Tunaikan Zakat, Wali Kota Apresiasi Baznas Kota Ternate

TERNATE, MODERATORSUA – Wali Kota Ternate Muhammad Tauhid Soleman, secara resmi menyalurkan zakat pribadi ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Ternate. Zakat yang ditunaikan meliputi zakat mal dan zakat fitrah. Jumat (05/05/2024)

Penyaluran zakat tersebut, berlangsung dalam acara Pembayaran Zakat Pimpinan Daerah, instansi vertikal, BUMN/BUMD, perbankan dan Kepala OPD.

Pada kesempatan itu Tauhid menyampaikan, pembayaran zakat melalui Baznas Kota Ternate, semakin memperkuat Baznas sebagai lembaga amil yang konsisten mensejahterakan rakyat.

Tauhid menambahkan, kebutuhan warga kurang mampu bisa terbantu dengan kehadiran Baznas Kota Ternate.

“Dan Baznas Kota Ternate, sudah banyak berbuat untuk membantu pemerintah dalam menekan angka kemiskinan,” sambung Wali Kota Ternate.

Sementara itu Wakil Ketua I Baznas Kota Ternate, H. Mu’min Arif, SH, MH menjelaskan, program pembayaran zakat merupakan program berjenjang dari Baznas RI hingga ke kabupaten/kota.

“Ini tradisi tahunan. Melalui kegiatan ini kita berharap segenap pimpinan, Forkopimda, OPD, instansi pusat di kota Ternate, pimpinan BUMN/BUMD, perbankan, organisasi dan sebagainya, dapat tergerak untuk menunaikan zakatnya ke Baznas,” kata Mu’min.

Ia juga membeberkan, sampai di triwulan ke tiga Baznas Kota Ternate telah menghimpun Rp. 1 miliar lebih dana umat, dan telah disalurkan ke warga yang berhak menerima.

Bantuan yang disalurkan tersebut diberikan dalam berbagai bentuk, baik barang, dana tunai maupun bantuan pendidikan dan kesehatan.

Diketahui selama Ramadhan, Baznas Ternate telah salurkan sebanyak 600 karung beras, dan 200 paket sembako yang diberikan kepada warga melalui Pemerintah Kota Ternate.

Reporter: Alkahf
Editor: Gajali Fataruba

Soal Sungai Sagea, Bem Unkhair Kepung Kediaman Gubernur Malut

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Badan Eksekutif Mahasiswa (Bem) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, menuntut Pemerintah Provinsi Maluku Utara bertanggung jawab atas perubahan warna air Sungai Sagea.

Karena itu pada Kamis 14/09 siang tadi, kediaman Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba, dikepung ratusan mahasiswa yang terdiri dari Bem universitas dan Bem fakultas.

Mereka menuding Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku Utara bersekongkol dengan pihak korporasi.

Massa aksi menyebut, perubahan warna air Sungai Sagea sudah tidak wajar, karena itu, kedua organisasi intra kampus ini menduga ada hubungannya dengan aktivitas pertambangan.

“Harapan kita dalam aksi kali ini segala bentuk tuntutan kami dapat diakomodir, dari pemprov malut terutama dinas lingkungan hidup,” teriak Presiden Bem FKIP Iskandar Din dalam orasinya, Kamis (14/09/2023).

Baca juga: Sudah Cair 20 Persen, Jalan-Kou-Kawata Tak Kunjung Dikerjakan

Sementara itu, Presiden Bem Unkhair, Junaidi Ibrahim menilai hasil uji laboratoriun DLH Provinsi Maluku Utara menguntungkan perusahaan yang beroperasi di sekitar Sungai Sagea Halmahera Tengah.

“Hasil (uji leb) yang dikeluarkan DLH, sangat merugikan Masyarakat Sagea, karena warna air yang keruh dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup Masyarakat setempat,” pungkas Junaid Ibrahim.

Penulis: Risal
Editor: Gajali Fataruba

Satpol-PP Kota Ternate Tertibkan Pedagang di Kawasan Pasar Higienis

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Ternate, kembali melakukan penertiban di kawasan Pasar Higienis Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah.

