Sebut Hanya Kalah di Meja MK, AHM Comeback Tarung Pilgub Malut 2024

MODERATORSUA.COM, SANANA – Ibarat rotan Ahmad Hidayat Mus (AHM) hanya melengkung, tapi tidak patah. Bagaimana tidak, sudah dua kali kalah dalam pada Pemilihan Gubernur (Pilgub), namun tetap nyatakan diri maju untuk ketiga kalinya.

Bupati Kabupaten Kepulauan Sula dua periode ini, untuk pertama kalinya maju Pilgub pada tahun 2014 dan kali kedua pada tahun 2018.

Karena itu, Ketua Bidang Pemenang Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Maluku Utara ini, meminta masyarakat, simpatisan, dan seluruh kader partai untuk memenangkan Golkar di Maluku Utara. Dengan begitu, ia memiliki tiket untuk kembali bertarung di Pilgub Malut.

“Kalau Partai Golkar menang di Maluku Utara, maka saya siap maju bertarung sebagai calon Gubernur Maluku Utara,” tegas AHM saat menggelar kampanye di Sekretariat DPD II Partai Golkar Kepulauan Sula, Minggu (10/12).

Menurut AHM, dua kali maju Pilgub dirinya hanya kalah di meja Mahkamah Konstitusi (MK), namun di atas kertas dialah pemenang yang sesungguhnya.

“Dua kali maju Pilgub kita menang semuanya tapi belum dilantik. Kita hanya kalah di MK tapi kenyataannya kita menang. Untuk itu kali ini kita harus menang dan dilantik,”ucapnya.

Kampanye terbatas perdana partai Golkar itu, AHM pun mempromosikan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Kalau Prabowo-Gibran terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, maka Partai Golkar akan memperjuangkan anggaran pembangunan untuk Provinsi Maluku Utara,” pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore

Dianggap Trik AHM Dulang Suara Golkar, PPP dan Hanura Konsisten Kawal Fifian Dua Periode

MODERATORSUA.COM, SANANA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menanggapi berbeda, pernyataan Ahmad Hidayat Mus (AHM) yang blak-blakan menyebut Partai Golongan Karya tak lagi mendukung Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus sebagai calon Bupati untuk kedua kalinya.

Ditemui wartawan, Ketua DPC PPP Kabupaten Kepulauan Sula, Bahudin Soamole menyampaikan pihaknya tidak respon pernyataan kakak kandung Bupati Sula itu.

Meski demikian, PPP Sula tetap mengawal pemerintahan Bupati Fifian sekaligus mengantarnya hingga periode kedua.

“PPP tidak menanggapi pernyataan pak AHM itu. Pada prinsipnya PPP tetap bersama-sama dengan ibu Bupati di periode pertama sampai selesai. Dan Insya Allah lanjut sampai periode kedua,”katanya Senin (11/12/23).

Bahudin menegaskan, PPP tetap konsisten bersama Bupati Fifian yang juga sebagai kader PDI-P itu. Menurutnya, PDI-P dan PPP merupakan koalisi nasional. Karena itu, tidak ada alasan untuk tidak mendukung Fifian sebagai Calon Bupati Sula yang kedua kalinya.

“PPP adalah partai koalisi Nasional bersama PDI-P. Dan mana PDI-P, Insya Allah PPP juga di situ. Kami saat ini masih fokus pada konsolidasi Pemenangan Pileg dan Pilpres. Insya Allah Ganjar-Mahfud menang pada Pilpres 2024,” tutur Bahudin Soamole

Hal senada juga disampaikan Ketua DPC Partai Hanura Sula, Subhan Abdul Latif. Menurut dia, Hanura tetap konsisten bersama Bupati Fifian.

“Sebagai komitmen, Partai Hanura masih tetap bersama Bupati Sula. Kita tetap mendukung ibu Bupati untuk dua periode karena ibu Bupati sudah banyak membantu partai ini,” terangnya

Endi (sapaan karib Subhan) mengatakan, pernyataan AHM merupakan siasat politik untuk menarik simpati masyarakat.

“itu siasat politik partai Golkar untuk menarik simpati masyarakat. Mungkin itu hanya trik partai Golkar untuk meraup 30 ribu suara yang tidak memilih ibu Bupati pada Pilkada lalu. Ibu Bupati ini terpilih dengan suara 20 ribu lebih. Jadi itu hal bisa dalam politik,” jelasnya.

