Gelar Bimbingan Manasik Haji, Ini Pesan Wabup Pada Jemaah

Sanana, Moderatorsua.com – Sebanyak 114 Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kepulauan Sula mengikuti bimbingan manasik haji. Kegiatan yang difasilitasi oleh Bagian Kesejahteraan (Kesra) Setda Pemda Kepulauan Sula itu, berlangsung di Aula Madrasa Aliyah Negeri 1 Sanana, Sabtu (20/04/24).

Kegiatan dengan tema: Haji Ramah Lansia tersebut, dihadiri pihak Kemenag dan Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus yang diwakili M Saleh Marasabessy, sekaligus membuka acara seraca resmi.

Dalam sambutanya, Saleh menyampaikan beberapa pesan bagi JCH. Pertama ilmu pengetahuan, kesiapan fisik dan kesehatan serta obat-obatan.

“Ilmu pengetahuan menjadi penting. Baik itu ilmu yang didapat dari bimbingan petugas atau panitia maupun ilmu orang-orang tua-tua kita di kampung. persiapan fisik harus bagus, kesehatan paling utama. Dan, persiapan obat-obatan,” katanya.

Selain itu, wakil bupati juga mengingatkan pentingnya menjaga pertemanan sesama jemaah selama keberangkatan.

“Yang muda jaga yang tua dan yang tua juga jaga yang muda. Dan Terakhir dari saya, bertawakal kepada Allah,”ujarnya.

Akhir sambutan, orang nomor dua di Sula ini menyatakan, Pemda Sula akan memberi insentif kepada JCH saat keberangkatan.

“Sebagai Penutup kami sampaikan, Pemda Sula akan memberi sedikit insentif saat berangkat nanti,” tukasnya.

Sementara, Idham Umamit, Kabag Kesra Sula menambahkan, tahapan selanjutnya adalah kesiapan keberangkatan JCH.

“Kita akan rapat PPHD membahas kesiapan dan jadwal keberangkatan pemulangan kapal yang ditumpangi jemaah haji,” tuturnya.

Lebih lanjut kata Idham, jadwal keberangkatan JCH asal Sula akan bertolak dari pelabuhan Sanana menuju Ternate mulai tanggal 16 Mei 2024.

“Dan di tanggal 18 Mei itu sudah sampai di Makassar. Selanjutnya tanggal 20 Mei jemaah akan bertolak dari Makassar ke Jeddah,” paparnya.

Terkait jaminan ramah keberangkatan JCH bagi lansia, Idham menegaskan Panitia ekstra pengawasan.

“Prinsipnya Paniti haji akstra mangawasi para jemaah mulai dari berangkat sampai kembali,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, dari 114 JCH, sebanyak 76 orang yang berusia 50 tahun sampai 85 tahun.

Penulis: Gunawan Tidore
Editorr: Gajali Fataruba

Pemulihan Bahasa Daerah dan Tanggungjawab Keluarga Batih


Oleh Jurnalis ModeratorSua: Gunawan Tidore

Beberapa bulan lalu dunia pendidikan diramaikan dengan lomba Bertutur Bahasa Daerah di tingkat kabupaten maupun Provinsi di Maluku Utara. Perlombaan berupa baca puisi, cerita pendek dan pantun. Semuanya menggunakan bahasa daerah. Lomba ini diikuti para siswa tingkat Sekolah Dasar dan dan SMP.

Perlombaan ini merupakan fasilitas Pemerintah untuk menjembatani generasi mengenal kembali bahasa ibu mereka. Bahkan secara formal, bahasa daerah didorong masuk dalam kurikulum sekolah. Sebagai langkah ikhtiar, kita mengapresiasi hal ini. Namun langkah ini juga sekaligus menutupi kesalahan sejarah pendidikan kita.

Lewat pendidikan formal bahasa daerah pernah tersisih. Sebagian kita mungkin ingat. Dulu, ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, bagi siswa yang menggunakan bahasa daerah saat bersekolah dijustifikasi sebagai anak yang akan mengalami “kebodohan”. Kalimatnya saya masih ingat persis: “Jangan terlalu berbahasa daerah, nanti kita bodoh.” Stigma seperti ini justru keluar dari mulut para pendidik dan beredar luas di areal sekolah bahkan di luar sekolah kala itu.

