HT-MANIS Prioritas Internet Gratis dan Jalan Tani di Desa Soamole

Sanana, Moderatorsua – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sula, Hendrata Thes – M. Natsir Sangadji menunjukkan cara politik yang berkualitas. Kedua calon pemimpin ini berkonsentrasi menyampaikan visi misi dibandingkan basa-basi saat berkampanye.

Hal itu dibuktikan dengan kejadian saat berkampanye di Desa Soamole, pada Rabu (05/11) Hendrata dan Natsir berhasil menarik simpati warga Desa Soamole. 

Amatan Moderatorsua, awal berkampanye suasana terlihat biasa saja, namun ketika calon bupati dan wakilnya menyampaikan beberapa pokok pikiran tentang perubahan Kepulauan Sula, warga desa tampak mendekati area kampanye. Bahkan ada yang memberi dukungan langsung, usai kegiatan politik tersebut.

“Kita bangun jalan tani dan taman desa dilengkapi dengan internet gratis dan air langsung bisa diminum. Ini masuk dalam program 100 hari kerja, jika kami pasangan HT-MANIS terpilih,” kata Hendrta Thes saat berkampanye.

Selain empat hal di atas, Hendrata juga berkomitmen membuka satu badan jalan di Desa Soamole, ia menyebut tujuan dibukanya akses tersebut, lantaran di Desa Soamole seringkali masuk keluar kendaraan berukuran besar yang memicu kemacetan ketika jalan utama dipakai untuk hajatan dan hari duka.

“Kami juga berupaya buka satu jalur jalan lagi, supaya ketika ada kegiatan dan jalan utama ditutup, masih ada jalan alternatif yang layak untuk dilintasi semua jenis kendaraan,” imbuhnya.

Mendengar paparan Visi Misi dari Calon Bupati Sula nomor urut 3 itu, seorang warga Desa Soamole yang awalnya belum menentukan pilihan pada paslon manapun, sontak menghampiri lokasi kampanye HT-MANIS dan meberi dukungannya kepada paslon yang diusung 3 partai tersebut.

“Penjelasan visi sangat jelas, karena saya pernah dengar kandidat lain berkampanye di kota dan di beberapa tempat, tapi tidak sama seperti Pak Hendrata dan Pak Natsir, semoga mereka terpilih nanti, dan saya nyatakan saya akan mencoblos nomor 3,” tegas warga itu saat diwawancara.

Penulis: Gajali Fatatuba
Editor: Redaksi Moderatorsua

Kampanye di Desa Buya, Fifian: Nomor 4 & 3 Sudah Tabakar

Sanana, Moderatorsua – Calon Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus keluarkan lelucon tidak manusiawi saat berkampanye di Kecamatan Mangoli Selatan, Kepulauan Sula.

Fifian diduga menyinggung calon Gubernur Maluku Utara, alm Benny Laos dan Hendrata Thes yang menjadi korban pada ledakan Speedboat Bella72 pada 12 Oktober pekan lalu.

Dalam video amatir berdurasi 40 detik yang diterima Moderatorsua, pada Rabu (23/10) terlihat calon bupati Sula itu tengah berkampanye di Desa Buya Mangoli Selatan.

Saat berorasi, Fifian sempat bertanya kepada masyarakat tentang pilihan pemimpin Maluku Utara, dalam percakapan singkat itu, ia lantas melontarkan pernyataan kurang sedap disambut tawa oleh pendukungnya.

Kamong (Anda) punya pilihan nomor berapa?” tanya Fifian Adeningsi Mus

Menanggapi pertanyaan tersebut, terdengar sebagian warga berteriak nomor 4, mendengar itu Fifian lantas menjawab dengan mengatakan nomor 4 dan nomor 3 sudah terbakar.

“Nomor 4 sudah tabakar, nomor 3 juga sudah tabakar” jawab Fifian sebagaimana dikutip dari video singkat itu.

Sekedar informasi kandidat Calon Gubernur Maluku Utara bernomor urut 4 adalah Alm. Benny Laos dan Sarbin Sehe, sementara Calon Bupati nomor urut 3 adalah Hendrata Thes dan M Natsir Sangadji.

Dari 8 Kabupaten dan 2 kota di Maluku Utara, hanya Benny Laos dan Hendrata Thes yang mengalami insiden ledakan Speedboat hingga menyebabkan Benny Laos meninggal dunia dan Hendrata Thes alami luka bakar cukup serius.

Penulis: Gajali Fataruba
Editor: Redaksi Moderatorsua
Sumber: Video Amatir

Resmi, Gakkumdu Tetapkan Jurkam Fam-Sah Jadi Tersangka 

Sanana, Moderatorsua – Juru kampanye pasangan calon Bupati dan calon Wakli Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus dan Saleh Marasabessy (FAM-SAH) resmi di tetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penghinaan salah satu calon Bupati Sula.

