Diperiksa 12 Jam, Pengawal Ketum Golkar Ancam Tembak Wartawan

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Pengawal Airlangga Hartarto ancam tembak wartawan di gedung Jaksa Agung Jakarta Selatan.

Ancaman itu terjadi saat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, hendak menghindari wawancara awak media.

Dikutip dari Disway.id, Ketum Umum partai berlambang Pohon Beringin itu diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) pada Senin (24/07/2023).

Diketuhui Airlangga diperiksa selama 12 jam lebih, pada pemeriksaan tersebut dia mendapat 46 pertanyaan dari penyidik kejagung.

Usai jalani pemeriksaan, orang yang digadang-gadang bakal diusung Bacapres dari Partai Golkar itu, enggan menjawab secara detail terkait pemeriksaan terhadap dirinya.

Karena itu sejumlah wartawan yang hadir, bersikukuh untuk bertanya. Mendengar pertanyaan jurnalis sontak dia bergegas masuk mobil.

Pengawalnya pun berupaya menghalangi para pencari fakta tersebut dan terjadi saling dorong. Disitulah wartawan diancam dengan nada keras.

“Woy buka jalan, gue tembak-tembak lo!,” ancam pengawal Airlangga.

Tak hanya itu, wartawan pun dilontari kata-kata tak sedap. “Gobl*k lu” sambung pengawal ketum Golkar, menambah panas suasana. Sebagaimana dikutip Disway.id. Selasa (25/07/2023)

Penulis: Gajali Fataruba
Sumber: Disway.ID

Tiga Keluarga PTT Menerima JKM Dari Walikota Ternate

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Keluarga ahli waris Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kota Ternate, menerima Jaminan Kematian (JKM) dan klaim BPJS ketenagakerjaan selama bekerja dilingkungan pemerintah Kota Ternate.

Penyerahan itu dilakukan Walikota Ternate M. Tauhid Soleman didampingi oleh Kaban BKPSDM.

Ketiga orang PTT yang meninggal dunia atas nama Almh. Nafsia Ali bekerja di Kantor Lurah Takome, Alm. Japnier Late di Kantor Camat Batang Dua, dan Alm. Iksan Haerudin merupakan pegawai Dinas Lingkungan Hidup.

Jaminan Kematian (JKM) dan BPJS adalah komitmen perlindungan pemerintah atas pegawai yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Ternate.

“Penyerahan ini merupakan bentuk perhatian dan perlindungan Pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan terhadap tenaga kerja yang bertugas di Pemerintah Kota Ternate” Kata Walikota Ternate M. Tauhid Soleman, Senin (07/24/2023).

Klaim BPJS diterima masing-masing ahli waris dengan besaran yang bervariasi sesuai dengan tanggungan ahli waris.

Alm. Japner Latte (Rp 115.000.000), Alm. Ikhsan Hairudin (Rp 129.000.000) dan Almh. Nafsia Ali (Rp 129.000.000).

“Semoga biaya tanggungan bpjs ketenagakerjaan ini dapat membantu kebutuhan ahli waris yang yg ditinggalkan.” Singkatnya.

Penulis: Gajali Fataruba

Seorang Sarjana Komputer Di Sula Menjual Makanan Kucing

SAHRUL AZHAM Pemuda asal Desa Fagudu Kecamatan Sanana adalah seorang sarjana komputer lulusan STMIK Makassar tahun 2016. Latar belakang sarjana komputer sudah pasti sebagian orang akan memilih bekerja sebagai pegawai kantoran atau swasta maupun membuka usaha yang sesuai dengan basic keilmuannya. Namun, hal itu tidak berlaku bagi pria ini.

Ketika lulus kuliah banyak hal dilakukan Sahrul, mulai dari seleksi CPNS, membangun usaha percetakan undangan. Tetapi nampaknya belum berjodoh dengan dirinya.

Dia pun kembali berupaya tetap konsisten di bidang komputer dan bekerja sebagai editor di salah satu percetakan swasta di Kota Sanana Kabupaten Kepulauan Sula.

“Saya pernah tes cpns dua kali tapi tidak berhasil, dulu juga pernah bikin usaha cetak undangan,” katanya mengisahkan.

Dalam kesehariannya ujar Sahrul, dia memilihara beberapa ekor Kucing kampung dan cukup intens menjaga makanan peliharaannya itu. Dari situ akhirnya termotivasi untuk membangun usaha makan kucing di Sanana.

