Pedagang Pasar di Sanana, Keluhkan Talud Penahan Ombak

MODERATORSUA.COM, SANANA – Terancam disapu ombak, pedagang di Pasar Tradisional dan Pasar Rakyat Sanana, yang lapak jualannya berhadapan dengan laut meminta hal ini.

Bukan baru sekarang, puluhan meter talud penahan ombak yang patah tersebut, sudah terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya.

Kondisi itu semakin parah, sejak terjadi gelombang besar beberapa waktu terakhir.

Karena hal itu, para pedagang mulai merasa resah lantaran takut lapaknya dihantam ombak saat datang badai.

“Kami meminta pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi agar dapat membangun talud penahan ombak yang baru, supaya barang dagangan kami jangan rusak,” pinta Yana Leko, pedagang pasar pada ModeratorSua.com Jumat, (03/03)2023)

Baca juga: Ini Komitmen DKP Sula, Atas Program Prioritas Musrenbang

Pedagang bawang, rica, tomat (Barito) itu mengaku saat air laut mulai pasang, beberapa petak dagangan mereka terendam air laut.

Menurutnya, pemerintah secepatnya mengambil langkah untuk membangun kembali atau merehab talud tersebut.

“Sekali lagi kami harapkan ada perhatian serius dari pemerintah daerah Sula maupun pemerintah provinsi terhadap hal ini, “pungkasnya. (Irlo)

Ini Komitmen DKP Sula, Atas Program Prioritas Musrenbang

MODERATORSUA.COM, SANANA – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, berkomitmen menindaklanjuti program prioritas Musrenbang Kecamatan, ke Musrenbang tingkat kabupaten nanti.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Sahlan Norau saat ditemui ModeratorSua.com, pada Jumat (03/03/2023).

“Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Sula telah siap, setelah Musrenbang ditingkat kecamatan, sesuai program yang diusulkan oleh setiap Kepala Desa, maka kami akan menjadikan ini sebagai program prioritas DKP Sula,” kata Sahlan.

Baca juga: Bahas Perbawaslu Nomor Nomor 7, Bawaslu Sula Gelar RDK

Sahlan berharap, program hasil musrenbang kecamatan tersebut, dapat diterima dan disusun dalam dokumen RPJMD Kepulauan Sula.

Dia berjanji, akan memperjuangkan usulan-usulan dari para kepala desa tersebut.

“Kami juga rencanakan, supaya program prioritas yang diusulkan tersebut, akan diimplementasikan kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Sula dan diharapkan terwujud hingga tahun 2024,” tegasnya mengakhiri (Irlo)

Pemda Sula Segera Punya Sekda Definitif

MODERATORSUA.COM, SANANA – Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) segera milik Sekretaris Daerah (Sekda) definitif setelah sebelumnya dijabat oleh Muhlis Soamole sebagai Plt (Pelaksana Tugas).

Muhlis dilantikan sebagai Plt Sekda Kepulauan Sula sejak bulan Juni tahun 2021 silam.

Malam ini, berdasarkan undangan yang beredar, acara pelantikan Sekda definitif akan digelar. Ihwal diperkuat dengan informasi dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kepulauan Sula, Suryawati Buamona.

“sebentar kurang lebih pukul 21.00 wit ada agenda pelantikan sekda di Isda, demikian,”katanya.

Amatan Moderatorsua.com, para tamu undangan notabene Kepal-Kepala Dinas tampak rapi memasuki Istana Daerah, tempat akan berlangsungnya pelantikan.

Bahkan Plt Sekda, Muhlis Soamole juga sudah hadir. Namun hingga pukul 00.02 WIT acara pelantikan belum dimulai.

Sementara di lain tempat Bupati Fifian, masih lanjut kunjungan kerja di Kecamatan Mangoli Barat.

Kabag Humas dan Protokol, Maulana Usia dikonfirmasi mengaku, pelantikan Sekda digeres besok pagi.

“Iya rencana malam ini cuman sudah larut, jadi tunda besok pagi,”ucapnya.

Informasi yang dihimpun media ini, yang bakal dilantik sebagai Sekda Sula definitif yakni Muhlis Soamole.

Sekedar diketahui, selain Muhlis, Fadila Waridin yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) juga itu asesment jabatan Sekda. (gun)

Soal Proyek Bantuan Rumah Swadaya, DPRD Sula Segera Menyurat ke BPK

MODERATORSUA.COM, SANANA – Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), tampaknya tidak main-main dengan kejanggalan beberapa proyek pekerjaan fisik tahun anggaran 2022.

