Sebut Panwas Desa Mabuk, Zulfitrah: Tudingan Sesat dan Tidak Benar

Sanana, Moderatorsua – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepulauan Sula, sebut laporan polisi yang dibuat tim kampanye dan tim hukum Paslon Fifian Adeningsi Mus dan Saleh Marasabessy (Fam-Sah) atas Panwaslu Desa Kabau Pantai, Hamsa Masuku adalah fitnah dan tudingan sesat serta tidak benar.

Dalam keterangan tertulisnya, Plh Ketua Bawaslu Sula, Zulfitrah Hasyim membantah semua tudingan miring terhadap kinerja pengawasan di kampanye tersebut. Zulfitrah merangkum 5 poin pengawasan Panwaslu Kecamatan Sulabesi Barat.

“Menanggapi tudingan Jurkam dan Tim Hukum Paslon FAM-SAH yang menyatakan, bahwa Panwaslu Desa Kabau pantai melakukan Penghasutan dalam kegiatan Kampanye FAM-SAH di Desa Kabau Pantai, dalam keadaan mabuk pada saat melakukukan pengawasan adalah tudingan yang sesat dan tidak benar” kata Plh Ketua Bawaslu Sula, Zulfitrah Hasim dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/11/2024)

Dalam penjelasannya, Bawaslu Sula menilai kinerja Panwas Kecamatan dan Panwas Desa, sudah sesuai ketentuan perundangan, sebagaimana laporan hasil pengawasan yang di sampaikan oleh Panwascam kepada Bawaslu kepulauan Sula berikut ini:

  1. Pelaksana Kegiatan Kampanye yang diselenggarakan oleh Tim Paslon Fam-Sah di Desa Kabau Pantai tidak langsung bubar, tapi masih dilanjutkan dengan melaksanakan acara pesta joget, yang telah melewati batas Waktu kampanye yaitu Pukul 00.00 WIT, sebagaimana yang tertuang dalam Surat pemberitahuan kampanye, yang mana dalam penyelenggaraan pesta joget tersebut masih dengan peserta kampanye, pelaksana kampanye serta tim kampanye dan masih ada sebagian simbol-simbol dan atribut kampanye masih terpasang, dan pasangan calon juga masih berada di tempat yang sama, sehingga Panwascam dan Panwas Desa kabau Pantai, masih tetap lanjut melakukan pengawasan dalam kegiatan lanjutan pesta joget tersebut.
  2. Bahwa setelah melewati waktu kampanye dan dilanjutkan dengan pesta ronggeng, kemudian Panwaslu Kecamatan Sulabesi Barat berkoordinasi dengan Jurkam Burhanudin Buamona, agar tidak melanjutkan kegiatan Pesta Joget yang diiringi oleh Artis, karena di dalam surat pemberitahuan izin kampanye yang ditembuskan kepada Bawaslu Sula, tidak ada bentuk kegiatan kampanye lain, selain kegiatan kampanye pertemuan terbatas. Namun, hal tersebut tidak dihiraukan oleh para jurkam dan pelaksana kampanye dan malah menentang Panwaslu Kecamatan Sulabesi Barat dengan mengatakan “Anda kenapa suka tekan-tekan kami, pesta akan kami jalankan. Jika anda tidak senang, silahkan lapor ke Bawaslu di kabupaten. Acara ini tetap dilanjutkan, setelah itu atribut kampanye akan kami buka dan pesta joget akan dilanjutkan lagi sampai kami pulang pun masih akan berlanjut”. Demikian tanggapan Burhanudin Buamona selaku Jurkam kepada Panwascam Sulabesi Barat. 
  3. Bahwa selanjunya sekitar Pkl. 00.17 WIT Panwas Desa Kabau Pantai mendekati Sound system dan berkordinasi dengan MC dan mengambil Mic. untuk  menyampaikan imbauan, agar tidak melajutkan kegiatan Pesta joget namun ditantang oleh MC, padahal tidakan Panwas Desa Kabau Pantai tersebut adalah bagian dari upaya pencegahan pelanggaran kampanye, karena kegiatan lanjutan pesta joget, peserta joget masih memakai atribut kampanye seperti kaos kandidat, ada juga sebagian baliho dan beberapa bendera yang masih bergantungan dan kedua paslon dan seluruh jurkam, dan rombongan kampanye  FAM-SAH masih berada di dalam tenti yang dipakai untuk kampanye, sehingga hal ini bisa di ketegorikan sebagai kempanye dalam bentuk kegiatan lain, dan juga berpotensi ada kegiatan kampanye di luar waktu kampanye yang dintentukan. Namun, upaya pencegahan tersebut malah yang terjadi adalah dilakukan tidakan main hakim sendiri, yaitu pengeroyokan terhadap Panwas Desa Kabau pantai yang diduga dilakukan oleh Tim Pasukan Khusus Paslon FAM-SAH.
  4. Bahwa tudingan Tim Hukum FAM-SAH terhadap Panwas Desa Kabau Pantai, yang menyatakan bahwa Panwas Desa Kabau Pantai saat itu sedang mabuk saat melakukan pengawasan, dan melakukan penghasutan adalah tuduhan-tuduhan yang keji dan tidak berdasar, kami menilai tuduhan tersebut adalah tindakan Palying Victim untuk membernarkan tindakan  penganiaayaan dan pengeroyokan terhadap Panwas Desa Kabau pada saat melakukan pengawasan.
  5. Tudingan dari Tim Hukum FAM-SAH terkait dengan tuduhan tehadap Panwaslu Desa Kabau Pantai, suadara Hamsa Masuku yang mabuk saat melakukan pengawasan, tuduhan tersebut adalah Fitnah dan pencemaran nama baik, karena faktanya Panwas Desa kabau saat melakukan pengawasan yang bersangkutan tidak menkonsumsi Minuman Keras, sehingga kami akan memengabil langkah hukum terkait dengan tuduhan tersebut.