Keinginan menjual makanan kucing sudah ada. Namun, ia baru memutuskan untuk serius memulai menjadi usaha setelah menikah dengan Endang pujaan hatinya.

“Ide awal dari istri saya, saya pun masih ragu-ragu, tapi sambil mencari informasi minat pakan Kucing di Sula. Setelah beberapa bulan ternyata semakin banyak orang memelihara kucing, disitu kami bulatkan niat bangun Petshop di Sula,” jelasnya.

Gambar Varian Makanan Kucing

Menurut dia, tak sebatas membangun usaha saja, lebih dari itu Sahrul juga berniat membantu memudahkan kalangan pecinta kucing di Sula agar tidak jauh-jauh membeli makan kucing hingga ke luar daerah.

“Alasan kami memilih petshop adalah karena harga pakan kucing di Sula lumayan mahal hingga 50 persen dibandingkan di Jawa dan Ternate, itu karena keterbatasan stoknya di Sula.” Ujar Sahrul.

Meskipun usahanya belum dibuka untuk orang berbelanja, namun menurut pria brewokan itu, sudah banyak pecinta kucing yang memintanya untuk segera dilaunching.

“Sebenarnya masih banyak hal yang ingin kami persiapkan untuk opening petshop ini namun sudah banyak yang bertanya-tanya. Jadi, Insya Allah dalam waktu dekat sudah opening.” Tambahnya.

Petshop pakan kucing ini menyediakan: makanan kucing kering dan basah, Vitamin, Pasir Kucing, Aksesoris juga bisa konsultasi tentang Kucing.

Penulis: Gajali Fataruba

Mengenal Mandatory Spending Kesehatan Dan Alasan Penghapusannya

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Baru–baru ini public dihebohkan dengan penghapusan Mandatory Spending dalam Rancangan undang-undang kesehatan yang telah disahkan DPR RI menjadi Undang-Undang Kesehatan terbaru di Indonesia pada Selasa (11/7/2023).

Keputusan itu lantas menuai kontroversi dari organisasi kesehatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Ikatan Apoteker Indonesia IAI).

Sementara dari dalam parlemen Fraksi Demokrat dan PKS juga tidak sependapat dengan pengesahan Omnibus Kesehatan tersebut.

Alasan penolakan terhadap penghapusan Mandatory Spending itu, lantaran dinilai merugikan tenaga kesehatan serta berbahaya bagi masa depan kesehatan masyarakat Indonesia

Sebelumnya Mandatory Spending diatur dalam Undang-undang Kesehatan Nomor 39 Tahun 2009 Pasal 171. Dalam pasal tersebut ditetapkan besarannya 5 persen dari APBN dan 10 persen dari Anggaran Pendapan dan Belanja Daerah (APBD).

Apa itu Mandatory Spending?

Mandatory Speinding adalah anggaran wajib minimal di bidang kesehatan yang tertuang langsung dalam Undan-undang kesehatan sebelum direvisi merupakan implementasi dari Pasal 28H UUd 1945.

Baca juga: Netizen Sebut Bupati Sula Tak Beradab Tapi?

Besaran anggaran 5 persen dan APBN dan 10 persen dari APBD tersebut, bertujuan untuk pelayanan public khususnya penduduk miskin, anak terlantar dan kelompok lanjut usia (Lansia).

Alasan Penghapusan Mandatory Spending.

Dilansir dari laman berita resmi Kemenkes www.sehatnegeriku.go.id, Pemerintah Pusat menghapus anggaran wajib (Mandatory Spending) diganti dengan Anggaran Berbasis Kinerja lantaran besaran anggarakan yang digelontorkan selama ini tidak menentukan hasil (output) signifikan dalam penengan masalah kesehatan.

“Bukan berarti anggaran itu tidak ada, namun tersusun rapih berdasarkan rencana induk kesehatan dan berbasis kinerja berdasarkan input, ouput dan outcome yang akan kita capai,” ungkap juru bicara Kementerian Kesehatan dr. M. Syahrir. (Jali)

Penulis: Gajali Fataruba

Editor: Gunawan Tidore

Netizen Sebut Bupati Sula Tak Beradab Tapi?

MODERATORSUA.COM, TERNATE – Sebuah foto tangkapan layar mirip wajah Bupati Sula Fifian Adeningsi Mus, kembali di posting dengan keterangan menohok oleh akun Facebook @Naswanursetia.

Dalam unggahannya, akun Facebook @Naswanursetia menulis dua keterangan berbeda pada foto mirip wajah Bupati Sula sedang menjulurkan lidahnya.

Pertama, pemilik akun itu mengajak sesama pengguna sosial media, untuk tidak saling hujat di group Facebook Dad Hia Ted Sua, dan lebih utamakan kedamaian.

Tangkap layar 1

Namun ungkapan itu dilanjutkan dengan kalimat tidak sedap yang ditujukan kepada orang nomor satu di Kabupaten Kepulauan Sula saat ini.

“Tak usah ribut, mari kita saling mengakui saja, mengakui itu menciptakan kedamaian, jangan ada lagi kata Bupati milik kalian,” tulis akun Facebook @Naswanursetia. Sabtu (15/07/2023).

Tak butuh waktu lama, postingan itu pun ramai ditanggapi pengguna facebook lainnya dengan beragam komentar. Ada yang berkomentar positif, juga komentar tak sedap.

Tangkapan layar 2

Pada paragraf kedua, keterangan foto itu malah tidak selaras dengan paragraf pertama. Betapa tidak, secara blak-blakan dia menulis Bupati Sula tak beradab tapi lebih ke Biadab.

“Saya akui walaupun Bupati kurang beradab, lebihnya kepada Biadab. Tapi kita harus akui itu bupatinya orang Sula yang lagi memimpin sekarang. Walaupun yang memimpin tidak lebih mulia dari yang dipimpin,” tutup caption postingan akun Facebook @Naswanursetia.

Atlet Muaythai Asal Sula Ikut Kualifikasi Ivent Tingkat Internasional

MODERATOSUA, SANANA – Juni mendatang Atlet profesional muaythai, Irman Teapon asal Sanana Kepulauan Sula, bakal mengikuti laga kualifikasi Muaythai Fight Road To Radjadamnern.

Radjadamnern adalah stadium beladiri pertama di Bangkok Thailand, juga sarangnya para fighter muaythai seluruh dunia.

Irman mewakili Ra Training Camp, pada sesi kualifikasi di Cilandak Town Square Mall, pada Minggu 11 Juni 2023 mendatang.

Pada pertandingan awal, Irman berhadapan dengan Rizky Ramadhan fighter asal Jawa Barat.

Dalam keterangan tertulis, Irman Teapon meminta didoakan agar berhasil mewakili Indonesia pada event Muaythai tingkat dunia tersebut.

“Kejuaraan dunia muaythai di Thailand, Saya sandiri mewakili Ra Training Camp, jadi kalau menang, berarti putra Sula mewakili indonesia,” tulis Irman Teapon. Kamis, (25/06/2023)

Baca juga: BPBD Kepulauan Sula Gelar Sosialisasi Dan Pelatihan Mitigasi Bencana

Fighter muaythai kelahiran Desa Fagudu itu, bercita-cita ada regenerasi di bidang olahraga beladiri muaythai dari Kepulauan Sula.

“Harapannya ada tempat latihan di Sanana dengan fasilitas memadai, biar kedepan olahraga beladiri ini tidak berakhir tanpa ada generasi baru. Saya juga meminta koni daerah segera memperhatikan olahraga semacam ini,” pintanya mengakhiri.

Penulis: Gajali Fataruba

BPBD Kepulauan Sula Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Mitigasi Bencana

MODERATORSUA.COM, SANANA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) menggelar pelatihan mitigasi bencana.

Kegiatan perdana tersebut berlangsung di Gedung Serba Guna Desa Kabau Pantai Kecamatan Sulabesi Barat, Rabu (24/05/23).

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kepulauan Sula, Buhari Buamona dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian negara untuk melindungi warganya.

“Dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan Bencana, menyatakan bahwa Negara bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan, yang termasuk didalamnya adalah perlindungan atas terjadinya bencana,”kata Buhari.

Mencermati kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis daerah Kabupaten Kepulauan Sula. Dimana pada kenyataannya wilayah ini memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non-alam maupun faktor akibat ulah tangan manusia itu sendiri.

“Dampak utama bencana seringkali menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak kerusakan non materi maupun psikologis,”jelasnya.

Buhari bilang, pelaksanaan penanganan bencana acapkali terkendala upaya penanganan yang tidak sistemik dan kurang koordinatif sehingga paradigma semacam itu perlu dicegah dan diantisipasi sedini mungkin.

“Jika penanggulangan bencana dapat dilakukan secara sistemik, diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung maupun tidak langsung terhadap percepatan penanggulangan akibat bencana dan meminimalisir kemungkinan kerusakan yang lebih parah pada aset-aset hasil pembangunan yang dimiliki masyarakat,”ucapnya.

Lanjut Buhari, paradigma penanganan bencana yang menekankan pada aspek tanggap darurat telah bergeser kepada paradigma manajemen penanganan risiko bencana yang mempunyai kompetensi mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Mengacu pada hal tersebut maka sebagai lembaga yang relatif baru, BPBD dituntut untuk terus mensosialisasikan keberdaannya baik fungsi dan peran.

“Salah satunya adalah melalui kegiatan pelatihan seperti ini yang diharapkan dapat meningkatkan mutu sumberdaya manusia dalam penanganan bencana sehingga bisa memenuhi standar minimal pelaksanaan penanggulangan bencana.

Kegiatan tersebut melibatkan BPBD Provinsi Maluku Utara dan ratusan masyarakat desa Kabau Pantai sebagai peserta. (gun)

Gagal ! Proyek Kampung Singkong Tanpa Singkong

MODERATORSUA.COM, SANANA – Proyek kampung singkong di Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) gagal. Proyek yang sumber anggarannya dari APBD tahun 2022 dengan nilai 200 juta lebih ini, tidak terealisasi sampai tuntas.

Lokasi proyek kampung singkong itu tersebar di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur, Desa Waitulia dan Desa Mangoli Kecamatan Mangoli Tengah.

Lantaran itu, Pansus DPRD untuk LKPJ tahun 2022 melakukan peninjauan proyek tersebut beberapa waktu. Tak hanya itu, Pansus DPRD yang dipimpin oleh Abdul Kadir Sapsuha itu memanggil Kadis Pertanian Sula, Nurhayati Latuconsina, Senin (15/05/23).

Dikonfirmasi Moderatorsua.com, Abdul Kadir Sapsuha menyampaikan, progam kampung singkong dianggap gagal lantaran tidak selesai dikerjakan.

Dikatakan, sebagian item program tersebut sudah terealisasi, seperti pembersihan lahan kebun dan pagar. Hanya saja bibit singkong yang belum dibelanjakan karena tidak tersedia dipasaran.

“Sebagian sudah dibelanjakan. Cuma bibitnya yang diinginkan Pemerintah Pusat tidak ada. Sehingga tidak bisa beli belanjakan,”katanya, Rabu (17/05/23).

Politisi Partai Amanat Nasional ini menegaskan, proyek dari Dinas Pertanian tersebut bukan fiktif, melainkan gagal.

Dade (sapaan akrab Abdul Kadir) bilang, Pansus bakal merekomendasikan untuk program tersebut dihentikan.

“Bukan fiktif, tapi kgiatan tidak bisa dilanjutkan lagi di tahun ini dan seterusnya. Karena programnya gagal,”tegasnya.

Senada, Nurhayati Latuconsina juga membantah jika proyek itu fiktif. Menurutnya, dari sebagai besar item kegiatan yang sudah dibelanjakan dan disalurkan.

“Tidak ada yang fiktif, karena semua item yang dianggarkan telah dibelanjakan, terkecuali bibit, karena terkendala dengan persyaratan teknis yang tidak bisa dipenuhi oleh pihak ketiga,”ucapnya.

Nurhayati berujar, total anggaran Rp 249.740.000 dengan item yang telah dibelanjakan dan sudah disalurkan yakni pupuk, obat, biaya pembersihan lahan, alat Setrum babi, pacul dan hand sprayer.

Sementara lahan kebun, Nurhayati mengaku jika lahan tersebut milik masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani.

“Lahan itu, lahan masyarakat yang memang tanam singkong. Mereka yang tergabung dalam kelompok tani sesuai hasil identifikasi CPCL. Karena bantuan yang diberikan harus dalam bentuk kelompok tani, tidak bisa perorangan,”pungkasnya. (gun).

Kelompok Nelayan di Sula Tersenyum Dihari Peresmian Taman Moh Hatta

MODERATORSUA.COM, SANANA – Kelompok Nelayan di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) mulai tersenyum lebar.

