Kota Sanana Koleksi Jalan Rusak

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sejumlah titik ruas jalan utama di kawasan Kota Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), rusak parah.

Salah satunya di jalan menuju pasar Basanohi Sanana. Jalan tersebut rusak sudah lama sejak jaman mantan Bupati Hendrata Theis sampai saat ini, namun sampai sekarang ini belum lagi diperbaiki.

Amatan ModeratorSua.com Sabtu (11/2/2023), jalan utama Pasar Basanohi Sanana, ditemukan sekitar 10 titik jalan berlubang. Aspalnya mulai terkelupas di seantero badan jalan. Panjang kerusakan kurang lebih 10 meter.

Kondisi serupa juga ditemukan di jalan utama Perempatan Kampung Pisang Desa Fagudu, tepatnya di depan Kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja (WILKER) Sanana Kabupaten Kepulauan Sula.

Jalan tersebut rusak parah, ini bisa berakibat celaka bagi pengendara roda dua maupun roda empat. Untuk itu, warga meminta agar Pemerintah Daerah di bawah kepemimpinan Fifian Adeningsih Mus dan Saleh Marasabessy agar dapat memperhatikan jalan ini.

Selain itu, di pertigaan jalan di Desa Fagudu tepat di depan penginapan Kristy di Kasawan lapangan Bola di komplek kampung pisang, juga tampak rusak parah.

Praktis kondisi tersebut bisa mengancam keselamatan pengguna jalan, terutama para pengendara.

Said, salah seorang pengendara meminta agar Pemda Sula memperhatikan kerusakan jalan di kawasan kota Sanana.

“Jalan ini seharusnya menjadi perhatian Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepulauan Sula. Agar dapat memperbaikinya. Sebab jika tidak, maka ini akan bisa mengancam keselamatan para pengendara yang melewati jalan tersebut. Karena jalan ini sudah cukup lama mengalami kerusakan,”ujarnya. (Irlo)

Airlangga Beri Signal AHM Maju Gubernur Malut

MODERATORSUA.COM, SANANA – Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartarto beri signal Ahmad Hidayat Mus (AHM) kembali maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun 2024 mendatang.

Hal ini disampaikan Airlangga, saat berpidato pada acara Rapat Koordinasi Teknik (Rakernis) Maluku-Maluku Utara di Said Bela, Ternate, Sabtu (11/02/23).

Orang nomor satu di DPP Partai berlambang pohon beringin ini menyampaikan, penambahan kuota DPD RI Partai Golkar di tahun 2024 tergantung pada siapa yang akan jadi Gubernur Maluku Utara.

Airlangga bilang, bukan tidak mungkin Golkar bisa raih 2 kursi DPR RI di tahun 2024 jika AHM jadi Gubernur Malut.

“Kursi DPR RI Dapil Maluku Utara ada tiga. Golkar dapat satu kursi. Kalau AHM yang jadi Gubernur, kita bisa dapat lebih,”kata Airlangga yang disiarkan langsung oleh Kalesang.id (gun).

Empat Panwas Desa di Mangoli Utara Timur Dilantik

MODERATORSUA.COM, SANANA – Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Mangoli Utara Timur Kabupaten Kepulauan Sula Maluku Utara, melantik 4 Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa (PKD), Jumat (10/02/23).

Mereka adalah Riyana Umasugi Desa Waisakai, Julhair Makian Desa Kawata, Monika Wali Desa Waisum, dan Kiswar Umagapi Desa Pelita Jaya.

Pelantikan yang berlangsung pukul di gedung Pemuda Desa Waisakai itu dirangkaikan dengan Bimbingan Teknis (Bimtek). Hadir dalam kegiatan tersebut yakni Perwakilan Bawaslu Kepulauan Sula, Komisioner Panwaslu Mangoli Utara Timur, pihak TNI Yonarhanut 3/YBY DAM III/SILIWANGI Pos 3 SSK 1 Waisakai, PPK Kecamatan Mangoli Utara Timur, PPS Desa Waisakai, Pemerintah Desa Waisakai, Tokoh Adat dan tokoh Masyarakat.

Ketua Panwaslu Kecamatan Mangoli Utara Timur, Syukur Umaternate dalam sambutannya mengatakan, sebagai penyelenggara Pemilu membutuhkan mental dan komitmen yang kuat.

“Seorang Pengawas Pemilu harus mempunyai mental yang kuat, yaitu mental untuk tidak terpengruh pada hal apapun yang berpotensi mencederai nilai-nilai Demokrasi, profesionalitas di dalam diri masing-masing, karena itu merupakan modal dasar untuk tercapainya pemilu yang aman dan damai,”katanya.

Usai pelantikan akan dilanjutkan dengan Bimtek agar para PKD yang bertugas di lapangan mempunyai kesiapan yang matang.

“Setelah ini mereka dibimtek terkait dengan Pemilih Partisipatif, Penyelesaian Sengketa Pemilu, SMD dan Organisasi, Peran Pemerinta Kecamatan Terhadap Partisipasi Masyarakat pada Pemilu 2024, dan Pengawasan Tahapan Pemilu 2024,”tutupnya. (Adeng)

Perda Sarang Walet Menunggu Evaluasi Mendagri

MODERATORSUA.COM, SANANA – Peraturan Daerah (Perda) tentang sarang walet di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), menunggu hasil evaluasi Kementrian Dalam Negeri (Megdagri).

Budiman Duwila, Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD), kepada moderatorsua.com menyampaikan, Perda tersebut sudah kelar di DPRD Kabupaten dan di tingkat Provinsi.

“Sementara ini Perda tentang sarang walet masih dievaluasi oleh Kementrian Dalam Negeri,”katanya, Rabu (08/02/23).

Dalam waktu dekat, kata Budiman, pihak BPPRD akan ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan Kemendagri terkait Perda tersebut.

“Sehari dua kita akan berkoordinasi dengan Mendagri apakah Perda tersebut sudah selesai dievaluasi atau belum,”ucapnya.

Baca juga: Berbagi di Hari Pers Nasional, Wartawan Sula Didoakan Pengasuh Pondok Pasantren

Berdasarkan kesepakatan bersama DPRD, besaran pajak sarang walet 3,5 persen dari syarat maksimal 10 persen.

Hanya saja menuru Budiman, angka tersebut belum paten, sebab masih dalam tahap evaluasi di Kemendagri.

“Pajak 3,5 persen untuk sarang walet itu belum final. Nanti kita lihat hasil evaluasinya,”tuturnya.

Budiman bilang, jika sudah ada hasil evaluasi dari Kemendagri, baru lah Pemda tersebut diberlakukan dengan menggunakan SK (Surat Keputusan) Bupati sebagai payung hukum.

“Kalau sudah ada hasil evaluasi dari Mendagri, Perda itu akan diterapkan dengan menggunakan SK Bupati,”pungkasnya. (gun)

Berbagi di Hari Pers Nasional, Wartawan Sula Didoakan Pengasuh Pondok Pesantren

MODERATORSUA.COM, SANANA – Peringati Hari Pers Nasional (HPN), Perhimpunan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) berbagi sembako ke dua pondok pesantren.

Kegiatan Perdana PWI Sula ini, diawali dengan jalan sehat bersama Forkompimda, dilanjutkan dengan berbagi sembako berupa beras di Pondok Pesantren Alfatah di Desa Wailau dan Daa-rullogoh Desa Waitamua.

Ketua PWI Sula, Hartati Panifat menyampaikan, memperingati HPN ke 28 ini, PWI Sula berbagi sembako di dua Pasantren. Pondok Pesantren Alfatah mendapat 35 sak beras dengan bobot 10 kilogram dan di Daa-rullogoh 40 sak beras.

“Semoga dengan sedikit santuan ini, bisa membatu kelancaran proses belajar mengajar di pesantren,”katanya, Kamis (09/02/23).

Baca juga: Tujuh Siswa Bakal Pamer Bahasa Sula Di Event FTBIN

Nurkholis, pengasuh Pondok Pasantren Alfatah sangat mengapresiasi kegiatan insan pers tersebut.

“Somoga Allah Subhanawataala melimpahkan Rahmat sehat kepada kita semua, terutama teman-teman wartawan,”ujarnya.

Senada, pengasuh Pondok Pesantren Daa-rullogoh, Sahyun Gay sangat berterima kasih atas bantuan para jurnalis Sula.

“Terima kasih kepada teman-teman wartawan atas niat baik membatu kami. Hanya Allah yang bisa membalasnya,”imbuhnya.

Hadir dalam kegiatan berbagi santunan tersebut Bupati Kepulauan Sula yang diwakili Asisten Satu Pemda Sula, Zaidin dan Kadis Komunikasi dan Informatika Sula, Suryawati Buamona. (gun)

Tujuh Siswa Bakal Pamer Bahasa Sula di Event FTBIN

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sebanyak tujuh siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar, SMP dan MTs di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) ikut Festival Tunas Bahas Ibu Nasional (FTBIN).

Giat tersebut akan berlangsung pada tanggal 12 sampai 16 Februari 2023 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.

Mereka dilepas oleh Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus yang diwakili Asisten Satu Bidang Pemerintahan, Zaidun di Istana Daerah, Rabu (08/02/23).

Kegiatan tersebut diikuti 16 peserta yang terdiri dari 5 Provinsi, satu kota Madya dan 10 Kabupaten, termasuk Kabupaten Kepulauan Sula.

“Untuk Provinsi Maluku Utara yang ikut berlomba termasuk kabupaten kepulauan Sula, Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Selatan dan Kabupaten Halmahera Utara,”kata Zaidun usai pelepasan.

Baca juga: Pemda Sula Tak Punya Uang Penuhi Kebutuhan Nelayan

Peserta lomba asal Sula yakni Rian Tidore asal MTs Babussalam, ikuti lomba Stanup Comedi, Ibnatun Qonita Efendi asal SD Insan Cendekia ikut lobang mendongeng, Safera Putri Buamona asal SMP Negeri 3 ikut lomba Stand up Comedi, Jihan Fatgehipon asal SMP Negeri 4 Sanana Utara ikuti lomba cerpen, M. Alfazri Sarif SD negeri 2 Wai Ipa ikut lomba menyanyi tunggal, Nursafitri Upara SD Inpres Falahu ikut perlombaan mendongeng dan Athirah Ade asal SD Negeri Waibau ikut lomba puisi.

“Setiap peserta mempunyai peran dan tugas yang berbeda-beda dalam perlombaan tersebut,”tuturnya.

Menariknya, setiap lomba yang nantinya dipentaskan, masing-masing menggunakan menggunakan bahasa Sula di hadapan Menteri Pendidikan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim dan seluruh tamu undangan.

Perlombaan yang diikuti peserta asal Sula ini dalam bentuk te teatrikal dengan konsep “Suglela Balengko Kam Ana Nopa Soa Gareha”.

“Sehingga dalam kesempatan ini saya selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sula, Maulana Usia, mengharapkan dukungan dan doa dari seluruh orang tua wali dan masyarakat Sula, senantiasa memberikan dukungan anak-anak kita yang ikut perlombaan ini,”pinta Pejabat Kepala Dinas Pendidikan Sula, Maulana Usia. (gun)

Dibangun di Zaman Kecamatan, 98 Pangkalan Minyak Tanah di Sula Belum Diperbaharui

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sebanyak 98 pangkalan minyak tanah yang terdaftar di Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Koperindag dan UKM) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) dibangun di zaman Sula masih berstatus Kecamatan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperindag dan UKM Sula, Jena Tidore.

“Semua pangkalan minyak tanah ini dibangun saat Sula masih berstatus kecamatan,”katanya baru-baru ini.

Jena menyatakan, dimasa kepemimpinannya, belum ada satu pangkalan minyak tanah yang dibentuk.

“Sejak Juni 2021 saya menjabat sebagai Kadis, belum ada satu pangkalan pun yang didirikan,”ucapnya.

Jena bilang, ke 98 pangkalan minyak tanah bentukan jaman Kecamatan itu, hingga kini belum diperbaharui.

“Sejak saya menjabat sampai saat ini 98 pangkalan yang terdaftar, belum ada yang diperbaharui,”tuturnya.

Menurut Jena, hal tersebut perlu duduk bersama dengan pihak PT. Sanana Lestari, untuk membahasnya.

Baca juga: Dibalik Perbedaan Data Pangkalan Minyak Tanah di Sula

“Ini harus butuh duduk bersama. Karena ini rencana mau bangun pangkalan di beberapa kecamatan yang rekomendasinya dari Diskoperindag sebagai keterwakilan Pemerintah Daerah maka, ada persyaratannya yang harus dipenuhi, diantaranya harus ada keterangan izin lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup dan rekomendasi dari Diskoperindag,”jabarnya.

Jena bilang, sampai saat ini tidak ada retribusi atau pajak yang dipungut Pemda Sula dari hasil jualan minyak tanah di pangkalan.

“Tidak. Hanya reklame atau papan nama pangkalan yang dikenakan pajak. Itu kenanya per tahun,”ungkapnya.

Lanjutnya, berdasarkan hasil pantauannya, dari 98 jumlah pangkalan, semuanya ada papan reklamenya.

“Sampaikan detik ini, sesuai hasil pantauan kami, 98 pangkalan semuanya ada papan reklamenya,”pungkasnya. (gun)

Operasi Keselamatan Kie Raha Berlangsung Dua Pekan

MODERATORSUA.COM, SANANA – Satuan Lalu Lintas Polres Kepulauan Sula gelar Operasi Keselamatan Kie Raha terhadap kendaraan bermotor. Operasi perdana berlangsung di depan Mapolres Sula, Selasa (07/02/23).

Giat tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Kepsul IPTU Walid Buamona, didampingi KBO Sat Lantas Polres Kepsul AIPDA Ridwan Buamona beserta 21 anggota personil Sat Lantas Polres Kepsul.

Operasi perdana ini selain melakukan pemeriksaan kelengkapan kendaraan bermotor, sekaligus mengimbau pada pengendara agar taat berlalulintas.

“Kami menghimbau agar para pengendara harus taat berlalulintas dengan melengkapi surat-surat seperti STNK, SIM, mengenakan Helm dan bunyi sound sistem besar serta tidak menggunakan knalpot racing yang dapat menggangu ketertiban umum,”kata Walid.

Baca juga: Tilang Manual Bakal Kembali Diterapkan Di Sula

Dijelaskan, operasi Kie Raha ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar taat peraturan dalam berlalulintas demi menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan di Sula.

“Selain melakukan pemeriksaan kelengkapan kendaraan, kami juga memberikan himbauan kepada pengendara agar tertib saat berlalu lintas,”ujarnya.

Sekedar diketahui, Operasi Kie Raha ini berlangsung selama 14 hari, mulai dari tanggal 7 Februari sampai 20 Februari 2023. (irlo)

Pemda Sula Tak Punya Uang Penuhi Kebutuhan Nelayan

MODERATORSUA.COM, SANANA – Gabungan kelompok nelayan dari Desa Malbufa, Bajo, Waiboga, Waiman, dan Paratina menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Senin, (6/2/23).

Aksi tersebut buntut dari ketidakpuasan kelompok nelayan, atas kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sula, mengamankan kapal tangkap ikan di perairan Sula yang dianggap melanggar aturan baru-baru ini.

Puluhan massa aksi yang dipimpin oleh Harahab Lek itu, menuju kantor Bupati menggunakan dua unit mobil pick up dan satu unit mobil angkutan umum, lengkap dengan sound system.

Di depan kantor Bupati, Harahab meminta agar pihak DKP memfasilitasi armada tangkap dan pengangkutan ikan.

“Kalau bisa pemerintah daerah seharusnya mampu menyediakan armada, supaya potensi mengelola ikan ini juga dengan baik dan menghasilkan ikan yang lebih banyak,”kata Harahab.

Baca juga: Proyek BRS di Sula Gagal Dibangun Tuntas, Kadis Perkim Bungkam

Harahab yang juga Ketua Kelompok Nelayan KUB Maju Bersama Desa Malbufa ini menyatakan, Pemda Sula yang harus menyediakan kapal tangkapan ikan, sebab mereka yang lebih paham prosedurnya.

“Kami sangat berharap semoga tuntutan ini bisa terima dan dijalankan sesuai prosedur yang berlaku. Dan itu tidak dapat merugikan kami para nelayan,” imbuhnya.

Massa aksi pun meminta agar Kepala DKP, Sahlan Norau bisa menjelaskan terkait tuntutan para kelompok nelayan secara terbuka.

Permintaan massa aksi diakomudir. Sahlan pun mendatangi puluhan massa aksi tersebut.

Di hadapan massa aksi, Sahlan mengaku jika daerah tidak punya anggaran yang cukup untuk mengakomodir kebutuhan nelayan.

“Daerah kita daerah tidak mampu, karena tidak ada anggaran sampai sebesar itu, dan kementerian pun kita sudah usulkan dengan jumlah yang banyak. namun, dari hasil verifikasi hanya sekian buah yang diberikan ke kita,”ungkapnya.

Kendati begitu, Sahlan mengaku akan berupaya mendorong kebutuhan nelayan di Sula.

“Kami terus berupaya mendorong kebutuhan nelayan di Sula. Misalnya seperti nelayan ikan tuna dan sebagainya yang membutuhkan Armada dan juga nelayan ikan dasar,”pungkasnya. (Diman)

Proyek BRS di Sula Gagal Dibangun Tuntas, Kadis Perkim Bungkam

MODERATORSUA.COM, SANANA – Proyek Bantuan Rumah Swadaya (BRS) tahun 2022 di Kabupaten Kepualauan Sula (Kepsul), gagal dibangun tuntas.

Sebanyak 139 unit rumah bantuan yang tersebar di 8 desa, di Sula belum 100 persen dibangun. Padahal anggarannya sudah 100 persen terealisasi.

Amanatan Moderatorsua.com, ada dua unit BRS di Desa Fuata Kecamatan Sulabesi Tengah, yang beton batakonya belum kelar dipasang.

Lantaran tidak selesai dibangun, ada sebagian penerima bantuan gunakan uang pribadi, untuk selesaikan proyek tersebut.

Salah seorang penerima bantuan rumah di Desa Fuata Kecamatan Sulabesi Selatan, mengaku sangat kecewa dengan proyek tersebut. Pasalnya, dirinya harus mengocek kantong pribadi untuk selesaikan rumah bantuan itu.

“Saya sudah pakai uang pribadi saya untuk bikin rumah ini. Tentunya kita kecewa dengan proyek ini. Bukannya membantu rakyat, malah bikin tambah susah rakyat,”kata penerima rumah bantuan yang enggan namanya disebutkan, Minggu (05/02/23).

Informasi yang diperoleh media ini, ratusan rumah bantuan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) di 8 desa itu, bahkan ada yang belum dibangun sama sekali.

Baca juga: Ayo Pakai Puluhan Twibbon Gratis Hari Pers Nasional 2023

Ke 8 desa tersebut yakni Desa Waihama, Umaloya Kecamatan Sanana, Desa Waiman, Desa Fat Iba Kecamatan sulabesi Tengah, Desa Nahi Kecamatan Sulabesi Barat, Desa Fuata Kecamatan Sulabesi Tengah, Desa Mangoli dan Desa Jere Kecamatan Mangoli Tengah.

Ihwal ini diakui salah seorang mantan pejabat di Dinas Perumahakan dan Permukiman (Perkim) Sula. Dikatakan, anggaran proyek tersebut sudah cair 100 persen, namun bangunan fisik belum rampung 100 persen .

“Sudah cair 100 persen, tapi tidak sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. Samua desa belum ada yang selesai. Sedangkan uang sudah cair 100 persen,”ungkapnya.

Bahkan, kata dia, di salah satu desa belum dibangun sama sekali.

“Ada juga belum di bangun sama sekali,”bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkim Sula, Rahmat Fataruba dikonfirmasi terkait masalah tersebut namun tidak direspon.

Sebelumnya, Ismail Soamole, mantan Kepala Dinas Perkim Sula menyatakan, proyek BRS tersebut, 103 unit melalui DAK sedangkan 36 unit lainnya bersumber dari DAU.

“Desa yang mendapat DAK yakni Waihama 17 unit, Umaloya 18 unit, Waiman 17 unit, Fat Iba 17 unit, Desa Jere 17 unit, Mangoli 17 unit. Sedangkan dari DAK yakni Desa Nahi 16 unit dan Fuata 20 unit,”katanya baru-baru ini.

Ismail bilang, Masing-masing unit rumah, besaran anggarannya Rp 50 juta baik DAK maupun DAU. Artinya, total anggarannya kurang lebih Rp 6,9 miliar untuk proyek BRS.

“Rinciannya tiap rumah mendapat bantuan Rp 50 juta baik DAU maupun DAK,”ujarnya. (gun)