Serempak 15 Media Tinggalkan AMSI, Ada Apa?

MODERATORSUA.COM, JAKARTA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kehilangan 15 media massa, delapan diantaranya adalah pendiri.

Belasan media tersebut beralasan tak lagi sejalan dengan tujuan awal AMSI dibentuk.

Hal itu disampaikan secara tertulis dalam keterangan pers yang digelar 15 media massa pada Jum’at kemarin.

“Setelah menimbang secara seksama, kami yang bertanda tangan di bawah ini, sebanyak 15 media, delapan diantaranya adalah pendiri menyatakan mundur dari keanggotaan AMSI,” bunyi keterangan pers dikutip dari CNBC Indonesia. Jum’at (28/07/2023)

Atas keputusan itu, secara resmi 15 media tersebut tak lagi terlibat dengan aktivitas AMSI.

“Kami menyampaikan terima kasih atas kebersamaan yang terjalin selama ini, semoga AMSI terus memperjuangkan eksistensi media siber yang kredibel, profesional dan independen,” harapnya.

Berikut 15 media massa yang keluar:

  1. Berita Satu (beritasatu.com)
  2. Bisnis Indonesia (bisnis.com)
  3. CNN Indonesia (cnnindonesia.com)
  4. The Jakarta Post (thejakartapost.com)
  5. CNBC Indonesia (cnbcindonesia.com)
  6. detikcom (detik.com)
  7. Infobank (infobanknews.com)
  8. Kompas.com
  9. Gatra (Gatra.com)
  10. Investor (investor.id)
  11. Jakarta Globe (Jakarta globe.id)
  12. Kumparan (kumparan.com)
  13. Medcom.id
  14. Metrotv (metrotvnews.com)
  15. SWA (swa.co.id)

Penulis: Gajali Fataruba
Sumber: CNBC Indonesia

Atlet Muaythai Asal Sula Ikut Kualifikasi Ivent Tingkat Internasional

MODERATOSUA, SANANA – Juni mendatang Atlet profesional muaythai, Irman Teapon asal Sanana Kepulauan Sula, bakal mengikuti laga kualifikasi Muaythai Fight Road To Radjadamnern.

Radjadamnern adalah stadium beladiri pertama di Bangkok Thailand, juga sarangnya para fighter muaythai seluruh dunia.

Irman mewakili Ra Training Camp, pada sesi kualifikasi di Cilandak Town Square Mall, pada Minggu 11 Juni 2023 mendatang.

Pada pertandingan awal, Irman berhadapan dengan Rizky Ramadhan fighter asal Jawa Barat.

Dalam keterangan tertulis, Irman Teapon meminta didoakan agar berhasil mewakili Indonesia pada event Muaythai tingkat dunia tersebut.

“Kejuaraan dunia muaythai di Thailand, Saya sandiri mewakili Ra Training Camp, jadi kalau menang, berarti putra Sula mewakili indonesia,” tulis Irman Teapon. Kamis, (25/06/2023)

Baca juga: BPBD Kepulauan Sula Gelar Sosialisasi Dan Pelatihan Mitigasi Bencana

Fighter muaythai kelahiran Desa Fagudu itu, bercita-cita ada regenerasi di bidang olahraga beladiri muaythai dari Kepulauan Sula.

“Harapannya ada tempat latihan di Sanana dengan fasilitas memadai, biar kedepan olahraga beladiri ini tidak berakhir tanpa ada generasi baru. Saya juga meminta koni daerah segera memperhatikan olahraga semacam ini,” pintanya mengakhiri.

Penulis: Gajali Fataruba

Dinyatakan Buta Permanen, Wan: Yang Penting Saya Masih Sehat

MODERATORSUA.COM, JAKARTA – Setelah semua upaya pengobatan, dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Sula, untuk kesembuhan kedua mata Ridwan Buamona (Wan Manis). Di rumah sakit terakhir, dokter nyatakan ini.

Tak tanggung-tanggung untuk kesembuhan mata bawahannya. Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus meminta Kepala Dinas BPBD, dampingi Wan Manis berobat ke luar negeri.

