Tidak Ada Progres, PPTK Akui Puskesmas Kabau Tak Sesuai RAB

Sanana, Moderatorsua –  Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepulauan Sula, mengakui pekerjaan fisik Puskesmas Kabau, Kecamatan Sulabesi Barat tidak berdasakan gambar dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).

Hal itu diungkapkan Budi Sulistiyo saat dikonfirmasi Modeartorsua.com melalui telepon pada Senin 10/02/2025. Budi yang diperbantukan sebagai PPTK pada Dinas Kesehatan itu menyebut, pekerjaan Puskesmas Kabau tidak ada progress hingga masa tahun anggaran berakhir.

Sebelumnya redaksi moderatorsua.com menerima informasi dari beberapa sumber tentang pengecoran lantai dua Puskesmas, yang dinilai ada kejanggalan karena tidak sesuai dengan gambar.

Petunjuk pada gambar, lantai dua yang seharusnya menggunakan dua lapisan pembesian. Namun faktanya lantai dua Puskesmas Kabau hanya dicor dengan satu lapisan besi.

“Harus dua lapisan besi, kemarin (2024-red) dari kontraktor bilang bahwa hari minggu (29/12/2024) cor, padahal hari sabtu mereka sudah mulai cor dari pagi, sementara saya dengar kabar jam 2 mereka sudah cor lebih dari setengah,” ungkap Budi Sulistiyo

Budi mengaku saat pekerjaan lantai dua berlangsung, konsultan pengawas berada di tempat, namun menurutnya perubahan dari dua lapisan besi ke satu besi adalah inisiatif dari kontraktor. Karena itu Budi bilang, jika mengikuti gambar maka pembesiannya sama dengan tiga puskesmas lainnya yang bersumber dari DAK 2024.

“ada konsultan pengawas juga kemarin di sana, tidak ada konsultasi, dari kontraktor sendiri yang punya inisiatif atau kerja itu, kalau perintah digambar dan RAB harus dua lapis besi,” ujar Budi

“Iya itu prototype, kalau Fuata, Wai Ipa sama Mangon itu dua lapis (besi), yang satu lapis cuma di Kabau. Konraktornya CV Drie Karya Cemerlang direkturnya Jainudin Umalekhai,” sambungnya.

Ia juga sesali perubuhan yang dilakukan pada pengecoran lantai dua Puskesmas Kabau, karenanya Budi berinisiatif menambah besi sebagai alternatif.

“iya, dia (besi) kemarin jaraknya 15 dan 20 cm untuk jarak pembesian dua lapis, yang disayangkan itu cuma satu lapisan saja, dan kemarin saya ada inisiatif untuk tambah besi 16 sebagai penguat, karena mereka kerja sudah setengah jalan,” tegasnya

Budi menegaskan pekerjaan 4 Puskesmas di Kepulauan Sula yang besumber dari DAK tahun 2024 sangat terlambat, bahkan menurutnya sebagian tidak mencapai 50 persen pekerjaan fisik.

“Desember 2024 sudah selesai dan ini sangat terlambat, kita mau bilang lebih-lebih juga mau bagaimana lagi. Progresnya belum mencukupi 50 persen, kalau material fabrikasi sudah siap semua. Fisiknya yang tidak selesai,” pungkasnya.

Penulis: Gajali Fataruba
Editor: Redaksi Moderator

Silang Pendapat Dinkes Sula dan Perusahan Soal Proyek Rumdis PKM Falabisahaya

MODERATORSUA.COM, SANANA – Masalah Proyek pembangunan Rumah Dinas (Rumdis) Puskesmas (PKM) Falabisahaya Kecamatan Mangoli Utara Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) hanya keterlambatan input dari Dinas Kesehatan Sula. Hal ini disampaikan, Kuasa Direktur CV Duta Sarana, Sukiman.

Dikatakan, setelah pihaknya masukkan progres pekerjaan, hanya saja pihak Dinas Kesehatan terlambat input ke aplikasi Omspan.

“Kita masukkan progres pekerjaan. Tapi memang terlambat input ke Omspan,”Sukiman Selasa (17/01/23).

