Wahana Mewarnai, Mengasah Bakat Menggambar Anak di Sula

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sebagai penjual, Haris tidak hanya mencari laba dari jualannya. Namun tanpa disadari, Haris juga turut bantu tumbuhkebangkan bakat menggambar anak usia dini, di Kabupaten Kepualauan Sula (Kepsul).

Haris mulai kepakkan sayap usahannya dibidang menggambar, setelah sebelumnya hanya menjajal mainan balon anak-anak dan hewan, di oprit Jembatan Wai Belanda di desa Fagudu Kecamatan Sanana.

Ide Haris menyiapkan wahana menggambar anak itu, diserap dari tanah Jawa. Baru dua bulan terakhir, usahanya digeluti.

“Saya sempat lihat di Jawa ada model usaha ini. Dan saya coba bikin di sini (Sanana),”kata Haris yang ditemui Moderatorsua.com di lokasi kerjanya Jumat (13/01/23).

Pria asal Solo, Jawa Tengah itu tak menyangka, jika usaha barunya itu ada peminatnya.

“Tapi namanya juga usaha. Kita coba-coba dulu,”tuturnya.

Setiap malam, Haris membuka wahana menggambar itu di sudut kanan Taman Wan Sosa, Desa Fagudu.

“Tiap malam dibuka. Kecuali kalau hujan, memang tidak di buka,”ucapnya.

Ada dua model bahan untuk menggambar, dengan harga yang berbeda pula. Untuk gambar berbahan gabus, dijual dengan harga Rp 25 ribu per satu gambar. Sedangkan yang berbahan kertas Rp 35 ribu.

Dua jenis bahan menggambar itu, sudah terlukis aneka gambar karton. Anak-anak hanya mewarnai mengikuti gambar yang ada. Setelah diwarnai dan dibayar, gambar bisa dibawa pulang.

Haris bilang, banyaknya peminat sangat tergantung. Untuk malam-malam biasa, paling sedikit 10 sampai 20 anak-anak yang datang menggambar.

“Paling banyak itu kalau ada acara-acara besar. Misalnya tahun baru. Itu sampai 50 orang anak yang datang menggambar,”ungkapnya.

Kendati masih jomblo, Haris berharap anak-anak usia dini di Sula, bisa mengembangkan bakat menggambar melalui wahana yang disediakannya.

“Memang setiap penjual tetap cari untung. Tetapi, saya berharap dengan adanya media menggambar ini, bisa mengembangkan potensi dan bakat menggambar adik-adik kita dan anak-anak kita di Sula,”ujarnya.

Masni, salah seorang pelanggan mengaku bersyukur dengan adanya wahana tersebut. Sebab menurutnya, media mewarnai gambar yang sediakan Haris, tidak sekedar untuk menghibur anak, melainkan juga mengasa potensi menggambar anak.

“Tentunya ini sangat membantu kita sebagai ibu. Karena wahana ini selain sebagai media hiburan, juga media belajar dan mengasa bakat anak,”pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore

Sumpah Profesi Kesehatan, Sanana Jadi Tuan Rumah

ModeratorSua.com, Sanana – Pengurus Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Cabang Kepulauan Sula, jadi tuan rumah, pada kegiatan Sumpah Profesi Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, yang dijadwal berlangsung pada 14 Januari 2023 mendatang.

Kegiatan ini bersamaan dengan pelantikan pengurus PPPKMI Cabang Kepulauan Sula.

Pelantikan dan sumpah profesi ini, akan diselenggarakan di Istana Daerah Kabupaten Kepulauan Sula.

Dihadiri langsung oleh Pengurus Pusat PPPKMI bidang pengembangan dan penguatan organisasi, Dr. Tati Sumiati, dan Ketua Pengurus Daerah Provinsi Maluku Utara, Riskal Muslim, MPH.

Ketua PPPKMI Cabang Kepulauan Sula, Risman Geilea ketika ditemui ModeratorSua.com, usai menggelar rapat sore tadi, menyampaikan.

Pihaknya telah mempersiapkan banyak hal, mengingat ini kegiatan perdana, dan PPPKMI Cabang Sula jadi tuan rumah.

“Pelantikan ini dilanjutkan sumpah profesi, dan diikuti ratusan peserta dari kabupaten lain secara online. Alhamdulillah Sanana tuan rumah,”kata Risman pada ModeratorSua.com, Kamis (12/01/23).

Mengingat kegiatan ini akan berlangsung juga secara online, sebagai koordinator kegiatan, Risman ingin memberi pelayanan terbaik.