Operasi atas arahan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja itu, dipimpin langsung Kepala Bidang Umum, Nur Asri. Kegiatan penertiban tersebut, melibatkan 50 orang personil pada, Jumat (08/09/2023).

Dalam keterangan tertulisnya, Kasat Pol-PP Fhandi Mahmud menyampaikan, sebelum melakukan penertiban. Pihaknya lebih dulu mensosialisasikan kepada pedagang, hal itu dilakukan untuk menghindari keributan saat penertiban berlangsung.

“Hari ini petugas melakukan penertiban di depan Pasar Higienis, karena lokasi ini sudah banyak pedagang yang keluar berjualan di trotoar sampai ke badan jalan,” ujar Kasat Fhandi Mahmud pada Moderatorsua.com.

Baca juga: “Donga” Sejarah Gedung MTQ

Atas pendekatan persuasif Satpol PP Kota Ternate, pedagang pun menuruti untuk kembali berjualan di dalam bangunan yang sudah disediakan pemerintah Kota Ternate.

“Sudah ada yang pasang tenda jualan, tapi setelah dijelaskan, mereka (pedagang) menerima dan dibantu personil kami untuk membongkar tenda serta dagangan mereka,” jelasnya.

Usai penertiban, lokasi tersebut masih dijaga untuk memastikan tidak ada lagi pedagang yang membuka lapak sembarang tempat.

“Kami memperingati supaya besok dan seterusnya tidak ada lagi yang jualan di lokasi yang sama,” pungkasnya.

Penulis: Gajali Fataruba

19 tahun Kematian Munir, Aksi Kamisan Ternate Gelar Refleksi

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Aksi Kamisan Ternate kembali menggelar refleksi memperingati 19 tahun kematian aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib yang diduga dibunuh pada 7 September 2004 silam.

Refleksi dengan slogan ‘September Hitam’ tersebut, berlangsung pukul 17.00 sampai 20.00 WIT di depan Kantor Wali Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Kamis (07/09/2023)

Tidak ada orasi, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aksi kamisan Ternate hanya menyalakan lilin dan berpuisi. Hal itu menurut AK, dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap almarhum Munir Said Thalib.

“Jasa Munir yang tidak pernah tunduk terhadap kekuasaan yang menindas,” kata AK saat di wawancarai Moderatorsua.com usai menggelar aksi.

“Tujuan dari Aksi Kamisan Ternate adalah membuka ruang kepada kawan-kawan, yang ingin menyampaikan seluruh keresahannya terhadap rentetan kasus Hak Asasi Manusia (HAM) yang tidak pernah terselesaikan,” sambungnya.

Baca juga: Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Oknum Musisi di Ternate, Naik Penyidikan

Selain memperingati kematian Munir, Aksi Kamisan Ternate juga menyoroti pencemaran lingkungan di Halmahera Tengah. Para aktivis ini mengklaim perubahan warna air sungai Sagea, baru-baru ini akibat hadirnya industri pertambangan di Maluku Utara.

“Kerusakan ekologi yang ada di Sagea (Bokimaruru) seharusnya menjadi perhatian kita semua, dengan hadirnya pertambangan bukan menjadi solusi melainkan kerusakan lingkungan yang parah,” tutupnya. (Ical)

Editor: Gajali Fataruba

Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Oknum Musisi di Ternate, Naik Penyidikan

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ternate, Maluku Utara akhirnya mengeluarkan surat perintah penyidikan, atas kasus dugaan kekerasan seksual yang diduga dilakukan oknum musisi pada Maret lalu.

Sebagaimana dijelaskan dalam keterangan tertulis Penasihat Hukum korban. Perintah penyidikan tersebut tertuang pada surat dengan nomor: Sp.Sidik/83.a/IX/Res.1.24./2023 Reskrim. Tertanggal 04/09/2023.

Atas hal itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Marimoi selaku Penasihat Hukum korban, meminta Polres segara menetapkan terlapor VS sebagai tersangka.

“Segera mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan demi kepentingan Penyidikan, karena ditakutkan saudara VS akan melakukan tindak pidana yang sama, juga berpotensi menghilangkan barang bukti, serta melarikan diri,” pinta LBH Marimoi, Rabu (06/09/2023)

Baca juga: Tawuran di Pulau Mangoli, Polres Tetapkan Satu Orang Terduga Pelaku

Untuk memastikan kliennya mendapat kepastian hukum, pihak LBH merencanakan membuat aduan resmi ke Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan), serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

“Agar korban bisa mendapatkan perlindungan hukum serta dapat mengakses keadilan sebagaimana mestinya,” tegas Fahrizal Dirhan dan rekannya.

Sementara itu, Kapolres Ternate AKBP Niko Irawan melalui Kasi Humas IPTU Wahyudin, menyampaikan pihaknya bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP), serta mengedepankan profesionalitas.

“Terkait permintaan dari PH (Penasihat Hukum) pelapor, untuk segera terduga pelaku ditetapkan sebagai tersangka, dan di tahan itu sah – sah saja. Kita tunggu penyidik melakukan pemeriksaan lanjutan. Kasusnya jugakan, sudah masuk ke tahap penyidikan dari tanggal 4 September 2023 kemarin,” pungkasnya.

Penulis: Gajali Fataruba

Air Sungai Berubah Warna, Gamhas Desak DLH Uji Laboratorium

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Gerakan Mahasiswa Pemerhati Sosial (Gamhas), meminta pemerintah Provinsi Maluku Utara bertanggung jawab atas perubahan warna air sungai di Halmahera Tengah.

Gamhas menduga, perubahan warna air menjadi keruh kecoklatan di Desa Sagea dan Kiya, merupakan dampak dari aktivitas pertambangan.

Karena itu, pihaknya mengklaim kehadiran industri pertambangan di Weda justru merugikan masyarakat dan lingkungan hidup.

Pernyataan itu disampaikan mahasiswa, saat menggelar aksi refleksi jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia, di pusat Kota Ternate, Rabu Malam (16/08/2023)

“Sungai Sagea terkoneksi dengan beberapa sungai lainnya dan masuk dalam wilayah konsesi tambang, kita menduga perubahan warna air disebabkan karena ada industri pertambangan. Karena fenomena seperti ini (warna air) baru pertama kali terjadi,” Kata Komite Gamhas Irfandi R Mansur pada wartawan.

Menurut dia, hadirnya industri pertambangan di Halmahera Tengah, justru menjadi petaka bagi lingkungan. Ia mencontohkan beberapa hal yang telah terjadi diantaranya: kerusakan lingkungan, banjir, alih fungsi lahan dan pencemaran air.

“Artinya kehadiran tambang bukan menjadi solusi, malah menambah masalah baru berkepanjangan,” cetusnya.

Untuk membuktikan dugaannya, Komite Gamhas meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten dan provinsi, segera mengambil sampel air untuk dilakukan uji laboratorium.

“Proses uji lab harus melibatkan akademisi, warga desa setempat, aktivis lingkungan, dan lembaga,” pinta Irfandi

Dia menegaskan, pihak perusahaan harus bertanggung jawab, jika hasil uji laboratorium terbukti ada bahan kimia pada sampel air.

“Kalau terbukti pihak perusahaan harus angkat kaki dari Maluku Utara,” pungkasnya.

Penulis: Gajali Fataruba

Polda Rekomendasi Empat Langkah, Atas Dugaan Pelecehan Oknum Musisi

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Unit PPA Polres Ternate direkomendasikan empat langkah, dalam penanganan kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan musisi VS empat bulan lalu.

Empat langkah itu, tertuang dalam surat pemberitahuan dengan Nomor: B/1177/VII/2023/Reskrim yang diterima korban pada Jumat (28/07) dua pekan kemarin.

1. Penyidik diminta melakukan interogasi saksi yang mengetahui korban dengan terlapor VS memasuki hotel.
2. Kedua, Penyidik segera melakukan pemeriksaan psikiater terhadap korban.
3. Penyidik direkomendasikan untuk secepatnya melakukan pra merekonstruksi.
4. Dan penyidik harus melakukan konsultasi dengan ahli Bahasa dan ahli pidana.

Kepada moderatorsua.com, Kuasa Hukum korban Fahrizal Dirhan menyampaikan, langkah-langkah di atas merupakan hasil gelar klarifikasi bersama Polda maluku Utara.

“Iya setelah ada demonstrasi dari publik, baru digelar klarifikasi yang diminta oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda melalui kabag Was Sidik pada 24 Juli.” Beber Rizal Dirhan. Sabtu, (12/08/2023)

Atas hal itu, pihak LBH Marimoi selaku penasihat hukum berharap ada keseriusan dari Penyidik Unit PPA Polres Ternate.

“Kami selaku kuasa hukum korban terus mendampingi proses yang sedang berjalan, serta berharap ada perkembangan signifikan,” pintanya.

Sementara itu, Kanit PPA IPDA Naomi Harahap, menyampaikan pihaknya tengah membangun koordinasi.

“Iya 4 langkahnya lagi dilaksanakan. Sedang berkoordinasi dengan ahli,” singkatnya mengakhiri.

Untuk diketahui, dugaan tindak pidana pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum musisi VS ini, sudah dilaporkan ke Polres Ternate sejak 28 Maret 2023 lalu.

Penulis: Gajali Fataruba

Pemkot Ternate Didesak, Naikkan Gaji Pegawai Tidak Tetap

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Komisi II DPRD mendesak pemerintah Kota Ternate melakukan penyesuaian kenaikan gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT) pada APBD tahun 2024.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Ternate, Mubin A. Wahid, menurutnya gaji PTT Kota Ternate sudah sepantasnya sesuai standar Upah Minimum Pekerjaan (UMP).

“Didorong agar ada peningkatan gaji PTT, karena selama ini kurang lebih 4 sampai 5 tahun tidak pernah mengalami kenaikan (gaji),” terang Ketua Komisi II pada wartawan, Rabu (09/08/2023)

Dia menyebut, secara kolektif DPRD Kota Ternate telah sepakat rencana kenaikan gaji PTT. Menurut dia, gaji Rp 1,1 juta dan Rp 900 ribu tersebut tidak sesuai beban kerja.

“Gaji seperti itu bagi kami kalau dibiarkan terus-menerus berarti kita sudah melakukan satu penzaliman terhadap warga negara. Mereka punya hak untuk hidup dan memperoleh pendapatan yang layak,” tegasnya

Pihaknya meminta dukungan media untuk perjuangkan kenaikan gaji ribu orang Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkup Pemerintah Kota Ternate.

“Kami juga berharap ada dukungan media supaya harapan kita bisa tercapai di tahun anggaran 2024 ini, karena teman-teman PTT jumlahnya ribuan orang jadi gajinya harus naik” pinta Mubin.

Soal rencana tersebut, Mubin mengaku sudah sampai ke telinga Wali Kota Ternate. Sehingga kata dia, seharusnya menjadi atensi atas saran yang disampaikan.

“Kenaikannya berapa itu, nanti dilakukan perhitungan. Tapi keinginan komisi II pada 2024 ini diupayakan gaji PTT sudah setara UMP, baik yang berijazah sarjana maupun SMA,” tutupnya.

Penulis: Gajali Fataruba

Ayah Bejat di Ternate Diduga Setubuhi Anak Kandungnya Lalu Menghilang

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Seorang pria inisial A di Kecamatan Ternate Tengah, dilaporkan ke Polisi karena diduga setubuhi dan lecehkan dua anak kandungnya yang masih di bawah umur.

Menurut keterangan Bhabinkamtibmas setempat, A diduga memperkosa anaknya yang berusia 13 tahun dan mengelus-elus kemaluan anaknya yang baru berusia 6 tahun.

Parahnya, perbuatan bejat itu sudah dilakukan berulang-kali oleh A pada kedua anaknya yang masih kecil tersebut

”Kalau saya lihat bukan masalah pencabulan, tapi persetubuhan di bawah umur. Saya tanya sudah berapa kali papa lakukan itu (perkosa), anaknya bilang sudah sekitar 5 kali, namun saya belum sempat tanyakan tahun bulan dan tanggal berapa,” kata Bhabinkamtibmas Bripka Maman S. Bopeng. Senin (07/08/2023)

“terus anak kedua yang umur 6 tahun, bilang. Papa sudah pegang-pegang kemaluan dengan jari” sambungnya

Bripka Maman sempat kesal pada warga setempat, lantaran terlambat memberi informasi.

“Saya dan Pak Babinsa sudah cari pelaku di TKP tapi hasilnya nihil, mungkin dia sudah tahu masalahnya jadi dia menghilang. Saya sempat marah pada warga dan ibu korban karena anaknya ceritakan itu sebelum waktu solat Isya,” kesalnya

Namun kata dia, ayah korban melarikan diri ke Pulau Halmahera dan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Polres setempat.

“Informasi dari beberapa keluarga korban, katanya pelaku berada di Halbar Jailolo, tapi Kanit Buser Polres Ternate sudah komunikasi dan sementara melakukan pencarian,” terangnya.

Mamam menceritakan, dirinya menerima laporan kemarin pada pukul 23.30 wit tapi bukan dari ibu kandung korban.

“Korban sudah ceritakan pada Ibunya, tapi mungkin si ibu marah, takut atau trauma jadi masih rahasiakan. Tapi setelah itu mungkin sudah tidak tahan, lalu curhat pada tentangganya. Nah dari situ informasi dilaporkan kepada kami di jam stengah 12,” ungkap Bhabinkamtibmas.

Menindaklanjuti persoalan tersebut, Bhabinkamtibmas langsung mendampingi kedua korban dan ibunya untuk melakukan laporan resmi ke Polisi.

“Saya sudah arahkan mereka ke Polres Ternate tadi pagi, dan sudah buat laporan polisi serta visum di rumah sakit Bhayangkara, tapi hasil belum tahu. Saat ini korban dan ibunya sudah diperiksa penyidik,” tutupnya

Penulis: Gajali Fataruba

Tugboat Tenggelam, 3 Orang Dalam Pencarian

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Satu unit kapal tujuan Papua Barat Daya tenggelam di perairan Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Dari kejadian naas itu 3 orang kru kapal sampai saat ini masih dalam pencarian Tim SAR.

Menurut press release yang diterima redaksi moderatorsua.com, Basarnas menyebut terdapat 7 orang yang ikut dalam pelayaran itu, 4 orang berhasil menyelamatkan diri.

“Pada tanggal 06 Agustus 2023 pukul 11.45 WIT, terima informasi dari Kapolsek Saketa, Kabupaten Halmahera Selatan, bahwa warga Desa Kukupang menemukan 4 orang terapung di atas Lovecraft di Tanjung Joronga dan dievakuasi ke Desa Kukupang,” tulis Basarnas

Diketahui kapal tersebut merupakan tugboat (kapal tunda) yang memuat alat berat dari pelabuhan Weda Halmahera Tengah.

Usai menerima informasi, Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI AL Bacan, Polairud Bacan, BPBD HalSel, Polsek Saketa dan warga setempat.

“Setelah menerima laporan tersebut, tim SAR gabungan bergerak menuju LKP menggunakan RB 309 Ternate untuk melakukan pencarian,” ungkap Kepala Basarnas Ternate Fatur Rahman.

Berikut identitas korban.
Korban selamat: Roi 42 tahun, Teklis 53 tahun, Jeremi Pasan 55 tahun dan Rikman 58 tahun
Korban dalam pencarian: Dedi, Teos dan Prediksa.
Identitas Kapal:
Nama: Kapal Modern Putra Samudra
Jenis: Tugboat
Muatan: Alat Berat
Rute: Pelabuhan Weda Maluku Utara – Sorong

Penulis: Gajali Fataruba
Sumber: Release Basarnas