SMK se-Maluku Utara Bakal Miliki Laboratorium Pendidikan Terpadu

MODERATORSUA.COM, SOFIFI – Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba (AGK) akan membangun Laboratorium Pendidikan Terpadu (LPT).

Rencana membangun LPT disampaikan langsung Gubernur kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim di lantai III gedung Kemendikbudristek, Jakarta, Selasa (14/02/23).

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur AGK menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Malut pada tahun 2023 akan membangun LPT. Langkah Pemprov itu sebagai jawaban atas masalah pengelolaan SMK di Malut saat ini.

Orang nomor satu di Malut ini bilang, ada dua titik LPT yang rencananya dibangun yakni di Desa Wairoro, Halmahera Tengah dan di Kayasa, Kota Tidore Kepulauan.

“Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui APBD tahun 2023 akan membanguan laboratorium pendidikan terpadu di Dua wilayah yakni di desa Wairoro Kabupaten Halmahera Tengah dan di desa Kayasa, Kota Tidore Kepulauan,”katanya.

Tak hanya itu, Gubernur dua periode ini juga meminta saran dan dukungan mendikbud terkait peraturan Menpan, terkait guru PNS yang bertugas di sekolah negeri agar tidak dialihkan sepenuhnya.

“Sehingga ada keseimbangan. Mengingat sekolah swasta juga membutuhkan tenaga guru PNS sebagai penguatan sumber daya manusia guru apalagi telah melalui pengabdian yang lama di sekolah tersebut,”pintanya.

Baca juga: Sampah di Pasar Sanana Menumpuk, Ini Alasan DLH Sula

Langkah Pemprov Malut membangun LPT ini mendapat apresiasi hangat dari Mindikbud, Madiem Amwar Makarim.

Ikut mendampingi menteri pendidikan dan kebudayaan, sejken kemendikbud Sekretaris Jenderal. Ir. Suharti, M.A., Ph.D. dan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Dr. Iwan Syahril, Ph.D. Sedangkan Gubernur Maluku Utara didampingi Sekretaris Dikbud Malut Fahmi Alhabsi. (gun)

Anak Mantan Imam dan Pembersih Jalan Raih Prestasi Gemilang

“Dibalik Prestasi gemilang, Nuraini menyimpan sejuta kisah sulit. Hampir tidak bisa mendaftar sebagai perserta PPL dan KKLI lantaran tak punya uang”, Laporan Moderatorsua.com, Sanana.

RASA haru bercampur sedih menyelimuti Nuraini Fatmona (22 tahun) di acara Wisuda STAI Babussalam Kepualauan Sula Maluku Utara, Selasa (24/01/23).

Gadis asal Desa Pohea Kecamatan Sanana Utara itu, menyelesaikan kuliahnya di STAI Babussalam Sula tepat empat tahun.

Cita-citanya menjadi mahasiswa terbaik terjuwud. Dari 17 peraih predikat Cumlaude, salah satunya adalah Nuraini, dengan nilai IPK 90,03 pada wisuda angkatan ke- IX STAI Babussalam Sula.

Namun dibalik prestasi gemilangnya, anak pasangan Nasbia Umasangaji dan Imin Fatmona ini, banyak lalui kesulitan dalam menempuh pendidikan.

Cita-cita Nuraini untuk membanggakan ke dua orangnya sudah tertanam sejak kecil. Latar ekonomi kedua orang tua Nurani serba pas-pasan. Ibunya hanya petugas pembersih jalan di kawasan Kantor Bupati di Desa Pohea. Sedangkan ayahnya hanyalah seorang petani, dengan pekerjaan sampingan sebagai Imam Mesjid Pohea.

Praktis, untuk mewujudnya amatlah sulit. Terlebih ketika sang ayah tercinta meninggal dunia pada tahun 2011. Kala itu Nuraini kecil masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) Pohea.

Semenjak kepergian sang ayah, tulang punggung keluarga beralih ke sang ibu dan kakaknya, Irwandi Kailul yang juga bekerja sebagai petugas kebersihan.

Di rumah beton yang belum rapih di Desa Pohea, Nuraini hidup bersama Ibunya dan dua kakak beradik.

“Saya hidup bersama Ibu, satu orang kakak laki-laki (Irwandi Kailul) dan satu adik perempuan,”katanya kepada ModeratorSua disela-sela acara Wisuda.

Di tengah kesempitan ekonomi keluarga, Ibu Naraini tetap mengutamakan pendidikan anaknya.

Nuraini pun tamat SD dan lanjut ke jenjang SMP Negeri 2 Sanana Utara, kemudian masuk SMK dan lulus pada tahun 2018.

Setelah lulus SMK, Nuraini hendak lanjut ke perguruan tinggi. Keinginan Nuraini itu nyaris terkubur mengingat profesi Ibunya yang hanya sebagai pembersih lajan.

“Saya sadar ekonomi keluarga saya tidak akan sanggup mebiayayi saya. Tapi dengan berat hati saya bilang pada ibu dan kakak saya bahwa saya ingin kuliah walaupun tidak sampai ke luar kota,”tuturnya.

Keinginan Nuraini dituruti sang ibu dan kakaknya dengan syarat: kuliah baik-baik sampai selesai.

“Iya, boleh daftar kuliah, asal kuliah baik-baik, kasiang mama ini cuma karja sapu jalan, kita ini tidak banyak uang,”pesan Ibu pada Nuraini.

Kendati sudah kuliah, Nuraini harus membagi waktunya urusan kampus dan pekerjaan ibunya. Di Waktu senggang, Nuraini kerap membantu pekerjaan ibunya memberisihkan jalan di kawasan kantor Bupati di Pohea.