Hal ini diungkapkan Koordiv Penanganan Pelangaran dan Penyelesaian Sengketa, Zulfitrah Hasim melalui press release yang diterima redaksi Moderatorsua, Jumat (11/10/2024)

“Pada tanggal 06 Oktober 2024 Bawaslu Kabupaten Kepulauan Sula telah melimpahkan kasus Dugaan pelanggaran Kampanye, yang melibatkan Jurkam Fam-Sah, saudara Basir Makean saat melakukan kempanye di Desa Waigoiyofa tersebut ke Polres kepulauan Sula” tulis Zulfitrah dalam keterangan tersebut.

Zulfitrah menjelaskan, saat ini Basir Makean tengah menjalani pemeriksaan dengan status sebagai tersangka.  

“Setelah dilakukan proses penyidikan oleh penyidik di Setra Gakkumdu Kepulauan Sula, kemudian telah ditetapkan saudara Basir Makean sebagai tersangka pada tanggal 10 Oktober 2024 kemarin” terangnya.

“Kemudian tadi tanggal 11 oktober 2024, penyidik Setra Gakkumdu Kepulauan Sula telah melakukan pemeriksaan saudara Basir Makean sebagai tersangka” sambung Zulfitrah.

Menurut Zulfitrah, penetapan tersangka atas juru kampanye kandidat petahana tersebut sudah sesuai prosedur, Basir diduga melanggar beberapa pasal dalam ketentuan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

“Penetapan Basir Makean sebagai tersangka karena diduga melakukaan perbuatan, menghina Seseorang atau calon bupati, memfitnah perorangan atau menghasut seseorang dalam pelaksanaan kampanye pemilihan kepala daerah tahun 2024,” tegasnya.

“Pasal 69 huruf b dalam kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota, Calon Wakil Walikota, atau Partai Politik,” pungkasnya.

Penulis: Gajali Fataruba
Editor: Redaksi Moderatorsua
Sumber: Release Bawaslu

Ratusan Pendukung Sambut Kedatangan Benny Laos dan Hendrata Thes

Sanana Moderatorsua – Antusias warga Desa Waitina menyambut kedatangan Calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos dan Calon Bupati Sula, Henderta Thes, pada kampanye yang berlangsung di Pulau Mangoli, Kabupaten Kepulauan Sula. 

Dalam orasi politiknya, Benny Laos lebih dulu menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan pendukungnya di Desa Waitina.

Ia lantas meminta masyarakat untuk serius memikirkan kemajuan Maluku Utara, karena itu Benny mengimbau warga Desa Waitina untuk tidak memilih karena dibayar.

“Pilkada adalah momentum paling penting untuk masa depan kita dan generasi anak-anak kita. Karena itu jangan kita main-main dalam menentukan pilihan,” kata Benny Laos, Minggu (06/10/2024)

“Bapak, Ibu yang menentukan masa depan Maluku Utara dengan menentukan pilihan yang paling tepat,” tambahnya.

Ratusan pendukung Benny Laos dan Hendrata Thes padati tenda kampanye di Desa Waitina.

Namun Benny meyakini, pemilih di Desa Waitina merupakan pemilih cerdas, ia juga meminta masyarakat untuk mempelajari rekam jejaknya dan 3 orang rival politik dalam pemilihan Gubernur Maluku Utara.

“Pemilih yang cerdas akan melahirkan pemimpin yang berkualitas. Dari 4 kandidat, saya yang paling junior dalam menjabat sebagai pejabat negara,  silahkan bapak, ibu pelajari rekam jejak kami,” ujar Benny Laos

Benny yang pernah menjadi Bupati Pulau Morotai ini, meminta masyarakat Waitina supaya menyampaikan kebutuhan utama di Pulau Mangoli, yang hingga kini belum teratasi oleh pemerintah Provinsi Maluku Utara.

“Saya dari desa ke datang desa untuk mengenal bapak ibu semua, supaya semua harapan ibu dan bapak disampaikan langsung kepada saya dan Pak Sarbin,” pungkasnya.

Penulis: Gajali Fataruba
Editor: Redaksi Moderatorsua

Blusukan di Desa Waigoi, ISDA Diajak Masuk Rumah Warga

Sanana, Moderatorsua – Kedatangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sula, Ihsan Umaternate dan Darwis Gorontalo disambut baik semua warga Desa Waigoiyofa, Sabtu (05/10/2024)

Dengan penampilan seadanya, Ihsan dan Darwis menyapa warga dari bahu jalan hingga diajak ke rumah tanpa memilih pendukung atau bukan.