    Penulis: Gajali Fataruba
    Sumber: Release Bawaslu Sula

Warga Dua Kecamatan Sepakati Menangkan HT-MANIS

Sanana, Moderatorsua – Ribuan warga hadiri kampanya HT-MANIS di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur, kehadiran itu penuh dengan semangat menjadikan Muhammad Nasir Sangadji sebagai pemimpin baru di Kepulauan Sula.

Semangat menjadikan Hendarata dan Natsir sebagai pemimpin di Sula bukan tanpa alasan, warga desa setempat menilai kepemimpinan pemerintahan saat ini banyak pembangunan yang tidak dilakukan, terutama di Mangoli. Karena itu, warga menyebut Wakil Bupati Sula yang notabene berasal dari Desa Mangoli gagal mengakomodir kebutuhan Masyarakat di sana.

Dalam orasi politiknya, Hendrata Thes dan Natsir Sangadji memastikan tidak akan mengkhianati kepercayaan dari pendukungnya. Dua calon pemimpin itu berharap warga tidak tergiur dengan politik uang.

“Kami sudah mengidentifikasi persoalan di Pulau Mangoli ini, apa yang menjadi kebutuhan warga itu yang kami prioritaskan, terkait infrastruktur, pengembangan SDM juga kearifan lokal kita sudah kaji dengan matang, Insya Allah amanah ini kami jaga dengan baik,” kata Muhammad Natsir Sangadji, Jumat (8/11/2024)

Foto bersama Boss Papua, Ludin Tukoboya bersama Istri dengan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sula, Hendrata Thes dan M. Natsir Sangadji

Amatan Moderatorsua, warga semakin antusias dengan kehadiran Ludin Tukoboya (Boss Papua) bersama istrinya pada kempanye pasangan nomor urut 3 itu.

“Hari ini kita kedatangan orang istimewa Boss Papua dan Istri, dulu mereka mendukung kandidat sebelah, sekarang sudah bersama kita, mendukung dan berjuang untuk kemenangan, ini adalah orang Mangoli yang sukses berbisnis di Papua, jadi jangan bilang orang Sula itu malas,” sambung Natsir dibalas tepuk tangan warga.

Dikesempatan tersebut, Hendrata Thes juga meminta simpatisan dan pendukungnya juga warga Desa Waitina untuk berjuang dan tidak terpengaruh dengan isu-isu miring tentang dirinya dan Muhammad Natsir.

“Kami tahu, tidak sedikit orang yang berusaha untuk menjatuhkan saya dengan Pak Natsir, tapi saya percaya orang Waitina, Mangoli, Kou, Naflo dan semua yang ada di Kecamatan Mangoli Tengah dan Timur sudah cerdas, kalian sudah rasa bagaimana kebutuhan utama di dua kecamatan ini diabaikan. Berikan kepercayaan ini kepada kami, Ketika terpilih nanti, kita kerjakan satu per satu hingga semua Masyarakat merasakan dampak baik dari kehadiran pemerintah daerah,” terangnya.