Lanjut Endi, bukan tidak mungkin koalisi Nasional PDI-P, Hanura dan PPP akan berlanjut sampai ke Sula pada Pilkada 2024. “Prinsipnya Koalisi nasional akan lanjut sampai ke Pilkada Sula tahun 2024 nanti,” sambung Endi.

Ia berujar, secara internal, Partai Hanura saat ini tengah menggalang kekuatan untuk menangkan Pileg dan fokus konsolidasi koalisi untuk pemenangan Ganjar-Mahfud.

“Intinya kami masih fokus pada Pileg dan Pilpres. Tapi soal konsisten kami, Hanura tetap tetap bersama Bupati,” pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore

Tanpa Golkar, PDI-P dan PBB Sula Pasang Badan Untuk Fifian Dua Periode

MODERATORSUA.COM, SANANA – Pernyataan Ahmad Hidayat Mus (AHM) mendapat sorotan tajam dari DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Kepulauan Sula.

Sebagai partai pengusung, kedua partai tersebut siap pasang badan untuk Bupati Fifian dua periode sekalipun ditinggal partai Golkar.

“Apapun hasilnya, PDI Perjuangan Sula masih tetap konsisten mendukung Ibu Bupati dua periode,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Sula, Ridho Guntoro, Minggu (10/12/23).

Menurut Ridho, saat ini pihaknya masih fokus konsolidasi kemenangan Pileg dan Pilpres sesuai dengan surat perintah DPP PDIP perjuangan.

“Kami masih fokus pada Pileg dan Pilpres. Kami belum fokus Pilkada. Ibu Bupati yang juga kader partai PDIP ditunjuk sebagai Jurkam Nasional Ganjar-Mahfud. Sehingga kami masih fokus mengkonsolidasi Kemenangan Pileg dan Pilpres,” ucapnya.

Senada, Ketua DPC PBB Sula Lasidi Leko menegaskan tetap mendukung Bupati Fifian Adeningsi Mus.

Menurutnya, jika Partai Golkar tak lagi mendukung pada Pilkada 2024 nanti, PBB dan PDI Perjuangan yang pertama mencalonkan Bupati Fifian untuk kedua kalinya.

“PDI-P dan PBB yang pertama mengusung Ibu Bupati Fifian untuk dua periode. Kami siap kawal dan menangkan kembali untuk kedua kalinya.

Lasidi menegaskan, tanpa dukungan AHM, PDI Perjuangan dan PBB tetap konsisten menangkan Fifian sebagai Bupati periode 2024-2029 mendatang.

“Pilkada lalu AHM tidak terlibat secara langsung, toh, beliau (Fifian) tetap menang,” pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore

PDI Perjuangan Sula Konsisten Bersama Fifian

MODERATORSUA.COM, SANANA – DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Kepulauan Sula, merespon pernyataan Ahmad Hidayat Mus (AHM) bahwa tidak lagi mendukung Fifian Adeningsi Mus yang kedua kalinya pada Pilkada 2024 mendatang.

Ketua Bappilu DPC PDI-P Sula, Arman Buton menegaskan partai besutan Megawati Soekarno Putri ini tetap mendukung Fifian pada Pilkada 2024 mendatang.

“Tekait sikap Golkar yang secara terang terangan menyatakan tidak lagi mendukung Bupati Fifian Adeningsi Mus, pada pilkada 2024 adalah hak mereka. Berbeda dengan DPC PDI Perjuangan Kapsul yang tetap akan terus mendukung Fifian,” kata Ketua Bappilu pada ModeratorSua.com, Minggu (10/12/23).

Menurut Arman, ada beberapa alasan partai moncong putih masih tetap konsisten bersama Bupati Fifian. Pertama, karena adik kandung AHM itu adalah kader Partai. Kedua, Bupati Fifian dianggap sukses mendorong pembangunan di Sula saat ini.

“Dan Insya Allah ke depan Ibu Bupati menuntaskan proses pembangunan yang hari ini masih tertunda,” ucapnya.

Arman bilang, sebagai Kader terbaik PDI Perjuangan, Fifian ditunjuk sebagai Juru kampanye Nasional untuk Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar-Mahfud.