Diantara sekian banyak warga yang dikunjungi Ihsan dan Darwis, ada salah satu warga yang menceritakan keinginannya Sula dipimpin orang yang beradab.

Suasana akrab saat Ihsan menyapa emak-emak

“Katong (kami,red) tidak ingin diberikan uang dari pemimpin, tapi setidaknya sebagai pemimpin itu harus ada adab ketika bicara dengan katong, kenapa saya bilang begini Pak, karena yang katong lihat sekarang bicara pun tidak dijaga,” kata salah seorang warga Waigoiyofa dihadapkan Ihsan.

Menanggapi itu, Ihsan lantas meminta untuk didoakan oleh pria paruh baya tersebut, ia juga mengajak warga supaya tidak menaruh sentimen selama momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sula berlangsung.

“Terima kasih, apa yang Om bilang ini, Beta (saya) akan jaga, semoga apa yang kita upayakan dirahmati Allah yang maha kuasa, tolong doakan perjuangan ini Om,” pinta Ihsan Umaternate.

Emak-emak panggil Ihsan-Darwis pose bersama

Seusai itu, pasangan ISDA diajak warga ke salah satu rumah yang tengah menyiapkan bahan makanan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sampai disana emak-emak meminta untuk foto bersama pasangan nomor wahid itu.

Tak hanya itu, pasangan independen ini juga bersilaturahmi dengan beberapa lansia dan orang sakit di desa tersebut.

Penulis: Gajali Fataruba
Editor: Redaksi Moderatorsua

Terjemahan Pernyataan Kontroversi Jurkam Fam-Sah Saat Berkempanye

Sanana, Moderatorsua – Juru Kampenye (Jurkam) Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus dan Saleh Marasabesy (FAM-SAH) diduga menyebar Issue agama saat kampanye di hadapan masyarakat di Kecamatan Sulabesi Timur.

Diketahui kampanye tersebut dilaksanakan di Desa Waigoiyofa Kecamatan Sulabesi Timur, Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara pada, Kamis (26/09/2024)

Berikut Redaksi Moderatorsua menerjemahkan kalimat jurkam Fam-Sah yang menyinggung Calon Bupati Hendrata Thes, serta dugaan penghinaan dan issue Sara.

Simak pernyataan Jurkam Fam-Sah, Basir Makian dari menit 1 sampai menit ke 2, dimulai dengan kutipan langsung isi kampanye berbahasa Daerah Sula dan terjemahannya.

Bahasa Daearah Sula: “Kanapa pilih Ibu Ningsi, quran soya pel quran soya pel, An-Nisa Al-Imran, Al-Maidah soya koi pilih pia nap fota”

Artinya: “Kenapa pilih Ibu Ningsi, Quran sudah bilang, An-Nisa, Al-Imran, Al-Maidah bilang jangan pilih orang kafir” kata Basir Makian dalam video itu.

Bahasa Daearah Sula: “Tapi a langar, a paksa Heng bau Bupati, hukuman ak bal a pafa, te moya? Bau DPR mai dad moya, ik mai dad moya, ik mai dad moya, uma mai pasang kaca dad moya, contoh e”

Artinya: Tapi saya melanggar, saya paksa Heng (Hendrata Thes) jadi Bupati, hukuman saya yang tanggung, iya kan? Saya calon DPR juga tidak bisa, ini juga tidak bisa, ini juga tidak bisa, rumah juga tidak bisa pasang kaca, contoh yaa”

Bahasa Daearah Sula: “Kemudian Ibu Ningsi pia fina I bau Bupati, Quran soya Arrijali Qawwamuna Ilannisa ‘laki-laki pemimpin bagi Wanita’, tapi Sejarah bo hai Sua soya iki pia fina pernah bau ratu bo Kabau. Pernah”

Artinya: “Kemudian Ibu Ningsi Jadi Bupati, Quran menyebut Arrijali Qawwamuna Ilannisa ‘laki-laki pemimpin bagi Wanita’, tapi Sejarah di Tanah Sula orang Perempuan pernah jadi Ratu di Kabau. Pernah”

Bahasa Daearah Sula: “Kemudian, bit a soya antara pia fina do pia napfota bau pemimpin, kira-kira hukuman bahoya yang paling faata. Yang paling faata pia nap fota”

Artinya: “Kemudian saya mau sampaikan, antara orang Perempuan dan orang kafir jadi pemimpin, kira-kira hukuman mana yang paling berat, yang paling berat adalah orang kafir”

Bahasa Daearah Sula: Kenapa? Karena Ibu Ningsi, kit akan dipertemukan dalam dua kalimat, kalimat tauhid dan kalimat Rasulullah, Ashaduallah ilaha illallah, waashadu anna muhammadarrasullah,

Artinya: “Kenapa? Karena Ibu Ningsi, kita akan dipertemukan dalam dua kalimat, kalimat tauhid dan kalimat Rasulullah, Ashaduallah ilaha illallah, waashadu anna muhammadarrasullah,”

Bahasa Daearah Sula: “A ibaratkan Ibu Ningsi do Heng. Heng ika ibarat Najis tai do tawai, kemudian Ibu Ningsi juga Ibarat Tai do Tawai, apakah Najis gahu ika bahoa yang paling faata, Tai te tawai sanohi do pia matua? Tawai? Tatoya?