“Makanya saat ini, kami berupaya memastikan kualitas jaringan internet, agar pada sumpah profesi tidak terganggu,”tambahnya

Dia juga berharap, mitra kerja Promotor dan Pendidik Kesehatan masyarakat Indonesia (PPPKMI) Cabang Sula, dapat hadir pada kegiatan tersebut.

“Kiranya DPRD KOMISI III, DLH, DP2KB, Dinkes, serta pimpinan organisasi, dapat menghadiri kegiatan kami nanti,”harap Risman

Terpisah dari Risman, Ketua Umum PPPKMI Daerah Maluku Utara, Riskal Muslim saat dikonformasi, menyebutkan. sumpah porfesi akan diikuti ratusan peserta secara daring.

“ada sekitar 25 peserta sumpah profesi dari Sula, dan yang ikut online dari kabupaten di luar Maluku Utara yaitu Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Bisa ratusan orang,” beber Riskal mengakhiri.

Penulis: Gajali Fataruba | Editor: Gun

Ini Alasan 445 Honda Non ASN di Lingkup Dinkes Sula Dirumahkan

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sebanyak 445 Honor Daerah (Honda) Non ASN di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) dirumahkan.

Ke 445 Honda tersebut tersebar di Dinkes 60 orang dan 385 orang di 13 Puskesmas di Sula.

Kebijakan Pemda Sula melalui Dinas Kesehatan ini, tertuang dalam surat keputusan Nomor : 837/004.a/Dinkes-KS/1/2023 tertanggal 4 Januari 2023.

Sebagaimana dalam surat yang ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Sula, Suryati Abdullah. Bahwa, kebijakan dirumahkan ratusan honor tersebut, berhubung dengan berakhirnya Surat Perjanjian Kerja (SPK) antara Dinkes, dan Tenaga Kerja Non ASN. Dengan nomor perjanjian : 928/260.1/SPK-Dinkes-KS/IV/2022 tentang jangka waktu kerja.

Dengan demikian, terhitung mulai 31 Desember 2022 dinyatakan telah berakhir.

Dikonfirmasi ModeratorSua.com, Suryati membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kebijakan dirumahkan ratusan Honda Non ASN di lingkup Dinkes Sula ini, sesuai dengan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Tenaga Kesehatan.

“Kita menyesuaikan kembali dengan jumlah kebutuhan SDM nakes, setelah dilakukan penerimaan P3K kemarin, dengan adanya tambahan tenaga Nusantara sehat,”katanya, Kamis (12/01/23).

Suryati bilang, mereka (Honda) bisa masuk kerja, namun tidak lagi dibayar Daerah.

“Mereka itu bisa masuk kerja. Tapi itu suka rela. Karena tidak lagi dibayar Daerah,”jelasnya.

Suryati optimis, dengan dirumahkan Honda Non ASN tersebut tidak berdampak pada pelayanan kesehatan di Sula.

“Insya Allah tidak berpengaruh, karena kemarin sudah ada pemerataan ASN hampir di seluruh PKM,”pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore

Usai Demonstrasi, Biaya Sound System KNPI Sula dibayar DPRD

ModeratorSua.com, Sanana – Usai menggelar aksi demonstrasi terhadap DPRD Kabupaten Kepulauan Sula siang tadi. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), meminta anggota DPRD melunasi sewa sound system.

KNPI yang dipimpin Rifai Umasugi itu, menggelar aksi demonstrasi menuntut DPRD Sula, mengawal proses pembentukan amdal dan beberapa hal penting, yang dinilai cacat prosedur oleh PT. Sampoerna Kayoe.

Namun saat menjalani hearing terbuka, pihak KNPI menutup agenda tersebut dengan meminta biaya sound system kepada DPRD.

Hal itu disampaikan salah satu orator, ketika masa aksi berhadapan langsung dengan anggota DPRD saat menjalani hearing terbuka.

Masa aksi beralasan tidak memiliki uang untuk membayar sewa sound system.

Permintaan itu dikabulkan oleh sejumlah anggota DPRD, dan membayar lunas biaya sound system sebanyak Rp 1.500.000 langsung pada pemiliknya.

Pantaun ModeratorSua.com, terlihat sejumlah anggota DPRD yang patungan uang diantaranya:

Kadir Sapsuha (PAN), La Ode Asiran Jodi (Demokrat), dan Riyan Ardiyanto Ruslan (Golkar).

Ke-tiga anggota DPRD ini berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil III dan Dapil IV), pembayaran tersebut berlangsung di hadapan sejumlah anggota DPRD, Polisi, dan masa aksi.

