tempat layak untuk berjualan.

Mereka meminta perhatian Pemda Sula, melalui Dinas Perindagkop, agar menyediakan tempat jualan layak, supaya terlindung dari terik dan hujan.

Permintaan itu, disampaikan beberapa Pedagang saat ditemui moderatorsua.com, di Pasar Tradisional Sanana pada Jum’at, (20/01/2023).

“Kalau bisa, kami minta ada tempat yang layak, meskipun hanya berjualan beberapa jam, dari Subuh sampai jam 13.00 wit,” kata Mardiana Koroy, sambil menjajal dagangannya.

Pantauan ModeratorSua.com, kurang lebih terdapat 20 orang pedagang musiman yang berjualan di bahu jalan pasar Tradisional Sanana.

Mardiana dan teman-temannya tak meminta fasilitas istimewa dari Pemda Sula, terpenting bisa terlindung saat berjualan.

“Tak perlu bangunan bagus, yang penting tidak basah hujan, dan panas serta tidak mengganggu pengguna jalan,”tambah pedagang musiman itu.

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Mardiana tetap berjualan ketika terik, maupun turun hujan.

“Kadang kami hanya mendapatkan hasil dari penjualan sebesar Rp. 30.000 sampai Rp. 50.000. Bahkan seringkali tidak mencukupi kebutuhan keluarga,”bebernya mengakhiri (mg)

Editor: Tim

Wahana Mewarnai, Mengasah Bakat Menggambar Anak di Sula

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sebagai penjual, Haris tidak hanya mencari laba dari jualannya. Namun tanpa disadari, Haris juga turut bantu tumbuhkebangkan bakat menggambar anak usia dini, di Kabupaten Kepualauan Sula (Kepsul).

Haris mulai kepakkan sayap usahannya dibidang menggambar, setelah sebelumnya hanya menjajal mainan balon anak-anak dan hewan, di oprit Jembatan Wai Belanda di desa Fagudu Kecamatan Sanana.

Ide Haris menyiapkan wahana menggambar anak itu, diserap dari tanah Jawa. Baru dua bulan terakhir, usahanya digeluti.

“Saya sempat lihat di Jawa ada model usaha ini. Dan saya coba bikin di sini (Sanana),”kata Haris yang ditemui Moderatorsua.com di lokasi kerjanya Jumat (13/01/23).

Pria asal Solo, Jawa Tengah itu tak menyangka, jika usaha barunya itu ada peminatnya.

“Tapi namanya juga usaha. Kita coba-coba dulu,”tuturnya.

Setiap malam, Haris membuka wahana menggambar itu di sudut kanan Taman Wan Sosa, Desa Fagudu.

“Tiap malam dibuka. Kecuali kalau hujan, memang tidak di buka,”ucapnya.

Ada dua model bahan untuk menggambar, dengan harga yang berbeda pula. Untuk gambar berbahan gabus, dijual dengan harga Rp 25 ribu per satu gambar. Sedangkan yang berbahan kertas Rp 35 ribu.

Dua jenis bahan menggambar itu, sudah terlukis aneka gambar karton. Anak-anak hanya mewarnai mengikuti gambar yang ada. Setelah diwarnai dan dibayar, gambar bisa dibawa pulang.

Haris bilang, banyaknya peminat sangat tergantung. Untuk malam-malam biasa, paling sedikit 10 sampai 20 anak-anak yang datang menggambar.

“Paling banyak itu kalau ada acara-acara besar. Misalnya tahun baru. Itu sampai 50 orang anak yang datang menggambar,”ungkapnya.

Kendati masih jomblo, Haris berharap anak-anak usia dini di Sula, bisa mengembangkan bakat menggambar melalui wahana yang disediakannya.

“Memang setiap penjual tetap cari untung. Tetapi, saya berharap dengan adanya media menggambar ini, bisa mengembangkan potensi dan bakat menggambar adik-adik kita dan anak-anak kita di Sula,”ujarnya.

Masni, salah seorang pelanggan mengaku bersyukur dengan adanya wahana tersebut. Sebab menurutnya, media mewarnai gambar yang sediakan Haris, tidak sekedar untuk menghibur anak, melainkan juga mengasa potensi menggambar anak.

“Tentunya ini sangat membantu kita sebagai ibu. Karena wahana ini selain sebagai media hiburan, juga media belajar dan mengasa bakat anak,”pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore

PT. Sempoerna Kayoe Diminta Kendaraan Oprasional Gunakan Nomor Polisi DG

MODERATORSUA.COM, SANANA – Salah satu poin kesepakatan dari hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) dengan pihak Perusahan PT. Mangoli Timber Prosedur dan PT. Sampoerna Kayoe yakni partisipasi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Anggota Komisi II DPRD Sula, Ramli Sade kepada Moderatorsua.com menyampaikan, bentuk partisipasi yaitu pihak perusahaan harus menggunakan plat nomor DG untuk kendaraan oprasionalnya.

“Iya, dalam RDP itu kita usulkan dan sepakati pihak perusahan terkait peningkatan PAD. Bentuk partisipasinya adalah kendaraan oprasional perusahan harus menggunakan plat nomor DG,”katanya, Rabu (11/01/23).

Sebab menurut politisi Partai Berkarya ini, jika kendaraan oprasional perusahan menggunakan plat nomor DG maka pajaknya akan masuk ke daerah.

“Praktis PAD kita akan bertambah. Dan itu disepakati pihak perusahan saat RDP,”tutur Ramli.

Untuk itu, Ramli ingatkan agar pihak perusahan segera menindaklanjuti kesepakatan sersebut.

“Karena sudah disepakati, maka saya ingatkan kembali agar pihak perusahan segera tindaklanjuti,”ujarnya. (gun).

Pengguna Gadget Siap-siap Besok Mati Lampu di Sanana

Moderatorsua.com, Sanana – Pengguna smartphone dan gadget, di Kota Sanana Kabupaten Kepulauan Sula, bersiap-siap besok akan dilakukan pemadaman listrik.

Pemadaman listrik ini, dilakukan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN UP3) Sanana, dimulai besok 08/1/2023, pukul 10.00 sampai 17.00 wit.

Pemadaman listrik selama 7 jam itu, dilakukan untuk pekerjaan sewa mesin tambahan di wilayah Kota Sanana.

Untuk menghindari korslet, pihak PLN menghimbau, pengguna genset melepas sambungan listrik yang terhubung dengan instalasi PLN.

“Apabila pelanggan memakai genset, agar dipisahkan dengan instalasi PLN,” tulis PLN pada selebarannya. Sabtu, (07/1/2023).