Artinya: “Saya ibaratkan Ibu Ningsi dan Heng (Hendrata Thes). Heng itu ibarat najis Tai dan Kencing, Kemudian Ibu Ningsi juga Tai dan Kencing, apakah dua Najis itu mana yang paling berat? Tai atau kencing saudara dan orang tua? Tawai? Betul?

Bahasa Daearah Sula: “Kalau menurut ak gaiya, Tai do tawai dad fata talal-lal moya, bisa uwa do wai dad, ta istinja, tatoya? Najis yang paling faata yang tidak ta sadar ika adalah baku, kentut itu yang paling berat dan hukumannya di dunia juga Nampak tapi tong seng sadar,”

Artinya: Kalau menurut saya, begini. Tai dan Kencing tidak terlalu berat, bisa cuci dengan air, kita istinja benar?, Najis yang paling berat yang tidak kita sadari itu adalah kentut. Kentut itu yang paling berat dan hukumannya juga nampak tapi kita tidak sadar”

Bahasa Daearah Sula: “A ibaratkan bahwa ibu Ningsi ik najis tai do tawai, I bau salah masih ta uwa dad da, karena ki, ta bertemu dalam dua kalimat dahina, kalimat tauhid dan kalimat rasul,”

Artinya: “Saya ibaratkan bahwa Ibu Ningsi adalah Najis Tai dan Kencing, dia buat salah, kita masih cuci karena dengan dia, kita bertemu dalam dua kalimat tadi, kalimat Tauhid dan kalimat Rasul,”

Bahasa Daearah Sula: “Tai disaat gu seba ta uwa do wai dad, Ibu Ningsi. Tapi kalau Baku, gi uwa do hapa sanohi, dan Baku ika Heng, gi uwa do hapa, makanya a soya koi bakatai kit dunia akhirat, ak beten bakatai ak pel, a heka bakatai moya, setuju te moya sanohi do pia matua,”

Artinya: “ai disaat kamu berak masih bisa dicuci dengan air, itu Ibu Ningsi. Tapi kalau Kentut, kalian mau cuci denga napa saudara, dan Kentut itu Heng (Hendrata Thes), kalian mau cuci denga napa?, makanya saya sampaikan, jangan kita kotor di dunia dan akhirat. Saya kemarin sudah kotor, saya tidak mau kotor lagi, setuju atau tidak saudara dan orang tua?’’

Penulis: Algajali Fataruba
Ëditor: Redaksi Moderatorsua
Sumber: Video Amatir

Tiba di Sula, HT-MANIS Disambut Ribuan Simptisan dan Pemuka Agama

Sanana, Moderatorsua – Bak petahana, kedatangan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Sula, Hendrata Thes dan Muhammad Natsir Sangadji (HT-MANIS) disambut ribuan warga di Sanana pagi ini, Selasa (27/08/2024).

Pantauan moderatorsua, massa pendukung mendatangi Pelabuhan Sanana, kemudian mengiringi Hendrata dan Natsir berjalan kaki menuju kediaman Hendrata Thes di Desa Fagudu Kecamatan Sanana.

Nampak puluhan tokoh agama turut berjalan kaki bersama dua pasangan yang diusung Partai Demokrat, PAN, Nasdem dan PKN tersebut.

Foto bersama Hendrata Thes – Muhammad Natsir Sangadji dan pemuka agama di depan kediaman Hendrata Thes.

Ketua Tim Pemenang HT-MANIS, Julfi Umasangadji mengatakan, pihaknya tidak memobilisasi massa pada kedatangan pasangan calon tersebut. Namun menurutnya antusias tersebut terjadi secara organik.

“Iya karena Bawaslu sudah mengimbau, jadi kita sebagai tim, kami harus mengikuti imbauan itu, tapi kami juga tidak bisa melarang semangat massa pendukung,” kata Julfi Umasangadji.

Usai berjabat tangan, Pengurus Partai Pengusung dan simpatisan serta para pemuka agama mengiringi Hendrata Thes dan M Natsir Sangadji mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Sula.

Penulis: Algajali Fataruba
Editor: Redaksi Moderator