Penulis: Gajali Fataruba | Editor: Gun

Tak Ambisi Calon Bupati, Ini Sikap ‘Malu Kucing’ Haji Saleh

ModeratorSua.com, Sanana – Memasuki momentum politik, Wakil Bupati Kepulauan Sula, Saleh Marasabessy, hanya pasrah. Karier politiknya pada pilkada serentak mendatang, tergantung pilihan Bupati Fifian Adeningsi Mus.

“Momentum politik ini, kita siap-siap saja, intinya kita berikan yang terbaik untuk masyarakat, karena momentum ini adalah pilihan rakyat,” kata Haji Saleh pada moderatorsua.com, Selasa, (03/1/23)

Tak berambisi calon Bupati, Saleh Marasabessy juga tidak berani nyatakan diri maju sebagai calon wakil Bupati.

Namun blak-blakan pria paruh baya ini mengaku, masih berharap untuk dipinang sebagai calon wakil bupati, mendanpingi Fifian Adeningsi Mus.

“Mau jadi wakil itu bukan urusan saya, itu urusannya Bupati, kalau Bupati masih mau menjatuhkan pilihan pada saya, ya Insya Allah,” terangnya.

Namun dia juga tidak berkecil hati, jika tidak lagi berpasangan dengan Fifian Adeningsi Mus.

“Hak Bupati untuk jatuhkan pilihan politik, itu urusan ibu. Siap pun yang jadi wakil, paling penting Sula kedepannya harus lebih baik lagi, saya tidak ada tendensi apa-apa,” tegas Saleh diujung wawancara.

Penulis: Gajali Fataruba

Dua Proyek Jalan di Pulau Mangoli ‘Hangus’

MODERATORSUA.COM, SANANA – Dua proyek ruas jalan di Pulau Mangoli Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) tahun anggaran 2022 hangus. Pasalnya, hingga selesai tahun anggaran ke dua proyek miliaran tersebut sama sekali belum dikerjakan.

Kedua proyek itu yakni ruas jalan Kaporo-Capalulu dan ruas jalan di dalam desa Waisakai.

Anggota Komisi III DPRD Sula, Abd Kadir Sapsuha dikonfirmasi Moderatorsua.com menjelaskan, untuk proyek ruas jalan Kaporo-Capalulu yang dianggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2022 senilai kurang lebih Rp 5 miliar, tidak bisa lanjut dikerjakan lantaran pihak kontraktor tidak mengerjakan proyek tersebut.

“Iya, jalan ruas Capalulu-Kaporo sudah tidak bisa dilanjutkan lagi di tahun anggaran 2022. Karena dianggarkan dengan dana DAK, sementara sejak 2022 tidak ada progres alias nol progres,”katanya, Selasa (03/01/23).

Kadir bilang, Komisi III juga telah memanggil Dinas PUPR Sula untuk menanyakan masalah tersebut, namun tidak mendapat penjelasan pasti.

“Komisi III telah RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan PUPR menanyakan hal dimaksud, tapi jawabannya bahwa PUPR telah berulang kali mendesak kontraktor tapi kontraktor acuh dan bahkan tidak dikerjakan,”ungkap Kadir.

Kendati proyek tidak dikerjakan, namun pihak PUPR belum membatalkan kontrak kerjak dengan pihak perusahan yang tangani proyek itu.

“Sementara komisi III menanyakan pada PURP dalam hal ini PPK tidak membatalkan kontrak? namun PUPR terdiam alias tidak ada alasan jelas,”ucap.

Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Sula, M. Nasir Sangadji dikonfirmasi mengungkapkan, selain jalan Kaporo-Capalulu, proyek ruas jalan di dalam Desa Waisakai juga tidak bisa lanjut dikerjakan.

Proyek yang sumber anggarannya dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2022 senilai Rp 1,9 miliar itu terpaksa hangus lantaran tidak ada progres pekerjaan.

Nasir berujar, ke dua proyek yang tak bisa dilanjutkan itu dikarenakan pihak kontraktor tidak memiliki alat berat.

“Kita panggil mereka. Dan alasannya karena pihak kontraktor tidak ada alat untuk mengerjakan jalan,”bebernya.

Menurut Politisi Partai Gerindra ini, gagalnya dua proyek jalan di Pulau Mangoli tersebut sangat merugikan daerah. Karena itu, diharapkan kepada Pemda Sula terutama ULP agar kedepan lebih ikhtiar berikan pekerjaan kepada kontraktor.

“Yang jelas daerah yang rugi. Untuk itu, kedepan ULP harus lebih jeli dalam proses pelelangan,”pungkas Natsir.

Sementara itu, hingga berita dipublish, Kepala Dinas PUPR Sula, Jainudin Umaternate belum bisa dikonfirmasi.

Penulis: Gunawan Tidore