Penulis: Gajali Fataruba
Ëditor: Redaksi Moderatorsua

Komitmen HT-MANIS Menuntaskn Pembangunan di Mangoli Timur

Sanana, Moderatorsua – Kampanye di Desa Waitamela, Desa Kou dan Naflo Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sula, Hendrata Thes dan Natsir Sangadji berkomitmen tuntaskan sejumlah kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi.

Karena itu, Calon Bupati Sula Hendrata Thes meminta masyarakat di tiga desa itu bandingkan rekam jejaknya dengan pemerintahan saat ini. Ia juga berharap, pemilih mengkaji program kerja setiap pasangan calon bupati Sula di Pilkada 2024.

“Kami datang bukan berjanji, tapi kami menyampaikan program kerja HT-MANIS, hal ini tertuang dalam visi-misi kami, jadi kami berharap basudara di Waitamela menentukan pilihan dengan hati yang tulus tanpa paksaan,” ajak Hendrata Thes, Jumat (08/11/2024)

Selama berkampanye, Hendrata dicecar pertanyaan dari beberapa warga di Desa Waitamela dan Desa Kou, pemuda dua desa itu meminta Hendrata membangun Toilet umum di belakang pertokoan di pusat kota Sanana, juga drainase dan rumah layak huni serta sarana pendidikan di dua desa itu.

Bahkan di Desa Kou, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPB) sampaikan beberapa program kerja kepala desa yang dinilai tidak ada, warga berharap ketika HT-MANIS terpilih, Pemerintah Daerah Sula turut andil dalam persoalan dana desa transparansi dana desa.

Menanggapi pertanyaan warga, Bupati periode 2015-2020 itu lantas memberi ketegasan jika terpilih menjadi Bupati Sula, ia dan Natsir akan menata kembali data best dan website desa, ia bilang program tersebut termasuk pada prioritas 100 hari kerja

“Mari sama kita berjuang untuk mewujudkan program ini, supaya kita merubah dan menata Kepualaun Sula lebih baik kedepannya. Saya kira perjuangan kita ini mendapat Ridho yang maha kuasa, karena kalau tidak berarti saya sudah selesai ketika terjadi ledakan Speedboat Bella72 di Taliabu, jadi sekali lagi mari kita berjuang,” tandasnya.

Hendrata memastikan, jika ia dan Natsir terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sula, sampai seterusnya tak ada lagi keluarganya yang turut andil dalam Pilkada 2029.

“Saya punya komitmen untuk kedepannya dari keluarga kami, tidak ada yang ikut calon lagi. Mulai dari adik saya, istri, dan anak saya. Mari kita rebut kemenangan ini, dan kedepannya kita kase jadi Bupati dari saudara kita yang asli Sula,”

“Kedepannya kita bangun Desa Waitamela dengan program-program tadi, bangun jalan tani, bangun taman desa, bangun rumah bagi kelurga yang belum punya, dan pinjaman modal untuk usaha basudara samua,” cetus Hendrata mengakhiri orasi politiknya.

Penulis: Gajali Fataruba
Editor: Redaksi Moderatorsua

Kampanye di Waitamela, Natsir: Kita Bangun Sula Dengan Cinta

Sanana, Modertorsua – maraknya pemecatan aparat desa di Kepulauan Sula selama tahapan Pilkada berlangsung, Calon Wakil Bupati Sula nomor urut 3, Muhammad Natsir Sangadji meminta pendukungnya di Kacamatan Mangoli Timur, tidak menaruh dendam.

Natsir menyampaikan hal itu saat berorasi politik saat berkampanye di Desa Waitamela, Jumat (08/11) ia juga meminta didoakan warga setempat.

“Saya dan Pak bupati hadir untuk meminta doa restu, semoga di waktu yang tersisa ini kami diberi kesehatan sampai hari pencoblosan nanti,” pinta M Natsir Sangadji.

Ia berjanji akan menjaga komitmen terhadap pendukung HT-MANIS di Desa Waitamela. Natsir juga memastikan terus lakukan pembangunan sesuai kebutuhan warga setempat.

