Maju Caleg di Dapil V Provinsi, Malik : Saya Menerima Tugas di Dapil Sula-Taliabu

MODERATORSUA.COM, SANANA – Abdul Malik Sillia (Aksi) telah memantapkan diri maju Pemilihan Legeslatif (Pileg) 2024 mendatang di Daerah Pemilihan (Dapil) V Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu.

Sikap Aksi menerima tugas dari Dapil I Kota Ternate dan Halmahera Barat ke Dapil V bukan tanpa alasan.

Sebagai putra Sula, Aksi berniat mendorong kebutuhan masyarakat Sula hingga terjawab bersama teman-teman sesama Dapil ketika terpilih nantinya.

“Saat ini saya masih aktif sebagai wakil rakyat di Dapil I. Tetapi saya tetap bersama teman-teman Dapil V untuk mendorong kebutuhan masyarakat,”kata Malik usai menghadiri acara Wisuda di STAI Babussalam Kepulauan Sula, Selasa (24/01/23).

Sekretaris DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maluku Utara ini juga menyentil kehadirannya di acara Wisuda STAI Babussalam.

“Yang pertama, saya menghadiri undangan kampus. Dan berikut kita sama-sama mendengar capaian-capaian Kampus selama berdiri. Kalau ada yang masih dibutuhkan, ya mari sama-sama kita dorong. Karena saya anggap wisuda kali ini adalah mementum kembangkitan orang-orang terdidik,”katanya. (gun).

BPK Temukan Kejanggalan Pembayaran Gaji ASN di Sula

MODERATORSUA.COM, SANANA – Ini menjadi catatan bagi pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul).

Bagaimana tidak, terjadi kesalahan pembayaran gaji di tiga Instansi di Kepsul. Hal tersebut disebabkan karena belum ada pemutahiran data pegawai.

Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Maluku Utara mencatat, ada tiga Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah memasuki batas masa pensiun, namun masih dicairkan gajinya.

Ke tiga orang itu, tersebar di RSUD Sanana inisial SM, MU, dan HP di Dinas Pendidikan Kepulauan Sula.

Sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK, tercatat SM terhitung pensiun mulai tanggal 1 Februari 2021, namun masih menerima pembayaran gaji bulan Februari dan Maret 2021 sebesar Rp 10.924.000,00 yang tidak tercatat dalam SKPP.

Sedangkan MU, terhitung pensiun mulai tanggal 1 Desember 2021, namun masih menerima pembayaran gaji pada bulan Desember 2021 sebesar Rp5.865.700,00.

Terakhir HP, terhitung pensiun mulai tanggal 1 Juli 2021, namun masih menerima pembayaran gaji pada bulan September dan Oktober 2021 sebesar Rp 10.815.000,00.

Selain di RSUD dan Dinas Pendidikan, ditemukan juga seorang ASN di Dinas Pertanian inisial SA yang terima gaji, padahal yang bersangkutan tercatat tidak berkantor kurang lebih satu tahun, yakni sejak tahun 2019 sampai Desember 2021. Namun, dari hasil pemeriksaan BPK, ditemukan ada pencairan gaji pegawai tersebut pada bulan September-Desember 2021 sebesar Rp 13.087.200,00.

Praktis, hal itu tidak sesuai dengan Pasal 4 huruf f, Pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS.

Secara total, nilai pencairan gaji terhadap empat ASN tersebut kurang lebih Rp 40 juta lebih.

BPK menyebutkan, masalah itu disebabkan karena Direktur RSUD dan Kepala Dinas Pendidikan belum memutakhirkan data pegawai secara tepat waktu.

“Bendahara gaji OPD kurang cermat melakukan verifikasi daftar pembayaran gaji OPD dengan data pegawai yang sesuai dan Dinas Pertanian kurang optimal dalam melakukan pengawasan pengelolaan pegawai,”catatan LHP BPK RI Maluku Utara tahun anggaran 2021.