“Ibu Ningsi juga sala satu Jurkam Nasional untuk Ganjar-Mahfud dan sehari dua Pengurus DPC PDI-P Sula, Pengurus DPD-P Malut bersama Ibu Ningsi akan melakukan konsolidasi Ganjar-Mahfud beserta kampanye pemenangan,” pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore

Pilkada 2024, Pintu Golkar Tertutup untuk Fifian, Simpatisan Golkar Teriak Setuju

MODERATORSUA.COM, SANANA – Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Kepulauan Sula, menutup pintu untuk Bupati Fifian Adeningsi Mus pada Pilkada tahun 2024 mendatang. Hal ini disampaikan secara terbuka oleh Ketua Pemenangan Pemilu Provinsi Maluku Utara DPP Partai Golkar, Ahmad Hidayat Mus (AHM) dalam Kampanye terbatas di Sekretariat DPD II Partai Golkar Sula, Minggu pagi (10/12/23).

Di hadapan ratusan simpatisan dan Calon Legislatif (Caleg) Partai Golkar, mantan Bupati Sula dua Periode itu menyatakan tidak lagi mencalonkan adiknya Fifian pada Pilkada 2024.

AHM lantas membandingkan kinerja Pemerintahan dimasa kepemimpinannya dengan Fifian. Peserta kampanye serentak menjawab lebih bagus kepemimpinan AHM dengan bandingkan dengan Fifian.

“Bagus di masa AHM. Tapi saat ini tidak bagus. Hancur bubur,” teriak kompak peserta kampanye.

Tak sampai disitu, kakak kandung Fifian ini kembali bertanya kepemimpinan bagus atau tidak, sembari mengayun jari jempol ke atas dan ke bawah.

“Tidak bagus. Begini (jari jempol ke bawah),” jawab peserta kampanye.

Atas dasar jawaban tersebut, AHM putuskan tidak mencalonkan Fifian sebagai Bupati pada Pilkada 2024 mendatang.

“Karena kalian sudah menjawab dan Sula sekarang begini, maka AHM tidak lagi mencalonkan Ningsi untuk periode berikut,” tegasnya.

Menurut AHM, Pilkada 2024 mendatang, Partai Golkar bakal jagokan orang lain yang dianggap layak.

“Kita bikin baru. Kita cari orang yang mempunyai kemampuan dan kita calonkan dia sebagai Calon Bupati. Golkar hanya mengawal sampai akhir masa periode. Kenapa saya bilang begini, karena kalian yang mau,” ucapnya.

Mantan Calon Gubernur ini juga menitipkan salam kepada peserta kampanye untuk disampaikan ke masyarakat Sula secara keseluruhan, bahwa masyarakat tak lagi inginkan Fifian jadi Bupati.

“Tolong sampaikan kepada seluruh keluarga yang ada di pelosok di Sula ini, sampaikan bahwa orang Sula di pusat kota ini tidak mau lagi Ningsi jadi Bupati yang kedua kali,” kata AHM mengajak.

AHM bilang, masyarakat Sula memilih Fifian menjadi Bupati dengan harapan agar dapat memimpin seperti dirinya. Namun kenyataannya sangat berbeda.

“Saya berterimakasih, saya tidak ada di sini (Sula) saat itu, tapi kalian memilihnya jadi Bupati. Saya tau masyarakat Sula. Masyarakat memilih Ningsi jadi Bupati karena masyarakat berharap bahwa Ningsi akan seperti saya. Tapi kenyataannya beda,” cecarnya.

“Perempuan (Fifian) itu bagitu. Ada siklus naik turunnya. Tapi menurut saya perempuan mau jadi pemimpinan Sula ini lebih baik kita cari laki-laki. Karena laki-laki lebih kuat,” kelakar AHM mengakhiri.

Penulis: Gunawan Tidore

Pemulihan Bahasa Daerah dan Tanggungjawab Keluarga Batih


Oleh Jurnalis ModeratorSua: Gunawan Tidore

Beberapa bulan lalu dunia pendidikan diramaikan dengan lomba Bertutur Bahasa Daerah di tingkat kabupaten maupun Provinsi di Maluku Utara. Perlombaan berupa baca puisi, cerita pendek dan pantun. Semuanya menggunakan bahasa daerah. Lomba ini diikuti para siswa tingkat Sekolah Dasar dan dan SMP.

Perlombaan ini merupakan fasilitas Pemerintah untuk menjembatani generasi mengenal kembali bahasa ibu mereka. Bahkan secara formal, bahasa daerah didorong masuk dalam kurikulum sekolah. Sebagai langkah ikhtiar, kita mengapresiasi hal ini. Namun langkah ini juga sekaligus menutupi kesalahan sejarah pendidikan kita.