“Alhamdulillah bapak ibu sekalian menjatuhkan pilihan kepada kami, untuk jadi bupati dan wakil bupati Sula, jika ada aparat desa yang diberhentikan karena mendukung kami kemudian berhentikan, kami meminta maaf. Namun, jika kami terpilih, Insya Allah kami akan kembalikan sebagaimana mestinya,” janjinya

Karena itu, ia bilang. Pembangun akan menjadi merata di semua desa, jika pemerintah daerah tidak punya rasa dendam atas masyarakat di Kepulauan Sula.

“Kita membangun negeri dengan cinta, tidak boleh ada dendam, agar negeri ini bisa maju sesuai tujuan dimekarnya Kabupaten Kepulauan Sula,” pungkasnya

Penulis: Gajali Fataruba
Editor: Redaksi Moderatorsua

HT-MANIS Prioritas Internet Gratis dan Jalan Tani di Desa Soamole

Sanana, Moderatorsua – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sula, Hendrata Thes – M. Natsir Sangadji menunjukkan cara politik yang berkualitas. Kedua calon pemimpin ini berkonsentrasi menyampaikan visi misi dibandingkan basa-basi saat berkampanye.

Hal itu dibuktikan dengan kejadian saat berkampanye di Desa Soamole, pada Rabu (05/11) Hendrata dan Natsir berhasil menarik simpati warga Desa Soamole. 

Amatan Moderatorsua, awal berkampanye suasana terlihat biasa saja, namun ketika calon bupati dan wakilnya menyampaikan beberapa pokok pikiran tentang perubahan Kepulauan Sula, warga desa tampak mendekati area kampanye. Bahkan ada yang memberi dukungan langsung, usai kegiatan politik tersebut.

“Kita bangun jalan tani dan taman desa dilengkapi dengan internet gratis dan air langsung bisa diminum. Ini masuk dalam program 100 hari kerja, jika kami pasangan HT-MANIS terpilih,” kata Hendrta Thes saat berkampanye.

Selain empat hal di atas, Hendrata juga berkomitmen membuka satu badan jalan di Desa Soamole, ia menyebut tujuan dibukanya akses tersebut, lantaran di Desa Soamole seringkali masuk keluar kendaraan berukuran besar yang memicu kemacetan ketika jalan utama dipakai untuk hajatan dan hari duka.

“Kami juga berupaya buka satu jalur jalan lagi, supaya ketika ada kegiatan dan jalan utama ditutup, masih ada jalan alternatif yang layak untuk dilintasi semua jenis kendaraan,” imbuhnya.

Mendengar paparan Visi Misi dari Calon Bupati Sula nomor urut 3 itu, seorang warga Desa Soamole yang awalnya belum menentukan pilihan pada paslon manapun, sontak menghampiri lokasi kampanye HT-MANIS dan meberi dukungannya kepada paslon yang diusung 3 partai tersebut.

“Penjelasan visi sangat jelas, karena saya pernah dengar kandidat lain berkampanye di kota dan di beberapa tempat, tapi tidak sama seperti Pak Hendrata dan Pak Natsir, semoga mereka terpilih nanti, dan saya nyatakan saya akan mencoblos nomor 3,” tegas warga itu saat diwawancara.

Penulis: Gajali Fatatuba
Editor: Redaksi Moderatorsua

Dugaan Mafia BBM Subsidi di Sula, Warga lapor Polisi

Sanana, Moderatorsua – Dugaan mafia Bahan Bakar Minyak (BBM), seorang warga sambangi SPKT Polres Kepulauan Sula atas kejanggalan data distribusi BBM subsidi jenis Minyak Tanah di tiga pangkalan misterius di pusat Kota Sanana.

“Jadi terkait dengan laporan ke Polres Sula ini, terkait dengan adanya dugaan praktek mafia BBM minyak tanah bersubsisdi, karena pangkalan minyak tanah yang terdaftar di negara di Dinas Perindagkop itu sebanyak 98 pangkalan. Sedangkan oleh PT. AMT Sanana Lestari, menyalurkan sebanyak 101 satu pangkalan, ada selisih tiga pangkalan,” kata Pelapor Rasman Buamona saat ditemui wartawan usai membuat laporan polisi pada Rabu (05/11/2024)

Rasman datangi Polres Kepulauan Sula dengan sejumlah data pangakalan yang di kantongi. Bahkan ia menyebut, hal yang dipersoalkan itu pernah dibahas besama DPRD Kepulauan Sula dan pengelola PT. AMT Sanana Lestari.

“Dengan jatah per pangkalan itu 5 ton perbulan, ini disampaikan langsung oleh pengurus harian PT. Sanana Lestari, terus juga adanya pangkalan transit, ini temuan komisi II DPRD pada saat sidak, pada sidak itu ditemukan ada minyak yang masuk pada pagi hari tapi sore tidak ada lagi minyak, ” ujarnya.

Rasman yang juga praktisi hukum itu menuding, ada pihak yang menerima keutungan atas kejanggalan jumlah pangkalan dan proses distribusi bbm subsidi  yang tidak tertanggungjwab tersebut, bahkan ia sesali DPRD Sula yang tidak melaksanakan fungsi pengawasan secara baik.

“Harusnya komisi II DPRD memanggil disperindagkop dan PT Sanana Lestari dan semua pangkalan untuk dimintai hukum penyalurannya, karena tugas pengwasan itu ada pada DPRD tapi nyatanya sampai saat ini DPRD tidak pernah melakukan itu, sehingga saya datang mengajukan laporan atau aduan terkait praktek mafia minyak tanah, yang saya duga pihak-pihak terkait dapat keuntungan atas itu” tegas Rasman.

Karena itu ia berharap, Kepolisian Resort Kepulauan Sula secapatnya dapat membongkar dugaan mafia bbm bersubsidi tersebut.

“Banyak pihak yang saya duga terlibat bermain, sehingga kualifikasinya sudah pada tingkat praktek mafia bbm” pungkasnya.

Penulis: Gajali Fataruba
Editor: Redaksi Modeartorsua

Warga Enam Desa di Sula Barat, Akui Nikmati Listrik Karena Hendrata

Hendrta Thes dan Muhammad Natsir Sangadji disambut ratusan pendukung di Desa Kabau Pantai. Foto Moderatorsua

Sanana, Moderatorsua – Kampanye dan Blusukan di Enam desa di Kecamatan Sulabesi Barat, Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sula, Hendrata Thes dan Muhammad Natsir Sangadji (HT-MANIS) disebut masih yang terbaik. Minggu (03/11/2024)

Warga Desa Paratina, Nahi, Ona, Kabau Darat, Kabau Pantai dan Desa Wai Ina mengakui menikmati fasilitas listrik, telekomunikasi dan jalan lintas ke pusat Kota Sanana karena kepemimpinan Hendrata Thes.

Karena itu, ribuan warga di enam desa tersebut berkomitmen untuk memenangkan pasangan HT-MANIS di Sulabesi Barat pada 27 November mendatang.

“Meski tinggal di desa, tapi kami juga tahu dan kami masih ingat betul, bahkan semua orang tau itu, bahwa sebelum Hendrata Thes jadi Bupati, jalan lintas darat, listrik, telepon, tidak ada sama sekali di kecamatan ini. Apakah hal itu harus kita lupa, itu tidak mungkin,” kata Ketua Tim Pemenang Desa Kabau Pantai, Ridwan Tidore. 

Menurut Ridwan, setelah Hendrata membangun jaringan telekomunikasi, warga merasa sangat terbantu karena bisa menghubungi keluarga yang berada di luar daerah Sula.

Ridwan juga menyangkan sejak kepemimpinan Fifian, jaringan komukasi mulai terganggu karena kerusakan tower tidak lagi diperbaiki. Ia menyebut, orang-orang keliru jika beranggapan Hendrata tidak memperhatikan Sulabesi Barat.

“Sekarang tower tidak berfungsi, jadi kalau ada yang bilang Ningsi bangun jalan dan jembatan Kabau, berarti HT sudah buat lebih dulu. Saya kasih faktanya begini, HT buka akses jalan kemudian Pemda Provinsi aspal, HT bangun jembatan Kabau, listrik, telepon terus kurangnya dimana,” tegas Ridwan 

Hal yang sama diakui warga Desa Wai Ina, di tengah-tengah Hendrata berorasi politik ada salah seorang warga mengatakan tidak melupakan pembangunan di desanya.

“Karena Kamong (Anda) orang Wai Ina jalan di Aspal, orang Wai Ina bisa telepon keluarga di Ternate dan Ambon yang kuliah, kamong masih yang terbaik Pak Bupati,” ucap warga itu.

Penulis: Gajali Fataruba
Editor: Redaksi Moderatorsua