Hal itu, disampaikan Kadis BPBD, Buhari Buamona, usai berkonsultasi dengan dokter ahli mata yang ke empat, di rumah sakit mata JEC, di Menteng Jakarta Pusat.

“Ibu Bupati sempat meminta saya dampingi Wan berobat ke Singapura, tapi dokter tidak mau,” kata Kepala Dinas BPBD Sula, saat menghubungi ModeratorSua.com, Rabu (01/02/2023).

Menurut Buhari, sebelum ke Rumah Sakit mata JEC, tiga dokter ahli mata di rumah sakit Gatot Subroto, telah beberkan kondisi mata Ridwan Buamona.

Baca juga: Rumah Sakit Terakhir Untuk Wan Manis

“Hari Jumat itu kita dari RS Gatot Subroto, kita bersama 3 dokter ahli sampai berjam-jam sebelum keluar, kalau mau terbuka sebenarnya mereka (dokter) sudah lepas tangan,” jelasnya

Buhari bilang, di rumah sakit mata JEC, Ridwan Buamona terima kondisi kedua bola matanya.

“Setelah dokter periksa sampai selesai, dokter jelaskan langsung pada Wan, dia terima dan dia bilang. Om kita pulang Sanana, saya mau bertemu anak, mata saya buta juga tidak apa-apa yang penting masih hidup,” ungkap Buhari mengutip ucapan Ridwan.

Di rumah sakit terakhir Ridwan (Wan Manis) korban ledakan kembang api perayaan tahun baru itu, dinyatakan buta permanen.

“Kita sempat bicara soal donor bola mata, tapi dokter bilang, untuk pasien bisa melihat lagi itu tidak mungkin, kecuali ada keajaiban,” tegas dokter pada Haji Buhari. (jali)

Rumah Sakit Terakhir Untuk Wan Manis

MODERATORSUA, JAKARTA – Dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanana, Kepulauan Sula, dirujuk ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate, ini rumah sakit terakhir untuk upaya kembalikan penglihatan korban kembang api Tahun baru 2023.

Wan Manis, nama akrab dari Ridwan Buamona. Petugas Satpol-PP asal Desa Fagudu, Kabupaten Kepulauan Sula.

Letusan petasan raksasa menganai kedua mata Wan Manis, pada perayaan tahun baru 2023 di Istana Dearah Kepulauan Sula, 4 minggu lalu.

Didampingi Kepala Dinas BPBD, Buhari Buamona, Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus. Berharap, Wan Manis bisa melihat lagi.

“Saya diberi tugas oleh Ibu Bupati untuk dampangi Wan (Korban) berobat. Ibu bilang, usahakan sampai matanya sembuh, biar bisa lihat anak dan istrinya lagi,” pesan Bupati Sula pada bawahannya itu.

Menurut Haji Buhari, peluang untuk Ridwan bisa melihat lagi sangat kecil, hal ini karena saraf bagian dalam kedua matanya ikut terbakar.

“Waktu di RS Gatot Subroto juga operasi matanya, setelah itu setiap tiga hari ke poli mata untuk kontrol tapi belum ada perubahan. kata dokter, saraf matanya sudah hangus semua,” ujar Buhari, mengutip keterangan dokter RS Gatot Subroto.

Namun tambah Buhari, Pemerintah Daerah Sula tetap berupaya untuk mengembalikan penglihatan Ridwan Buamona.

“Saya minta rujukan dari RS Subroto, untuk berobat ke rumah sakit spesialis mata JEC di Menteng, saat ini kita mau bertemu dokter ahli,” tegas Buhari saat menghubungi ModeratorSua.com, Selasa (31/01/23).

Menurutnya, Rumah Sakit JEC adalah tempat terakhir untuk pengobatan Wan Manis, karena tak ada tak ada lagi rumah sakit khusus mata di Indonesia selain JEC.

“Ini pengobatan terakhir, karena tidak ada rumah sakit lain lagi selain ini, seandainya bisa donor mata, maka kita akan lakukan. nanti liat hasilnya karena ini kita mau bertemu dokter,” jelasnya

Sampai berita ini dipublish Kepala BPBD Kepulauan Sula, Buhari Buamona masih mendampingi Wan Manis dan istrinya di Rumah Sakit Mata JEC. (jali)