Sementara itu, Pemda Sula melalui Direktur RSUD Sanana, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Pertanian menyatakan akan melakukan perbaikan atas masalah tersebut. (gun).

Partai Pendatang Baru Siap Rebut Kusri Parlemen

MODERATORSUA.COM, SANANA – Empat Partai politik pendatang baru siap berkompetisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul).

Ke empat Parpol itu yakni Partai Ummat, Partai Kebangkita Nusantara (PKN), Partai Gelora dan Partai Buruh.

Mereka optimis bakal mengisi kursi parlemen. Partai Ummat misalnya, mereka targetkan 3 kurisi di DPRD Kepulauan Sula, dan 1 kursi di tingkat Provinsi pada Pileg 2024 mendatang.

“Insha Allah, target awal untuk kabupaten 3 kursi dan provinsi 1 kursi,”kata Wakil Ketua DPD II Partai Ummat Sula, Drs. Ridwan Umanailo, M.si, Selasa (24/01/23).

Optimisme Partai asuhan Ridho Rahmadi ini, disusul kepengurusan partai di tingkat kabupaten dan kecamatan di Sula yang hampir rampung.

“Kami target 3 kursi pada Pileg 2024 nanti. Pengurus di tingkat Kabupaten khususnya di Sula sudah lengkap. Di tingkat Kecamatan tersisa dua, yakni Kecamatan Sulabesi Barat dan Kecamatan Sulabesi Selatan,”jelasnya.

Saat ini, kata Ridwan, komposisi Bakal Calon Legeslatif (Caleg) juga sudah hampir rampung.

“Alhamdulilla untuk caleg rampung, dan dalam bentuk sementara karena pendaftaran tanggal 1 Mei sampai 14 Mei 2023,”tutupnya. (gun).

Kondisi Pasar Bambu Dikeluhkan

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sejak diresmikan pada tahun 2021 oleh Bupati Kabupaten Kepualan Sula (Kepsul) Fifian Adeningsi Mus, Pasar Bambu tampaknya belum bikin nyaman pedagang.

Para pegadang pindahan dari pasar induk di Desa Fogi itu, mayoritas berasal dari Desa Waiboga, Fokalik dan Malbufa. Mereka belum mendapatkan fasilitas yang layak untuk berjualan.

Amatan Moderatorsua.com, Pasar mungil yang berlokasi di Desa Mangon Kecamatan Sanana itu, hanya terdapat tiga blok bangunan.

Hampir rata-rata para penjual, menjajal barang dagangannya di emperan bangunan pasar, bahkan di bahun jalan.

Najra, salah seorang penjual ikan asal Desa Waiboga mengaku, sangat tidak nyaman berjualan. Sebab, ketika diguyur hujan lokasi basah kuyup dan ketika musim panas, mataharinya sangat terik.

“Kalau saat hujan saya dan teman-teman yang lain, tidak bisa berjualan,”keluh Najra saat ditemui di lokasi Pasar Bambu, Senin (23/01/23).

Najra berharap ada sentuhan tangan dari Pemda setempat, untuk menyiapkan fasilitas tambahan berupa tenda untuk berteduh.

“Kami berharap Pemda bikin tempat yang layak, agar kami bisa berjualan dengan nyaman. Tidak perlu yang mewah, cukup bangunan seadaanya walaupun di buat menggunakan terpal atau payung, asalkan bisa melindungi kami dari hujan dan terik matahari,”pintanya.

Tak hanya itu, para penjual ikan juga kelisutan membuang limbah ikan, sebab belum dibangun salurnya.

“kami semua kesulitan membuang sisa-sisa air ikan (limbah) karena tidak adanya saluran pembuangan. Apalagi saat hujan, itu hampir seluruh lokasi pasar bambu terendam air, padahal tiap hari kami membayar iuran sebsar 3000 rupiah, kepada petugas yang datang menagi,”tutur pedagang asal Desa Mangon Kecamatan Sanana lainnya. (mg).