Padahal habitat penggunaan bahasa daerah para siswa datang dari keluarga batih. sebagai langkah awal siswa itu belajar. Ketika masuk di lingkungan sekolah, para penutur mulai cemas menggunakan bahasa daerah karena tekan pendidikan formal. Bahkan ketika kedapatan para siswa bertutur menggunakan bahasa daerah di lingkungan sekolah akan hukuman fisik. Ini juga bagian dari pelenyapan bahasa daerah itu sendiri.

Pelenyapan bahasa-bahasa lokal atau daerah sebagaimana ditunjukan Jared Diamond dalam : The Word Until Yesterday (Dunia Hingga Kemarin) Apa Yang Kita Dapat Pelajari Dari Masyarakat Tradisional.?. Diamond menunjukan beberapa faktor pelenyapan langsung bahasa lokal. Pertama, membunuh para penurut secara langsung yang dialami orang Suku Yahi di California Amerika atas pembantaian para Pemukim Eropa sekitar tahun 1853. Para Kolonis Britania melenyapkan bahasa asli Tasmania diawal tahun 1800-an dengan cara membunuh orang-orang Tasmania. Selain itu, Kebijakan Pemerintah Amerika yang melarang bahasa-bahasa lokal di sekolah-sekolah. Faktor lainya adalah meningkatnya mobilitas sosial serta pernikahan berbeda Suku.

Abdul Rachman Patji, Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menunjukan sekitar 169 bahasa etnis di indonesia, dan sekitar 10 persen masyarakat yang masih berbicara menggunakan bahasa daerah (sumber: http://www.beritasatu.com). Di Papua, pengaruh mobilitas penduduk yang berdampak pada semakin berkurang orang menggunakan bahasa lokal. Sekitar 20 orang yang masih menggunakan bahasa Uskup, atau Kosare, Taore-So dan Taoqwe yang hanya memiliki 50-an penutur, pada hal sekitar 200 bahasa lokal di Papua itu (Irwan Abdullah, 2010: 94-95).

Di Provinsi Maluku Utara, terdapat 30 bahasa daerah yang menurut Kepala Pusat Bahasa Provinsi Maluku Utara, A. Siruah, menemukan ada tujuh bahasa daerah yang penuturnya kurang dari seribu orang. Bahasa tersebut rata-rata bahasa yang berada di pedalaman Pulau Halmahera. Sementara dari hasil penelitian Pusat Bahasa Provinsi Maluku Utara, disampaikan oleh Sanggo bahwa terdapat 30 bahasa yang dikelompokkan dalam 17 kelompok bahasa daerah di Maluku Utara. Dari jumlah tersebut, satu bahasa sudah dinyatakan punah dan tujuh terancam punah. (Tempo, 12 Januari 2012). Lantas, apa pentingnya melestarikan bahasa daerah.?

Menurut penulis, ada tiga poin penting pelestarian bahasa-bahasa ibu. Pertama, mendorong kita menguasai lebih dari satu bahasa atau disebut Diamond sebagai bilingual atau multilingual sehingga tidak membatasi komunikasi dengan masyarakat lainya. Kedua, memperkaya pengetahuan lokal (Local Wisdom) dan berikut, dengan mengunakan bahasa lokal, indentitas kelompok masyarakat tidak mudah lenyap.

Sebagai penutup, pelestarian bahasa daerah, tidak cukup dengan mengadakan perlombaan yang sifatnya seremoni belaka, juga tidak berhenti pada penerapan kurikulum di sekolah yang justru membatasi percakapan di lingkungan keluarga batih. Lebih dari itu, harus membangkitkan kembali mental agar siswa tidak minder menggunakan bahasa daerah di luar lingkungan sekolah. Dan, penerapan kurikulum harus melibatkan keluarga batih sebagai pengajar non formal.

Hadiri HUT PGRI Ke-78, Bupati Sula Minta Guru Tingkatkan Disiplin di Sekolah

MODERATORSUA.COM, SANANA – Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, Fifian Adeningsi Mus, menghadiri Hari Guru Nasional serta Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) yang ke-78 tahun 2023 pada Jumat (01/12) kemarin.

