Proyek Tak Dikerjakan, Duit 30 Miliar Hangus

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sejumlah pemenang tender pekerjaan jalan, membuat catatan buruk bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara.

Bagaimana tidak, di penghujung kepemimpinan Fifian Adeningsi Mus dan M. Saleh Marasabessy, banyak proyek fisik yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2023 bermasalah.

Berdasarkan hasil monitoring lintas Komisi DPRD Sula untuk kegiatan DAK dan DAU tahun anggaran 2023, pada Sabtu (18/11/23) kemarin, ditemukan beberapa kegiatan yang progresnya lambat, bahkan tidak ada kegiatan sama sekali.

Ketua Komisi III DPRD Sula, M Nasir Sangaji kepada Moderatorsua.com mengungkapkan, beberapa titik yang tidak ada pekerjaan: Jalan Kawata – Kou Rp 19,4 miliar, ruas jalan Buya – Waikafia Rp 3,4 miliar, jalan Saniahaya – Modapuhi Rp 1,5 miliar dan jalan dalam Kota Sanana Rp 4,3 miliar.

“Sementara untuk jalan Kaporo-Capalulu sudah ada progres. Tapi presentasinya sekitar 40 persen,” katanya.

Natsir memperkirakan, masyarakat dirugikan sekitar Rp 30 miliar lebih atas kegiatan yang tidak dikerjakan tersebut.

“Jadi, diperkirakan masyarakat Sula rugi di atas Rp 30 miliar lantara pekerjaan tidak jalan itu,” tambah Natsir menyesali.

Untuk itu, politisi Partai Gerindra ini tegaskan bakal panggil Dinas PUPR Sula dan pihak terkait untuk dipertanggungjawabkan sebelum pembahasan APBD 2024.

“Kita akan panggil PUPR dan Pihak ke tiga (kontraktor) untuk dipertanggungjawabkan. Setelah itu baru kita bahas ABPD induk 2024,” pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore

Warga Keluhkan Alat Tangkap Nelayan dan Jalan Pada Reses Ketua Komisi II

MODERATORSUA.COM, SANANA – Serap aspirasi rakyat pada reses masa persidangan III, warga keluhkan infrastruktur jalan, kelengkapan nelayan dan pertanian di Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Sula.

Kegiatan rutin DPRD tersebut, dilaksanakan Ketua Komisi II Ramli Sade di dua desa berbeda. Di Desa Waibau pada Senin 04/09/2023 dan hari ini Desa Mangon, Selasa (05/09/2023).

“Masa sidang ke dua ini, saya sudah laksanakan di dua desa, yakni Desa Waibau dan Desa Mangon,” kata Ketua Komisi II DPRD Sula Ramli Sade pada Moderatorsua.com

Pada reses hari pertama, Ramli Sade diminta warga untuk memprioritaskan kebutuhan pertanian, sert jalan dari arah pelabuhan ke Desa Waibau.

“Kalau di Desa Waibau, warga minta jalan Fagudu – Waibau, dan mesin perontok buah serta oven pengering buah cingkeh,” ujarnya.

Baca juga: Reses di Mangoli-Jere, M. Natsir Ditantang Warga Tolak Tambang

Sementara hari ini di Desa Mangon, warga mengusulkan pembangunan jalan setapak. Selain usulan tersebut, warga juga keluhkan permohonan alat tangkap yang tidak diakomodir Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepulauan Sula.

“Berhubung di situ sudah ada pemukiman warga dan badan jalan sudah diukur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), maka saya diminta untuk mengawal. Pastinya aspirasi rakyat kami perjuangkan” tutupnya.

Penulis: Gajali Fataruba