Sukiman bilang, pihaknya juga ingin agar proyek tersebut tuntas dikerjakan, hanya terkendala anggaran.

“Kalau anggarannya ada tentu kita lanjut kerja. Tapi ini anggarannya sudah tidak bisa lagi ciarkan. Kalau bisa terinput di Omspan, maka kita bisa adendum waktu kerja,”jelasnya.

Bahkan, kata Sukiman, kendati realisasi anggaran baru 30 Persen, tapi progres pekerjaan di palangan 32,49 persen.

Lanjutnya, progres pekerjaan 32,49 persen tersebut belum terhitung dengan timbunan (CCO) di lokasi atau areal di atas bangunan.

“Jadi itu hanya masalah keterlambatan input progres pekerjaan ke Omspan saja,”ujarnya.

Baca: Proyek Ratusan Juta di Falabisahaya Jadi Temuan BPK

Selain itu, Sukiman juga menanggapi terkait kesalahan cepat papan informasi tertulis nomenklatur jenis kerjaan.

“Itu hanya salah cepak. Bukan Rehabilitasi, tapi bangun baru,”ungkapnya.

Berbeda dengan Sukiman, Kepala Dinas Kesehatan Sula, Suryati Abdullah menyampaikan, pihaknya terpaksa tidak menindaklanjuti pencairan 70 persen, lantaran presentase progres pekerjaan pertama hanya capai 16 persen.

“Presentase progres perkejaan pertama itu hanya 16 persen. Waktu juga sudah mepet, tidak memungkinkan pekerjaan terselesaikan 70 persen. Sehingga tidak bisa dicairkan,”jelasnya, Rabu (18/01/23).

Sementara terkait kelebihan volume pekerjaan, Suryati menegaskan akan jadi tanggunngan Dinas.

“Soal kelebihan pekerjaan proyek, kita Dinas akan tetap bertangggunng jawab,”ujarnya.

Sekedar diketahui, nilai proyek tersebut sebasar Rp 615.400.000,00, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021. (gun).

Proyek Ratusan Juta di Falabisahaya Jadi Temuan BPK

MODERATORSUA.COM, SANANA – Proyek pembangunan Rumah Dinas (Rumdis) Puskesmas Falabisahaya Kecamatan Mangoli Utara Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) terbengkalai.

Proyek ratusan juta yang dikerjakan CV DS pada tahun 2021 itu, kini menjadi temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Provinsi Maluku Utara (Malut).

Tercatat, nilai kontrak proyek tersebut sebesar Rp 615.400.000,00, dengan masa kerja selama 180 hari kalender, mulai dari tanggal 14 Juli 2021 sampai dengan 10 Desember 2021. Sedangkan Pembayaran uang muka telah direalisasikan 30 persen.

Pemeriksaan fisik pekerjaan dilakukan bersama rekanan pelaksana, PPK dan Inspektorat pada tanggal 11 Februari 2022 di Kecamatan Mangoli Utara.

Baca Juga: Pastikan Uang Muka 2 Proyek Gagal di Mangoli Dikembalikan

Hasil pemeriksaan BPK, proyek itu sampai selesainya masa kontrak, progres fisik hanya mencapai 32,49 persen alias tidak terselesaikan.

“Di lapangan tidak terdapat aktivitas kegiatan. Progres pekerjaan yang terpasang di lapangan sebesar Rp 199.973.398,73 atau 32,49% dari nilai kontrak,”Data Laporan Hasil Pemeriksaan (LPH) BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kepualan Sula tahun 2021.

Sementara, kontraktor proyek tersebut, Nurullah Umagapi dikonfirmasi Moderatorsua.com namun enggan memberi tanggapan terkait masalah tersebut.

Nurullah berkilah bahwa Direkturnya yang akan menanggapi masalah tersebut.

“Iya, nanti Derktur sudah yang berikan tanggapan. Saya kurang sehat,”pungkasnya.

Hingga berita ini ditayang, namun Dikrektur yang dimaksud belum bisa dikonfirmasi. (gun).