Bupati Fifian dalam sambutanya mengatakan, kepala sekolah dan guru di Sula akan dibina untuk membentuk kedisiplinan serta manejemen sekolah. Menurut Fifian, hal itu dilakukan guna mencerdaskan kehidupan bangsa demi mewujudkan Sula Bahagia.

“Harapan saya, kepala sekolah dan guru-guru yang ada di sekolah masing-masing harus lebih menekankan kedisiplinan dan manajemen di sekolah untuk mencerdaskan anak-anak bangsa yang ada di kepulauan Sula,” pinta Fifian

Menurut Bupati, pihaknya telah mengantongi data terkait tenaga guru melalui Sekretaris Dinas Pendidikan Sula. “Saya suda meminta tadi, lewat sekretaris pendidikan membereskan yang tadi suda di catat nama-nama yang bersangkutan,” katanya.

Selanjutnya, ia bakal mengevaluasi kinerja serta pembinaan terhadap guru dan kepala sekolah.

Bahkan, Bupati yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan itu, blak-blakan menyatakan akan mencopot kepala sekolah yang lalai.

“Akan kami panggil dan menanyakan secara tertutup, kenapa hal itu bisa terjadi di sekolah masing-masing, dan apabila suda fatal, ya harus di ganti secepat mungkin,” pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore

Empat Politisi Dapat Panggung Gratis, Plus Didoakan Bupati Sula

MODERATORSUA.COM, SANANA – Bakal Calon Legislatif (Caleg), mendapat panggung gratis pada acara penutupan Festival Tanjung Waka (FTW) pada, Senin malam (06/11/23).

Ke-empat politikus tersebut diantaranya: 1. Lasidi Leko, (Ketua Partai PBB Sula), 2. Ramli Tidore, (Ketua PKS Sula), 3. Ahkam Gajali (Ketua Partai Golkar Sula), 4. Jauhar Buamona (Caleg PPP)

Agenda ini berlangsung satu jam lebih, usai Wakil Bupati Sula, Saleh Marasabessy menutup acara FTW tahun 2023 secara resmi.

Amatan Moderatorsua, sambutan Bupati pada acara penutupan FTW tahun 2023 dibacakan Wakil Bupati. Kurang lebih satu jam setelahnya, barulah Bupati bersama rombongan DPRD dan beberapa SKPD hadir lokasi acara.

Karena itu, acara masih terus berlangsung dengan membacakan beberapa pemenang oleh ke-empat DPRD Sula aktif itu, disusul Sekretaris Daerah (Sekda), Muhlis Soamole dan Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus.

Empat orang Bacaleg itu dapat jatah membaca dan memberi penghargaan terhadap pemenang juara satu, dua dan tiga untuk kategori Stan terbaik, konstruksi terbaik, Stan ramah lingkungan terbaik, pelayanan terbaik, anyaman nyiur terbaik dan juara umum.

Usai pembacaan pemenangan, Bupati Sula menyampaikan agar semua pihak tetap menjaga stan dan lokasi secara baik untuk keberlanjutan gelaran festival ke depan. Menurutnya, hal itu tidak ada kaitan dengan momentum Pilpres dan Pileg 2024.

“Tidak ada kaitan dengan Pilpres dan Pileg. Itu pilihan masing-masing. Kita tetap fokus pada kerja-kerja Pemerintah Daerah untuk Sula bahagia,” katanya.

Diakhir sambutannya, Bupati sempat mendoakan empat Caleg tersebut dapat kembali terpilih.

“Mudah-mudahan mereka (keempat Caleg) ini bisa terpilih kembali,”pungkasnya.

Sekedar diketahui, keempat Bacaleg tersebut tiga diantaranya bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil II) yaitu Ramli Tidore, Lasidi Leko dan Jauhar Buamona. Sedangkan Ahkam Gajali kembali bertarung di Dapil III.

Penulis: Gunawan Tidore

Hadir Pembukaan FTW, Wakil Dubes Spanyol : Sula Sangat Dekat di Hati

MODERATORSUA.COM, SANANA – Konsistensi menjaga ekosistem dalam gelaran Festival Tanjung Waka (FTW) Kabupaten Kepulauan Sula tahun 2023, mendapat apresiasi dari Wakil ketua Duta Besar Spanyol Diego Santiago Rivero dan Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI Haryanto.