Bagaimana tidak, dihari peresmian Taman Moh Hatta mereka diberi bantuan oleh Pemda Sula berupa 22 perahu fiber 3 gross ton dilengkapi mesin 15PK serta alat pembudidaya rumput laut.

Bantuan ini diberikan secara simbolis kepada kelompok nelayan dan pembudidaya rumput laut oleh Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus di Taman Moh Hatta, Desa Mangon Kecamatan Sanana Jumat, (17/3/2023).

Naim Umanahu, perwakilan Kelompok Nelayan Adu Mujur, mengapresiasi langkah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sula

“Saya sangat berterima kasih kepada Pemda Sula, terutama Dinas Kelautan dan Perikanan karena sudah memberikan bantuan kepada kami kelompok nelayan, saya berharap semoga kedepannya semua nelayan bisa jadi sukses,” kata Naim sembari tersenyum.

Di tempat yang sama, Kepala DKP Sula Sahlan Norau menjelaskan, bantuan tersebut diberikan kepada 22 Kelompok Usaha Bersama (KUB) terdiri dan kelompok pembudidaya rumput laut di Kabupaten Kepulauan Sula.

“Kita berikan fasilitas itu untuk mereka gunakan sesuai dengan fungsinya misalnya, armada tangkap 3GT berarti digunakan untuk operasi penangkapan ikan, mungkin juga selain membantu akses, kalau ada yang di pulau Mangoli misalnya itu ya silahkan tapi fungsi utamanya itu adalah untuk menangkap ikan,”ucapnya.

Sahlan berharap para penerima agar bantuan yang diberikan dipergunakan dengan baik.

“Dengan bantuan yang diberikan itu, kami berharap agar dimanfaatkan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin sehingga bisa dapat memberikan manfaat khususnya ke nelayan penerima,” (Irlo/gun)

Bupati Fifian Resmi Taman Moh Hatta Sula

MODERATORSUA.COM, SANANA – Bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Fifian Adeningsih Mus Jumat (17/03/23) telah meresmikan Taman Moh Hatta di Desa Mangon Kecamatan Sanana.

Dalam sambutannya, Fifian mengklaim taman dengan ikon pantung Wakil Presiden RI Pertama it, sangat indah dan banyak disukai publik.

“Penambahan Taman ini saya sudah lihat postingan-postingan di Facebook banyak yang sudah update Taman ini saya senang sekali Dan saya bersyukur padahal orang juga suka apa yang kita bikin,”katanya.

Di hadapan tamu undangan, Bupati perempuan pertama di Maluku Utara ini mengurai kilas sejarah jejak Bung Hatta di Sula.

Menurutnya, dinamakan Taman Bung Hatta karena pada tahun 1955 mantan Wakil Presiden pertama itu pernah menginjakkan kaki di tanah Sula.

“Pada masa itu salah satu tujuan kedatangannya untuk meletakkan batu pertama pada salah satu sekolah menengah pertama di kepulauan sulap yang saat ini menjadi SMA Negeri 1 kepulauan sula,”tuturnya.

Oleh karena itu untuk mengenang kedatangannya, maka taman ini dinamai Taman Bung Hatta.

“Di samping indahnya Taman bung Hatta ini, juga terkenal dengan keindahan alamnya salah satu adalah objek wisata yang sudah sama-sama kita ketahui yang sudah dikenal di seluruh yaitu Tanjung Wata,”ucapnya.

Lanjut Fifian, adanya taman ini diharapkan bisa menjadi salah satu ikon bagi kota Sanana khususnya bagi para wisatawan.

“Saya yakin dan percaya Taman ini dapat meningkatkan kualitas dan mutu pembangunan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebab selain menjadi pusat untuk berkunjung Taman ini juga bisa jadi kegiatan belajar oleh muda-mudi atau komunitas yang bernilai positif,”pungkasnya.

Kendati taman ini dinamakan Taman Moh Hatta, nama belum belum ada taman yang terpajang.

Menanggapi halitu, Kadis PUPR Sula, Jainudin Umaternate menyampaikan, pihaknya akan mengganti nama taman Mangon dengan Taman Moh Hatta.

“Ini karena memang sudah terlanjur. Tapi nanti kita ganti nama dengan taman Moh Hatta,”tutupnya. (gun)