MODERATORSUA.COM, SANANA– Kondisi atap Masjid Agung Al Istiqomah Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) kembali dikeluhkan jamaah. Pasalnya, pasca direhab, namun masih tetap bocor.
Ismail, salah seorang jamaah Masjid Agung yang berlokasi di antara Desa Falahu dan Fatce itu menyampaikan, atap masjid tepatnya di bagian kubah besar mesjid masih bocor.
“Sehingga ketika hujan, air masih tembus hingga ke lantai,”katanya Senin (02/01/23).
Karena itu dia berharap, agar Pemda khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memanggil pihak kontraktor untuk bertanggungjawab.
“Pihak PUPR harus memanggil orang yang kerja (kontraktor) masjid ini untuk bertanggungjawab atas hasil pekerjaannya. Jangan anggaran miliaran tapi hasil tidak maksimal,”ujarnya.
Ketua Komisi III DPRD Sula, M. Nasir Sangadji dikonfirmasi Moderatorsua.com mengaku jika pihaknya sudah memanggil Dinas PUPR terkait masalah tersebut.
Menurut politisi Partai Gerindra ini, masalah kebocoran di bagian Kubah utama Masjid Agung akan menjadi tanggungjawab pihak kontraktor.
“Kita sudah gelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak PUPR dan kontraktor. Dan mereka (kontraktor) bersedia lanjut kerja. Dan itu diluar anggaran daerah,”jelasnya.
Nasir bilang, dalam RAB (Rencana Anggaran Belanja) proyek rehab masjid memang tak ada item pekerjaan pada bagian Kubah utama masjid.
“Yang masuk dalam item pekerjaan itu termasuk, ganti plafon, ganti semua atap masjid dan Kubah-kubah kecil. Sementara yang bocor itu bagian Kubah utama. Tapi setelah kita RDP, pihak kontraktor bersedia untuk menutup kebocoran itu,”tukasnya.
Sementara itu, Kadis PUPR Sula, Jainudin Umaternate dikonfirmasi media namun belum respon.
Sekedar diketahui, sumber anggaran rehab Masjid Agung dari APBD tahun 2022 senilai Rp 1.959.766.219. (gun).
Penulis: Gunawan