Menurut Diego, gelaran FTW yang kedua kalinya di masa Pemerintahan Bupati Fifian Adeningsi Mus, sangat hebat lantaran tetap konsisten mempertahan ekosistem.

“Ini Festival ini sangat hebat karena mempertahankan ekosistem,” kata Tiego dalam sambutannya pada pembukaan FTW, Sabtu (04/11/23).

Bahkan Diego menyebut, gelaran FTW di Sula justru memperkuat hubungan bilateral negeri Matador itu dengan Indonesia dalam aspek kepariwisataan.

“Walau pun Sula jauh dari Spanyol tapi dalam hati Sula sangat dekat dengan Spanyol,” tuturnya.

Ia menambahkan, hubungan Spanyol dengan Indonesia bukan hanya dalam sejarah. Tapi melalui event FTW ini, lebih mempererat kerja sama Pemerintah Indonesia dengan negaranya.

“Tidak hanya dalam sejarah hubungan Indonesia dan Spanyol itu ada. Dengan Festival Tanjung Waka kita lebih mempererat hubungan ini lebih baik lagi. Ini bentuk kerja sama Indonesia dan Spanyol,” tuturnya.

Sementara itu, Haryanto menyebutkan, Kepulauan Sula memiliki banyak ragam potensi destinasi unggulan. Seperti, Pantai Tanjung Waka, Pulau Pagama, Telaga Kabau, Air Terjun Wailau, dan sebagainya.

“Semuanya sangat-sangatlah indah. Ini merupakan daya tarik wisata yang dapat memberikan kesan tersendiri bagi Wisatawan Mancanegara maupun Nusantara, khususnya Wisatawan pencinta wisata alam dan bahari,” ujarnya.

Deputi menilai, pagelaran Festival Tanjung Waka ini, menjadi sangat penting dan memiliki unggulan komparatif dari festival-festival lainnya di Indonesia.

“Karena tentu saja, ini mengusung konsep eko event, artinya dalam event ini, masyarakat Kepulauan Sula tidak hanya bersukacita menggelar sejumlah warisan budaya leluhur. Namun, juga mengkampanyekan pentingnya pelestarian lingkungan demi terjaganya keseimbangan alam,” pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore

Desa Fagudu Rangking 1 IDM 2023 di Sula, Ini Peringkat se-Kecamatan Sanana

MODERATORSUA.COM, SANANA – Desa Fagudu keluar sebagai rangking 1 pada Pemutahiran Index Desa Membangun (IDM) Kabupaten Kepulauan tahun 2023.

Dikutip dari laman resmi idmkemendes.go.id, Desa Fagudu ditetapkan sebagai salah satu desa paling maju dari 78 di Kabupaten Kepulauan Sula dengan nilai 0.7551.

Nilai di atas merupakan akumulasi 3 indikator utama diantaranya, Index Ketahanan Sosial (IKS 33,1% ), Index Ketahanan Ekonomi (IKE 33,1%), dan Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan (IKL 32,4%).

Berikut peringkat status dan nilai Index Desa Membangun (IDM) 11 desa di Kecamatan Sanana.

  1. Desa Fagudu IDM Maju nilai IDM 0.7551
  2. Desa Falahu IDM Maju nilai IDM 0.7229
  3. Desa Fatcei IDM Berkembang, nilai IDM 0.6962
  4. Desa Wailau IDM Berkembang, nilai IDM 0.6919
  5. Desa Fogi IDM Berkembang nilai IDM 0.6875
  6. Desa Pastina IDM Berkembang nilai IDM 0.6865
  7. Desa Mangon IDM Berkembang nilai IDM 0.6767
  8. Desa Wai Ipa IDM Berkembang, nilai IDM 0.6657
  9. Desa Waihama IDM Berkembang nilai IDM 0.6460
  10. Desa Waibau IDM Berkembang nilai IDM 0.6217
  11. Desa Umaloya IDM Tertinggal nilai IDM 0.5771

Sumber: https://idm.kemendesa.go.id/rekomendasi
Penulis: Gajali Fataruba

Target Rekor Muri, Event FTW 2023 di Sula Tampil Beda

MODERATORSUA.COM, SANANA – Untuk kali kedua Event Festival Tanjung Waka (FTW) dalam kepemimpinan Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus akan digelar. Event bersekala nasional ini bertemakan: Eko Event Festival Tanjung Waka tahun 2023.