Dalam waktu dekat, Komisi III DPRD Sula akan berkonsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Provinsi Maluku Utara.

“Kita segera menyurat ke BPK untuk konsultasi terkait beberapa pekerjaan fisik di Sula,”kata Ketua Komisi III DPRD Sula, M Nasir Sangaji, Jumat (17/02/23).

Bebepa proyek fisik di Sula yang dinilai janggal pekerjaannya, yakni proyek ruas jalan Kaporo-Capalulu dan ruas jalan dalam desa Waisakai, termasuk proyek 139 Bantuan Rumah Swadaya (BRS) tahun 2022.

Menurut Nasir, berdasarkan hasil temuan lapangan, 8 desa yang dapat proyek tersebut hampir semua belum 100 persen selesai.

“Sementara informasi yang kita peroleh, anggarannya sudah terealisasi 100 persen,”ucap Nasir sembari mengatakan pihaknya sudah pamanggil Dinas Perkim Sula dan pihak suplayer. (gun).

Disebut Hanya ‘Cuci Tangan’, Kadis Pendidikan Sula Tertawa

MODERATORSUA.COM, SANANA – Tak dilibatkan pada puncak Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tangkat Nasional, Koordinator Gerakan Pendidikan Sula (GPS) cecar Kepala Dinas Pendidikan Sula, Maulana Usia.

Melalui press release yang diterima redaksi ModeratorSua.com, Rabu, 15/2/23). Koordinator GPS keluhkan sikap Kadis Pendidikan yang tak libatkan meraka, padahal menurutnya, GPS punya andil besar sejak awal.

“Sayangnya prestasi mentereng yang ditoreh kadis lama (Rifai Haitami) dan teman-teman komunitas GPS, seakan di cederai oleh sikap pak kadis yang saat ini,” sesal Koordinator GPS Alfarabi Umaternate.

Padahal kata Alfarabai, sejak edaran dari Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara untuk lanjutan peserta dari Sula menuju FTBI tingkat nasional, dia telah berkoordinasi tapi tak direspon Kepala Dinas Pendidikan Sula.

“Teman-teman GPS tidak menuntut untuk berangkat, tapi paling tidak dari persiapan adik-adik latihan kita dihubungi, sampai upacara pelepasan keberangkatan, kita juga tidak di undang. Kami tidak tahu maksud dari pak kadis itu apa,” ujarnya.

Baca juga: Peduli bahasa Ibu, Bupati Sula Diberi Penghargaan Mendikbudristek

Dia menyebut, Kadiknas Sula Maulana Usia, hanya cuci tangan atas jerih payah GPS dan kepala dinas sebelumnya.

“Kalau kita mau bicara kasar, pak kadis yang sekarang enak bawa produk yang sudah jadi, siap pakai. Tapi beliau tidak tahuu bagaimana kita dengan kadis lama, susah payah, membina peserta” tulis koordinator GPS

Terpisah dari Alfarabi. Kepala Dinas Pendidikan, Maulana Usia hanya tertawa saat dikonfirmasi ModeratorSua.com melalui pesan whatsapp di nomor 08124108++++ (jali)

Sampah di Pasar Sanana Menumpuk, Ini Alasan DLH Sula

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sampah di lokasi Pasar Basanohi Sanana mulai meresahkan warga dan pengunjung pasar. Ini alasan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepulauan Sula.

Nampak berbagai jenis sampah membumbung pada sebuah bak Sampah berukuran besar. Petugas mengaku sudah berhari-hari tak diangkut.

Pantauan ModeratorSua.com Selasa, (14/02/2023) sekitar pukul 13:10 WIT. Terlihat sampah berserakan dibeberapa titik. Diantaranya: Taman Pasar Basanohi di Desa Fogi dan bahu jalan, serta sepanjang trotoar komplek pertokoan Desa Fagudu Kecamatan Sanana.

“Menurut saya, saat ini kami di Desa Fogi sangat merasa terganggu jika tumpukan sampah ini sudah membusuk, pasti dampak bau busuknya akan kita rasakan. Sudah berapa hari ini petugas kebersihan belum lagi membersihkan sampah tersebut,” beber Tina, warga Desa Fogi, pada ModeratorSua.com Senin,(14/02/2023).

Ia berharap agar tumpukan sampah di Taman Pasar Basanohi segera diatasi agar tidak terlihat kotor dan jorok.