Wanita Paruh Baya di Sula Sekolahkan Anak Hingga Sarjana Dari Hasil Jualan Buah-buahan

MODERATORSUA.COM, SANANA – Usia boleh lanjut, namun semangat tak boleh rapuh. Kalimat ini pantas disematkan pada Jaima Norau (60 tahun), Wanita asal Desa Waibau Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepualauan Sula.

Jaima seolah tidak pernah kenal lelah, untuk mengais rezeki demi menafkahi keluarga.

Jaima dinikahi Ludin Gailea dan dikaruniai enam orang anak. Sayang, tiga orang meninggal dunia, dan tersisa tiga orang anak, yakni Hasanudin Gailea (anak tertua), Martina Gailea, Risnawati Gailea.

Suami Jaima hanya seorang petani di Desa Waibau. Untuk menopang kebutuhan keluarga, Jaima terpaksa berjualan.

Sejak usia belasan tahun ibu tiga anak itu sudah menjajal barang dagangannya di pelabuhan Sanana.

“Saya menikah itu masih muda. Umur saya waktu itu masih 17 tahun. Setelah menikah saya sudah mulai jualan di Pelabuhan Sanana,”kata Jaima ketika ditemui Moderatorsua.com di emperan Toko Sederhana kawasan Pelabuhan Sanana di Desa Fagudu Kecamatan Sanana, Minggu (22/01/23).

Hasil jualan Jaima, tak dihabiskan sekedar makan dan minum, tapi juga ditabung untuk kebutuhkan pendidikan anak-anaknya.

“Saya punya anak enam orang. Tiga anak saya sudah meninggal, tiga orang yang masih hidup,”ucapnya.

Setalah beberapa tahun berjualan nasi bungkus di Pelabuhan Sanana, Jaima beralih menu jualan. Perempuan parubaya itu kini berjualan buah-buahan di emperan Toko Sederhana yang tak jauh dari pelabuhan Sanana.

Jarak antara rumah Jaima ke pelabuhan ditempuh sekitar 1 kilometer. Sewaktu berjualan di Pelabuhan, Jaima kerap menempuh dengan berjalan kaki untuk menjajal jualannya. Setelah beralih jual buah-buahan, Jaima menggunakan ojeg.

“Dulu sering jalan kaki. Tapi sekarang sudah diantar ojeg. Pergi pulang itu Rp 10 ribu,”tuturnya.

Kini jerih payanya seolah telah terbayar. Dua anak perempuannya sudah menyandang gelar sarjana. Bahkan, Martina Gailea, anak kedua pasangan Luding dan Jaima ini kini menjabat sebagai Kepala Sekolah.

“Dua anak perempuan saya sudah sarnaja. Martina yang saat ini sudah jadi pegawai dan menjabat Kepala Sekolah. Sedangkan Risnawati sudah sarjana tapi belum dapat kerja tetap. Anak yang tua saat ini bekerja. Itu semua, hasil jualan-jualan seperti ini,”tuturnya.

Jaima sempat stres ketika salah satu anaknya, Adina Gailea yang sudah menyandang gelar dokter dengan status pegawai negeri (PNS) meninggal dunia.

Tak lama setelah pekergian anak tercintanya itu, suaminya, Ludin menyusul. Ludin tutup usia sekitar tahun 2014 silam.

“Suami saya meninggal kalau puasa tahun ini, berarti genap 10 tahun,”tutur Jaima dengan mata bercaka-kaca.

Kendati begitu, Jaima tidak mau larut dalam kesedihan. Wanita yang selalu kenakan Kupluk kepala dan kacamata itu, lanjut berjualan buah-buahan.

Jaima tak mau menghabiskan usia senjanya dengan hanya dinafkahi anaknya.

“Duduk-duduk saja di rumah mau bikin apa. Lebih baik saya jualan,”imbuhnya.