Event festival pertama pada tahun 2022 lalu, cukup membanggakan. Pasalnya, gelaran perdana itu masuk dalam 10 besar dari ribuan Event Destinasi Pariwisata tingkat nasional di seluruh Indonesia.

Ketua Panitia Festival Tanjung Waka 2023, Syahjuan Fatgehipon menyampaikan, ada beberapa item kegiatan menarik yang tidak ada pada gelaran sebelumnya dan akan disajikan kali ini.

Pertama, pemberdayaan masyarakat lokal tempatan melalui kendaraan roda dua di lokasi festival. Kedua, pertunjukan simbolis 200 unit perahu nelayan.

“Semua kendaraan akan parkir di luar gerbang festival. Kecuali Bupati, Wakil Bupati dan tamu istimewa lainnya. Untuk aktivitas lalu-lalang pengunjung di lokasi festival, akan dilayani ojeg yang notabene warga tempatan. Mereka akan diberi tanda stiker, kemudian atraksi perahu nelayan,” kata Syahjuan pada Moderatorsua.com, Senin (23/10/23).

Selain itu, dari aspek kebudayaan dan pameran kuliner, Panitia bakal selenggarakan “Kia Kub” atau Makan Bersama turut digaungkan dalam festival.

“Kia kub ini sebagai simbol persaudaraan kita di Sula. Untuk panjang kia kub ini sekitar 30 meter. Makanan-makanan khas akan kita sajikan,” jelasnya.

Terakhir, digelar aksi bersih-bersih sampah plastik di pantai semua desa di Kabupaten Kepulauan Sula secara serentak. Aksi ini ditargetkan mendapat penghargaan rekor muri.

“Jadi, tiap-tiap desa akan melakukan hal yang sama dalam satu hari. Aksi ini ditargetkan untuk mendapat rekor muri,”paparnya.

Menurut Syahjuan, aksi tersebut merupakan tindaklanjuti dari deklarasi Sula bebas sampah plastik 2024 yang disampaikan Bupati pada festival sebelumnya. “Iya, itu tindaklanjuti dari deklarasi pada festival sebelumnya,” tutupnya.

Penulis: Gunawan Tidore

Ombudsman Sarankan Pemda Sula Segera Lakukan Pelantikan

MODERATORSUA.COM, SANANA – Dinilai tidak ideal, Ombudsman RI Maluku Utara meminta puluhan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kepulauan Sula segera dilantik.

Hal itu disampaikan Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi, Alfajrin A. Titaheluw usai melakukan penilaian di Dinas Pendidikan, Kamis (14/09/2023).

Ia menuturkan, menduduki jabatan struktural semestinya sudah definitif, karena menurutnya pelaksana tugas memiliki keterbatasan dalam menjalankan tugas-tugas tertentu.

“Kita belum mendalami lebih jauh, apakah ada implikasi secara langsung berkaitan operasional dalam mendukung pelayanan. Tapi kaitannya dengan pengalaman kita, sebenarnya tidak punya kontribusi yang cukup masif,” kata Alfajrin A. Titaheluw pada wartawan.

Baca juga: Terhalang Status Plt, Kaban BKPSDM Sula: Anggaran Diklatpim II Dihapus Lagi

Meski status plt tidak menghambat pelayanan publik, namun dia mamastikan dalam hal kolaborasi dan inovasi akan terhambat, karena itu ia menyarankan untuk dilakukan pelantikan.

“Dalam prespektif pelayanan, kami lihat tidak ada pengaruh yang signifikan  sekalipun masih plt. Tetapikan kadis kan mau berekpresi, mau kolaborasi, inovasi lebih jauhkan masih punya keterbatasan,” ujar Alfajrin.

“Idealnya dalam satu struktur pemerintahan, bahwa yang meminpin adalah orang-orang yang kapabel, berkompetensi yang terakhir ya memang sudah definitif,” sambungya.

Namun Alfajrin menegaskan, proses pelayanan publik bisa terhambat jika status plt terus dipertahankan.

“Karena ada potensi digeser kiri kanan, pada akhirnya ya menghambat juga proses pelayanan, kalo terlalu banyak otak atik ataupun tidak stabil dalam satu kepemimpinan,” pungkasnya.