Baca juga: Harga Sembako di Pasar Pasanohi Sanana Makin Mahal

Nasir Ibrahim (57), petugas kebersihan di kawasan Pasar Basanohi mengaku, pihaknya terkendala operasional pengangkut sampah.

“Saat ini kami mengalami sedikit kendala, karena mobil pengangkut sampah yang beroperasi di Pasar Basanohi ini sedang rusak, sehingga kami juga belum bisa bekerja untuk membersihkan sampah yang ada,” ungkapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepulauan Sula, Ridwan Buamona saat dikonfirmasi, dia juga menyampikan hal yang sama.

“Mobil yang melayani pasar mengalami kerusakan,” katanya.

Namun, Ridwan memastikan hari ini semua sampah segera diangkut.

“Tapi sudah selesai diperbaiki insya Allah sebentar sore atau besok sudah bisa melayani pasar,” tutupnya (Irlo)

Peduli Bahasa Ibu, Bupati Sula Diberi Penghargaan Mendikbudristek

MODERATORSUA COM, SANANA – Bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Fifian Adeningsi Mus dapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sebagai kategori Kepala Daerah peduli bahasa daerah atau bahasa ibu.

Penghargaan tersebut diberikan pada acara pergelaran Festival Tunas bahasa Ibu Nasional, yang buka langsung Mendikbudristek, Nadiem Makarim di Balai Room Hotel Sultan Jakarta, Senin (13/02/23).

penghargaan itu diberikan ke 16 Kepala Daerah termasuk Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus.

Nadiem menyampaikan, penghargaan tersebut diberikan kepada kepala daerah yang terus memberikan support, terhadap pengembangan dan melestarikan bahasa daerah dimasing-masing daerah, termasuk Kabupaten Kepulauan Sula.

“Kepada seluruh kepala daerah agar terus mengembangkan dan menjaga, bahasa masing-masing daerah. Sebab bahasa adalah budaya bangsa yang harus terus dilestarikan,”katanya.

Baca juga: Harga Sembako di Pasar Basanohi Sanana Makin Mahal

Sementara itu, Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus kepada moderatorsua.com menyampaikan, Pemda Sula tetap berkomitmen melestarikan bahasa daerah.

“Pemda Sula terus berkomitmen menjaga dan merawat bahasa daerah Sula agar tetap lestari dan tidak punah,” ucapnya.

Komitmen Pemda Sula ini, dibuktikan dengan telah dimasukkan Bahasa Daerah Sula dalam kurikulum muatan lokal, yang diajarkan di sekolah kabupaten kepulauan Sula.

“Selain di sekolah, di lingkungan masyarakat dan atau pertemuan resmi seyogyanya juga harus mengucapkan kata-kata bahasa Sula,”ujarnya. (gun)

Harga Sembako di Pasar Basanohi Sanana Makin Mahal

MODERATORSUA.COM, SANANA – Harga kebutuhan pokok rumah tangga, di Pasar Basanohi Sanana Kepulaun Sula, semakin tak normal.

Para pedagang mengakui, kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) itu, telah berlangsung sejak lama.

Kata mereka, sebelumnya harga beras dan barito masih normal, namun mengalami kenaikan secara perlahan sejak 2022 sampai Februari 2023 saat ini.

“Waktu itu harga beras masih 10 ribu, tapi sekarang sudah Rp 11.000 sampai Rp 12.000 per kg. tidak pernah turun lagi, ” beber Fatma Fatin, salah satu pedagang sembako di pasar Basanohi Sanana saat diwawancarai ModeratorSua.com Senin, (13/2/2023).

Baca juga: Perda Sarang Walet Menunggu Evaluasi Mendagri

Kata Fatma, beras premium juga terus mengalami kenaikan harga.

“harga beras jenis premium juga naik, sekarang sudah 13 ribu,” tambahnya

Tidak hanya beras, bawang merah dan cabai juga mengalami kenaikan harga yang tinggi dari sebelumnya.

“Biasanya harganya itu Rp 30.000 sama dengan bawang putih, tapi saat ini berkisar antara Rp 40.000 – 45.000 bahkan sampai 50.000 per kg,” jelas Yana Leko

Selain beras dan bawang, saat ini harga cabe di pasar Kota Sanana itu, juga mengalami kenaikan harga yang tinggi.

“Cabai rawait sekarang harga per kg sudah mencapai Rp 50 ribu. Sedangkan untuk harga cabai merah besar sebesar Rp 40.000 per kg. padahal sebelumnya hanya Rp. 30 ribu saja,” tutupnya. (Irhlo)

Berbagi di Hari Pers Nasional, Wartawan Sula Didoakan Pengasuh Pondok Pesantren

MODERATORSUA.COM, SANANA – Peringati Hari Pers Nasional (HPN), Perhimpunan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) berbagi sembako ke dua pondok pesantren.