Separuh hari Jaima dihabiskan untuk berjualan. Sejak gerbang Toko Sederhana dibuka jam 8 pagi sampai ditutup kembali jam 10 malam, sepanjang itu pula aktivitas berjualan buah-buahan Jaima berlangsung. Jenis buah-buahan yang dijual hanya salak dan mangga.

Hasil jualan yang diraup tak seberapa. Sehari Jaima bisa dapat Rp. 100.000 sampai Rp.150.000.

“Kadang tidak sampai Rp. 100.000 itupun tergantung pelanggan yang membeli,”paparnya.

Meski hasil jualan untung-untungan, namun Jaima mengaku sangat mencintai profesinya itu. Bahkan, hingga raganya tak berdaya barulah aktivitas berjualan terhenti.

“Sampai kapanpun saya tidak akan pernah berhenti berjualan. Sampai sudah tidak berdaya lagi baru saya stop jualan,”pungkasnya. (mg).

Lagi, Pemda Sula Teken MoU Dengan Maskapai Trigana Air

MODERATORSUA.COM, SANANA – Pemerintah Kabupaten Kepualauan Sula (Kepsul), kembali teken Memorandum of Understanding (MoU) alias kerja sama dengan pihak Maskapai Trigana Air.

MoU yang ketiga ini berlangsung di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (19/1/23).

Hadir dalam penandatanganan MoU, Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsih Mus, di dampingi Kepala Dinas Perhubungan, Chairullah Mahdi. Sedangkan dari pihak Trigana Air dihadiri oleh wakil Direktur Trigana Air Erwin Asmar, Manager Service dan Development, Tatang Surya.

Kelanjutan kerja sama ini bertujuan untuk mempermudah masyakarat Sula dari sisi transportasi laut.

“Kita berharap Pihak Maskapai Trigana tetap memberi pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sehingga bisa mempermudah masyarakat dalam melakukan perjalanan apalagi kondisi laut yang tidak bersahabat saat ini,”kata Fifian usia teken MoU.

Kerja sama yang ke tiga ini, Pemda Sula masih tetap memberikan subsidi.

“Dengan pemberian Subsidi dapat memberi kemudahan bagi masyarakat,” ucap Fifian.

Bupati perempuan pertama di Maluku Utara ini, meminta agar pihak Trigana Air, bisa menambah satu fligh sehingga dalam seminggu tiga kali beroperasi.

“Dengan melihat Loading Factor penumpang yang selalu melebihi, agar Maskapai bisa menambahkan 1 fligh, sehingga dalam seminggu yang beroperasi hanya 2 kali, menjadi 3 dalam seminggu,”ujarnya.

Pemda Sula akan mengocek uang daerah sebesar Rp 24 juta, untuk subsidi dalam satu kali penerbangan. Sebab, dengan sistem subsidi full 40 seat (kursi) dibanderol Rp 600 ribu.

“Subsidi sesuai MoU, subsidi full seat (kursi) 40 dikalikan Rp 600 ribu per satu kali penerbangan,”jelas Kepala Dinas Perhubungan, Chairullah Mahdi.

MoU antara Pemda dengan Maskapai Trigana Air, resmi mulai dari tanggal 2 Januari sampai 31 Desember 2023.

“Dalam seminggu Trigana dua kali dan satu bulan 8 kali beroperasi,”tuturnya, pungkasnya. (gun).

Tilang Manual Bakal Kembali Diterapkan di Sula

MODERATORSUA.COM, SANANA – Polres Kabupaten Kepualauan Sula (Kepsul) berencana kembali terapkan sistem tilang manual. Hal ini karena sistem tilang elektronik dinilai kurang efektif.

Dikonfirmasi Moderatorsua.com, Kasat Lantas Polres Sula, Iptu Walid Buamona menyampaikan, sistem tilang elektronik masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki.

“Iya masih ada yang harus diperbaiki,”katanya, Jumat (20/01/23).

Karena itu, Polres Sula juga rencananya akan kembali terapkan sistem tilang manual.

“Rencananya seperti itu. Ada beberapa Polres di daerah Jawa yang sudah lakukan tilang manual,”tutur Iptu Walid.

Hanya saja Walid belum bisa pastikan kapan diperlakukan kembali sistem tilang manual.

“Kita menunggu arahan dari Direktorat Lalulintas Polda Mulut,”tungkasnya. (gun).

Dorong Pemerataan Jaringan Listrik di Sula, DPRD Rapat Bersama PLN Wilayah Maluku-Malut

MODERATORSUA.COM, SANANA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) terus mendorong pemerataan jaringan listrik secara menyeluruh.

Karena itu, Komisi III DPRD Sula gandeng Komisi I dan II menggelar rapat bersama pihak PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara (Malut), guna membahas kesulitan jaringan listrik di Sula.

Rapat berlangsung di Kantor PLN Wilayah Maluku Utara, di Ambon. Rabu (18/01/23).

Ketua Komisi III DPRD Sula, M Nasir Sangaji menyampaikan, hasil rapat tersebut pihak PLN siap lakukan pemerataan penjaringan listrik sampai ke pelosok desa, dengan catatan akses jalan yang layak.

“Setelah akses jalan terpenuhi, maka jaringan listrik akan masuk pada semua pelosok di Kepulauan Sula. Karena perencanaan PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara akan melakukan program 1 titik pembangkit saja,”kata Nasir, Kamis (19/01/23).

Sebagai contoh, di Pulau Mangoli akan satu titik saja seperti di Desa Dofa atau Desa Mangoli.
“Sehingga mesin yang tersisa akan di fokuskan pada PLTD , contohnya di Desa Pastabulu dan Desa Pas Ipa,”jelas Nasir.

Diketahui, di Pulau Sulabesi (Sanana) saat ini hanya satu titik pembangkit listrik di kompleks Waikalopa Desa Fukweu.

Dengan demikian, kata Natsir, berdasarkan data dari PLN Wilayah, tidak ada alasan kekurangan daya bagi PLN Sanana yang melayani di pulau Sulabesi, PLN Dofa dan Mangoli yang melayani di Pulau Mangoli.

“Karena sudah Cukup maksimal, dan terpenuhi, termasuk cadangan daya,”turur Nasir.

Baca: Patung Moh Hatta di Taman Mangon Jadi Ikon Daerah

Politisi Partai gerindra ini berujar, pihaknya juga memintah ke Manajer PLN Wilayah Maluku Utara, bahwa kebiasaan mati lampu pada waktu ba’da Magrib segera dievaluasi.

“Apalagi ini sudah mau masuk bulan Ramadhan. Dan telah disetujui sebagai bahan pertimbangan evaluasi, terkecuali saat-saat pembersihan jaringan. Kalau soal daya tidak ada masalah lagi,”ujarnya.

Nasir bilang, satu tahun lalu pihaknya sudah berkordinasi dengan PLN wilayah Maluku dan PLN Maluku Utara terkait bantuan mesin PLN.

“Dan Alhamdulillah, Kepulauan Sula telah terbantukan 2 Mesin di Sulabesi dan 1 Mesin di PLN Mangoli. Maka untuk kapasitas, cukup melayani pelanggan, malah melebihi kapasitas,”Jabar Efen, sapaan akrab Natsir.

Lanjut Natsir, saat ini Komisi III DPRD fokus mendorong jaringan listrik untuk segera masuk ke pelosok-pelosok desa.

“PLN wilayah hanya minta akses jalan saja, jadi ini menjadi tanggung jawab kita, agar akses jalan selesai sehingga listrik juga tuntas,”pungkasnya. (gun).

Patung Moh Hatta di Taman Mangon Jadi Ikon Baru Daerah

MODERATORSUA.COM, SANANA – Patung baru Moh Hatta mulai terpasang di tepi Pantai Desa Mangon Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul).

Patung Wakil Presiden Pertama RI itu, menjadi ikon di Kepualauan Sula. Ini yang membedakan taman Mangon dari taman-taman yang ada di Maluku Utara.

Patung berukuran 4 meter dengan bobot 310 kilogram itu, dipasang sejak Selasa (17/01/23).

Amatan Moderatorsua.com, hingga sore tadi para pekerja masih memperbaiki posisi kedudukan pantung. Meskipun patung sudah terpasang. Namun, kawasan taman belum dibuka untuk umum.

“Patung ini panjangnya 4 meter dan beratnya sekitar 310 kilogram,”kata salah seorang pekerja saat ditemui wartawan siang tadi.

Patung Moh Hatta itu, merupakan proyek pengadaan Dinas PUPR Sula melalui APBD 2022 dengan nilai Rp 443,424,909,00.

Jika dilirik sejarahnya, Moh Hatta pernah menginjakkan kakinya di Sanana sekitar tahun 1955, ketika kunjungan kerja ke Daerah Maluku kala itu.

Kendati beberapa jam di Sanana. Bapak Koperasi itu, sempat meletakkan batu pertama pembangunan Lembaga Kursus Pendidikan Guru (GPK) yang menjadi SMA Negeri 1 Sanana. (tim)

Silang Pendapat Dinkes Sula dan Perusahan Soal Proyek Rumdis PKM Falabisahaya

MODERATORSUA.COM, SANANA – Masalah Proyek pembangunan Rumah Dinas (Rumdis) Puskesmas (PKM) Falabisahaya Kecamatan Mangoli Utara Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) hanya keterlambatan input dari Dinas Kesehatan Sula. Hal ini disampaikan, Kuasa Direktur CV Duta Sarana, Sukiman.

Dikatakan, setelah pihaknya masukkan progres pekerjaan, hanya saja pihak Dinas Kesehatan terlambat input ke aplikasi Omspan.

“Kita masukkan progres pekerjaan. Tapi memang terlambat input ke Omspan,”Sukiman Selasa (17/01/23).

Sukiman bilang, pihaknya juga ingin agar proyek tersebut tuntas dikerjakan, hanya terkendala anggaran.

“Kalau anggarannya ada tentu kita lanjut kerja. Tapi ini anggarannya sudah tidak bisa lagi ciarkan. Kalau bisa terinput di Omspan, maka kita bisa adendum waktu kerja,”jelasnya.

Bahkan, kata Sukiman, kendati realisasi anggaran baru 30 Persen, tapi progres pekerjaan di palangan 32,49 persen.

Lanjutnya, progres pekerjaan 32,49 persen tersebut belum terhitung dengan timbunan (CCO) di lokasi atau areal di atas bangunan.

“Jadi itu hanya masalah keterlambatan input progres pekerjaan ke Omspan saja,”ujarnya.

Baca: Proyek Ratusan Juta di Falabisahaya Jadi Temuan BPK

Selain itu, Sukiman juga menanggapi terkait kesalahan cepat papan informasi tertulis nomenklatur jenis kerjaan.

“Itu hanya salah cepak. Bukan Rehabilitasi, tapi bangun baru,”ungkapnya.

Berbeda dengan Sukiman, Kepala Dinas Kesehatan Sula, Suryati Abdullah menyampaikan, pihaknya terpaksa tidak menindaklanjuti pencairan 70 persen, lantaran presentase progres pekerjaan pertama hanya capai 16 persen.

“Presentase progres perkejaan pertama itu hanya 16 persen. Waktu juga sudah mepet, tidak memungkinkan pekerjaan terselesaikan 70 persen. Sehingga tidak bisa dicairkan,”jelasnya, Rabu (18/01/23).

Sementara terkait kelebihan volume pekerjaan, Suryati menegaskan akan jadi tanggunngan Dinas.

“Soal kelebihan pekerjaan proyek, kita Dinas akan tetap bertangggunng jawab,”ujarnya.

Sekedar diketahui, nilai proyek tersebut sebasar Rp 615.400.000,00, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021. (gun).