Penulis: Gajali Fataruba

Bawaslu Adukan Bupati Sula ke Mendagri Atas Dugaan Curi Start Kampanye

MODERATORSUA.COM, SANANA Bawaslu Kabupaten Kepulauan Sula melanjutkan temuan dugaan pelanggaran yang dilakukan Bupati Sula beberapa waktu lalu, ke Menteri Dalam Negeri (Medagri) melalui Bawaslu Provinsi Maluku Utara, Kamis (31/08/2023)

Temuan Bawaslu itu direkomendasi ke Mendagri, usai mengkaji dan memeriksa barang bukti berupa rekaman video berisi pidato Bupati Fifian Adeningsih Mus, dan tiga saksi serta pelapor.

“Kemarin Bawaslu Sula menyerahkan dokumen berkaitan dengan pelenggaran peraturan perundang-undangan ke Bawaslu Provinsi Maluku Utara. Dokumen ini berkaitan dengan temuan dari Panwascam Sulabesi Selatan,” Kata Kordiv Penanganan dan Penyelesaian Sengketa, Zulfitrah Hasim saat dikonfirmasi moderatorsua.com, Jumat (01/09/2023)

“Kemudian direkomendasikan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk ditindaklanjuti,” sambungnya.

Karena itu Zulfitrah mengatakan, tindakan Bupati Sula saat mengkampanyekan Bacaleg Partai Bulan Bintang pada kunjungan kerjanya di Desa Waigai merupakan unsur pelanggaran.

“Hasil kajian Bawaslu Sula, Bupati telah memenuhi unsur pelanggaran peraturan perundang-undangan yaitu pelanggaran terhadap UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah pasal 76 aya 1 huruf d. Bukan pelanggaran pidana,” tegas Zulfitrah.

Baca juga: Dana Pengamanan Pemilu Bakal Dibagi Dua,Ini Penjelasan Kapolres Sula

Diketahui Bupati Sula Fifian Adeningsih Mus mengkampanyekan Bacaleg dari Partai Bulan Bintang (PBB) pada Sabtu 29/07/2023 saat berkunjung di Desa Waigai Kecamata Sulabesi Selatan.

Penulis: Gajali Fataruba

Ini Alasan 445 Honda Non ASN di Lingkup Dinkes Sula Dirumahkan

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sebanyak 445 Honor Daerah (Honda) Non ASN di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) dirumahkan.

Ke 445 Honda tersebut tersebar di Dinkes 60 orang dan 385 orang di 13 Puskesmas di Sula.

Kebijakan Pemda Sula melalui Dinas Kesehatan ini, tertuang dalam surat keputusan Nomor : 837/004.a/Dinkes-KS/1/2023 tertanggal 4 Januari 2023.

Sebagaimana dalam surat yang ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Sula, Suryati Abdullah. Bahwa, kebijakan dirumahkan ratusan honor tersebut, berhubung dengan berakhirnya Surat Perjanjian Kerja (SPK) antara Dinkes, dan Tenaga Kerja Non ASN. Dengan nomor perjanjian : 928/260.1/SPK-Dinkes-KS/IV/2022 tentang jangka waktu kerja.

Dengan demikian, terhitung mulai 31 Desember 2022 dinyatakan telah berakhir.

Dikonfirmasi ModeratorSua.com, Suryati membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kebijakan dirumahkan ratusan Honda Non ASN di lingkup Dinkes Sula ini, sesuai dengan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Tenaga Kesehatan.

“Kita menyesuaikan kembali dengan jumlah kebutuhan SDM nakes, setelah dilakukan penerimaan P3K kemarin, dengan adanya tambahan tenaga Nusantara sehat,”katanya, Kamis (12/01/23).

Suryati bilang, mereka (Honda) bisa masuk kerja, namun tidak lagi dibayar Daerah.

“Mereka itu bisa masuk kerja. Tapi itu suka rela. Karena tidak lagi dibayar Daerah,”jelasnya.

Suryati optimis, dengan dirumahkan Honda Non ASN tersebut tidak berdampak pada pelayanan kesehatan di Sula.

“Insya Allah tidak berpengaruh, karena kemarin sudah ada pemerataan ASN hampir di seluruh PKM,”pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore