Remaja Kota Ternate, Terciduk Pesta Miras & Lem Ehabon

MODERATOR SUA.COM, TERNATE – Puluhan remaja di Kota Ternate, Maluku Utara tertangkap basah saat sedang pesta miras dan hirup Lem Ehabon.

Tak hanya itu, bahkan kumpulan anak dibawah umur ini juga nekat bobol rumah warga, untuk mengkonsumsi barang haram itu.

Pantauan moderatorsua.com, remaja pemakai lem tersebut, ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Pol-PP) di lokasi Masjid Almunawwar Kota Ternate. Kamis, (26/01/2023).

“Mereka bobol rumah orang di depan Toko Weda, lalu konsumsi Lem Ehabon, Komix dan miras,” kata Kasat Pol-PP Kota Ternate, Fandy Mahmud saat diwawancarai ModeratorSua.com.

Untuk membeli barang haram itu, para pemakai ini rela jadi tukang parkir liar di kawasan Masjid Raya Ternate.

“Pas kami tangkap, meraka bilang sebagian teman-teman ada di seputaran masjid raya, langsung kita kesini (lokasi masjid) dan ada yang jadi tukang parkir, uangnya untuk beli lem, dan lainnya,” tegas kasat.

Ikhtiar Masjid Almunawwar digunakan sebagai tempat konsumsi Lem Ehabon, Alumni IPDN ini, mengarahkan anggotanya lakukan pemantauan rutin.

“Ada petugas satpol yang nanti jaga disini, untuk pantau masjid raya,’ tutupnya (jali)

Kebocoran Kubah Masjid Agung Sula Jadi Tanggungjawab Kontraktor

MODERATORSUA.COM, SANANA– Kondisi atap Masjid Agung Al Istiqomah Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) kembali dikeluhkan jamaah. Pasalnya, pasca direhab, namun masih tetap bocor.

Ismail, salah seorang jamaah Masjid Agung yang berlokasi di antara Desa Falahu dan Fatce itu menyampaikan, atap masjid tepatnya di bagian kubah besar mesjid masih bocor.

“Sehingga ketika hujan, air masih tembus hingga ke lantai,”katanya Senin (02/01/23).

Karena itu dia berharap, agar Pemda khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memanggil pihak kontraktor untuk bertanggungjawab.

“Pihak PUPR harus memanggil orang yang kerja (kontraktor) masjid ini untuk bertanggungjawab atas hasil pekerjaannya. Jangan anggaran miliaran tapi hasil tidak maksimal,”ujarnya.

Ketua Komisi III DPRD Sula, M. Nasir Sangadji dikonfirmasi Moderatorsua.com mengaku jika pihaknya sudah memanggil Dinas PUPR terkait masalah tersebut.

Menurut politisi Partai Gerindra ini, masalah kebocoran di bagian Kubah utama Masjid Agung akan menjadi tanggungjawab pihak kontraktor.

“Kita sudah gelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak PUPR dan kontraktor. Dan mereka (kontraktor) bersedia lanjut kerja. Dan itu diluar anggaran daerah,”jelasnya.

Nasir bilang, dalam RAB (Rencana Anggaran Belanja) proyek rehab masjid memang tak ada item pekerjaan pada bagian Kubah utama masjid.

“Yang masuk dalam item pekerjaan itu termasuk, ganti plafon, ganti semua atap masjid dan Kubah-kubah kecil. Sementara yang bocor itu bagian Kubah utama. Tapi setelah kita RDP, pihak kontraktor bersedia untuk menutup kebocoran itu,”tukasnya.

Sementara itu, Kadis PUPR Sula, Jainudin Umaternate dikonfirmasi media namun belum respon.

Sekedar diketahui, sumber anggaran rehab Masjid Agung dari APBD tahun 2022 senilai Rp 1.959.766.219. (gun).

Penulis: Gunawan