Kegiatan Perdana PWI Sula ini, diawali dengan jalan sehat bersama Forkompimda, dilanjutkan dengan berbagi sembako berupa beras di Pondok Pesantren Alfatah di Desa Wailau dan Daa-rullogoh Desa Waitamua.

Ketua PWI Sula, Hartati Panifat menyampaikan, memperingati HPN ke 28 ini, PWI Sula berbagi sembako di dua Pasantren. Pondok Pesantren Alfatah mendapat 35 sak beras dengan bobot 10 kilogram dan di Daa-rullogoh 40 sak beras.

“Semoga dengan sedikit santuan ini, bisa membatu kelancaran proses belajar mengajar di pesantren,”katanya, Kamis (09/02/23).

Baca juga: Tujuh Siswa Bakal Pamer Bahasa Sula Di Event FTBIN

Nurkholis, pengasuh Pondok Pasantren Alfatah sangat mengapresiasi kegiatan insan pers tersebut.

“Somoga Allah Subhanawataala melimpahkan Rahmat sehat kepada kita semua, terutama teman-teman wartawan,”ujarnya.

Senada, pengasuh Pondok Pesantren Daa-rullogoh, Sahyun Gay sangat berterima kasih atas bantuan para jurnalis Sula.

“Terima kasih kepada teman-teman wartawan atas niat baik membatu kami. Hanya Allah yang bisa membalasnya,”imbuhnya.

Hadir dalam kegiatan berbagi santunan tersebut Bupati Kepulauan Sula yang diwakili Asisten Satu Pemda Sula, Zaidin dan Kadis Komunikasi dan Informatika Sula, Suryawati Buamona. (gun)

Pemda Sula Tak Punya Uang Penuhi Kebutuhan Nelayan

MODERATORSUA.COM, SANANA – Gabungan kelompok nelayan dari Desa Malbufa, Bajo, Waiboga, Waiman, dan Paratina menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Senin, (6/2/23).

Aksi tersebut buntut dari ketidakpuasan kelompok nelayan, atas kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sula, mengamankan kapal tangkap ikan di perairan Sula yang dianggap melanggar aturan baru-baru ini.

Puluhan massa aksi yang dipimpin oleh Harahab Lek itu, menuju kantor Bupati menggunakan dua unit mobil pick up dan satu unit mobil angkutan umum, lengkap dengan sound system.

Di depan kantor Bupati, Harahab meminta agar pihak DKP memfasilitasi armada tangkap dan pengangkutan ikan.

“Kalau bisa pemerintah daerah seharusnya mampu menyediakan armada, supaya potensi mengelola ikan ini juga dengan baik dan menghasilkan ikan yang lebih banyak,”kata Harahab.

Baca juga: Proyek BRS di Sula Gagal Dibangun Tuntas, Kadis Perkim Bungkam

Harahab yang juga Ketua Kelompok Nelayan KUB Maju Bersama Desa Malbufa ini menyatakan, Pemda Sula yang harus menyediakan kapal tangkapan ikan, sebab mereka yang lebih paham prosedurnya.

“Kami sangat berharap semoga tuntutan ini bisa terima dan dijalankan sesuai prosedur yang berlaku. Dan itu tidak dapat merugikan kami para nelayan,” imbuhnya.

Massa aksi pun meminta agar Kepala DKP, Sahlan Norau bisa menjelaskan terkait tuntutan para kelompok nelayan secara terbuka.

Permintaan massa aksi diakomudir. Sahlan pun mendatangi puluhan massa aksi tersebut.

Di hadapan massa aksi, Sahlan mengaku jika daerah tidak punya anggaran yang cukup untuk mengakomodir kebutuhan nelayan.

“Daerah kita daerah tidak mampu, karena tidak ada anggaran sampai sebesar itu, dan kementerian pun kita sudah usulkan dengan jumlah yang banyak. namun, dari hasil verifikasi hanya sekian buah yang diberikan ke kita,”ungkapnya.

Kendati begitu, Sahlan mengaku akan berupaya mendorong kebutuhan nelayan di Sula.

“Kami terus berupaya mendorong kebutuhan nelayan di Sula. Misalnya seperti nelayan ikan tuna dan sebagainya yang membutuhkan Armada dan juga nelayan ikan dasar,”pungkasnya. (Diman)