“Melihat kondisi ibu saya yang makin hari makin tua, saya memutuskan untuk sebisa mungkin, tiap harinya meluangkan waktu untuk membantu ibu saya membersihkan halaman tempat ibu bekerja,”kisahnya.

Hari-hari sulit tampaknya belum berakhir. Himpitan ekonomi kembali dialami dipenghujung masa kuliah. Nuraini tak bisa mendaftar sebagai peserta PPL tahun 2021 dan KKLI tahun 2022 lantaran keterbatasan biaya.

“Namun itulah hidup, apapun kondisinya kita harus tetap berusaha dan berdoa, alhamdulillah Tuhan memberikan kemudahan dan saya bisa melalui itu semua,”paparnya.

Selama kurang lebih empat tahun bergelut di dunia kampus, Nuraini akhirnya bisa wisuda dengan prestasi yang membanggakan.

“Kalau ada rejeki saya ingni melanjutkan kuliah lagi, tapi kalau belum ada, ya saya harus mencari kerja untuk sedikit meringankan tanggung jawab ibu,”imbuhnya.

Nuraini berpesan kepada para generasi muda untuk tetap memiliki prisip dalam hidup. Dengan begitu pasti bisa lalui semua rintangan.

“Apapun yang kita alami hari ini, tetaplah melangkah dan jangan pernah menyerah, tetaplah rendah hati, hormati orang tua, karena tidak ada proses yang menghianati hasilnya,”pungkasnya. (mg).

Karena Ini, Perwakilan Kopertais Capek Hadiri Wisuda STAI Babussalam Sula

ModeratorSua.com, Sanana – Perwakilan Kopertais Wilayah VIII, merasa capek hadiri wisuda di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam Sula Maluku Utara, karena hal ini.

Hal itu disampaikan Sekretaris Kopertais Wilayah VIII Sulawesi, Maluku dan Papua, Dr. M. Nur Taufiq, ketika memberi sambutan saat menghadiri wisuda angkatan ke IX STAI Babussalam Sula Maluku Utara. Selasa, (24/01/2023).

Dalam sambutan singkatnya, M. Nur Taufiq manyampaikan. Paling sedikit, dia telah menghadiri wisuda di STAI Babussalam Sula sebanyak 3 kali.

“Saya tidak banyak-banyak, tapi sudah tiga kali datang mewakili Kopertais Wilayah VIII untuk wisuda mahasiswa STAI Babussalam Sula, dan sebenarnya saya sudah capek,” keluhnya.

Ungkapan capek dari sekretaris kopertais wilayah VIII itu, disampaikan untuk memotivasi petinggi STAI Babussalam Sula dan Pemerintah Daerah Kepulauan Sula, agar berkolaborasi untuk meningkatan status sekolah tinggi berubah menjadi Institut.

Menanggapi hal itu, Ketua STAI Babussalam Sula, Sahrul Takim ketika diwawancarai ModeratorSua.com, menyampaikan. Pihaknya terkendala syarat sumberdaya manusia.

“Untuk perubahan status STAI ke Institut, kita membutuhkan 4 doktor dan penambahan 3 program studi. Untuk program studi kita sedang usulkan,” tegas Sahrul.

Ketua STAI yang juga mantan Ketua Umum HMI Cabang Sanana itu, menjelaskan. Sebanyak dua sumberdaya manusia di STAI saat ini tengah mengikuti program doktoral.

“Kita belum punya doktor, yang ada ini pun doktor pinjam pakai dari kampus lain. Sementara sumberdaya kita yang Ikut program doktor ada dua orang,” tutupnya (Jali)

Ini Wisudawan Cumlaude di STAI Babussalam Sula

ModeratorSua.com, Sanana – Yudisium kelulusan ratusan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam Sula Maluku Utara, dilanjutkan pengumuman nama-nama peserta wisuda dengan predikat cumlaude.

Acara yang digelar secara terbuka di halaman kampus itu, diikuti 163 mahasiswa. 17 diantaranya adalah lulusan terbaik dengan nilai tertinggi. Senin, (23/01/2023).

Dari 163 mahasiswa, terbagi atas 73 peserta Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, 31 peserta Program Studi Pendidikan Agama Islam, 35 peserta Program Studi Hukum Keluarga, dan 24 peserta dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah.

Berikut daftar wisudawan dan wisudawati terbaik atau lulusan dengan predikat cumlaude, di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam Sula Maluku Utara tahun 2023.

  1. Mustahar Musrif, SH (IPK 96,00)
  2. Moh. Kasim Umasangadji, SH IPK (91,49)
  3. Mohd. Nur Kodja, SH (IPK 91,44)
  4. Fitria Teapon,S.Pd (IPK 91,37)
  5. Gamar Jasim, SH (IPK 91,15)
  6. Safitri Ticoalo, S.Pd (IPK 91,08)
  7. Nurdiana Sapsuha, SH (IPK 90,79)
  8. Lilis Melani, S.Pd (IPK 90,54)
  9. Tuty Arianty Aminudin, SH (IPK 90,35)
  10. Susi Dewi Yanti, SH (IPK 90,26)
  11. Darwin Pawah, SH (IPK 90,21)
  12. Lidia Yoisangadji (IPK 90,19)
  13. Ratnawati Kabakoran, SH (IPK 90,13)
  14. Hamama Falhum, SH (IPK 90,09)
  15. Munika Waly, S.Pd (IPK 90,08)
  16. Nuraini Fatmona, S.Pd (IPK 90,03)
  17. Saleha Sapsuha, SH (IPK 3,62)