Lewat pendidikan formal bahasa daerah pernah tersisih. Sebagian kita mungkin ingat. Dulu, ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, bagi siswa yang menggunakan bahasa daerah saat bersekolah dijustifikasi sebagai anak yang akan mengalami “kebodohan”. Kalimatnya saya masih ingat persis: “Jangan terlalu berbahasa daerah, nanti kita bodoh.” Stigma seperti ini justru keluar dari mulut para pendidik dan beredar luas di areal sekolah bahkan di luar sekolah kala itu.

Padahal habitat penggunaan bahasa daerah para siswa datang dari keluarga batih. sebagai langkah awal siswa itu belajar. Ketika masuk di lingkungan sekolah, para penutur mulai cemas menggunakan bahasa daerah karena tekan pendidikan formal. Bahkan ketika kedapatan para siswa bertutur menggunakan bahasa daerah di lingkungan sekolah akan hukuman fisik. Ini juga bagian dari pelenyapan bahasa daerah itu sendiri.

Pelenyapan bahasa-bahasa lokal atau daerah sebagaimana ditunjukan Jared Diamond dalam : The Word Until Yesterday (Dunia Hingga Kemarin) Apa Yang Kita Dapat Pelajari Dari Masyarakat Tradisional.?. Diamond menunjukan beberapa faktor pelenyapan langsung bahasa lokal. Pertama, membunuh para penurut secara langsung yang dialami orang Suku Yahi di California Amerika atas pembantaian para Pemukim Eropa sekitar tahun 1853. Para Kolonis Britania melenyapkan bahasa asli Tasmania diawal tahun 1800-an dengan cara membunuh orang-orang Tasmania. Selain itu, Kebijakan Pemerintah Amerika yang melarang bahasa-bahasa lokal di sekolah-sekolah. Faktor lainya adalah meningkatnya mobilitas sosial serta pernikahan berbeda Suku.

Abdul Rachman Patji, Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menunjukan sekitar 169 bahasa etnis di indonesia, dan sekitar 10 persen masyarakat yang masih berbicara menggunakan bahasa daerah (sumber: http://www.beritasatu.com). Di Papua, pengaruh mobilitas penduduk yang berdampak pada semakin berkurang orang menggunakan bahasa lokal. Sekitar 20 orang yang masih menggunakan bahasa Uskup, atau Kosare, Taore-So dan Taoqwe yang hanya memiliki 50-an penutur, pada hal sekitar 200 bahasa lokal di Papua itu (Irwan Abdullah, 2010: 94-95).

Di Provinsi Maluku Utara, terdapat 30 bahasa daerah yang menurut Kepala Pusat Bahasa Provinsi Maluku Utara, A. Siruah, menemukan ada tujuh bahasa daerah yang penuturnya kurang dari seribu orang. Bahasa tersebut rata-rata bahasa yang berada di pedalaman Pulau Halmahera. Sementara dari hasil penelitian Pusat Bahasa Provinsi Maluku Utara, disampaikan oleh Sanggo bahwa terdapat 30 bahasa yang dikelompokkan dalam 17 kelompok bahasa daerah di Maluku Utara. Dari jumlah tersebut, satu bahasa sudah dinyatakan punah dan tujuh terancam punah. (Tempo, 12 Januari 2012). Lantas, apa pentingnya melestarikan bahasa daerah.?

Menurut penulis, ada tiga poin penting pelestarian bahasa-bahasa ibu. Pertama, mendorong kita menguasai lebih dari satu bahasa atau disebut Diamond sebagai bilingual atau multilingual sehingga tidak membatasi komunikasi dengan masyarakat lainya. Kedua, memperkaya pengetahuan lokal (Local Wisdom) dan berikut, dengan mengunakan bahasa lokal, indentitas kelompok masyarakat tidak mudah lenyap.

Sebagai penutup, pelestarian bahasa daerah, tidak cukup dengan mengadakan perlombaan yang sifatnya seremoni belaka, juga tidak berhenti pada penerapan kurikulum di sekolah yang justru membatasi percakapan di lingkungan keluarga batih. Lebih dari itu, harus membangkitkan kembali mental agar siswa tidak minder menggunakan bahasa daerah di luar lingkungan sekolah. Dan, penerapan kurikulum harus melibatkan keluarga batih sebagai pengajar non formal.

Hadiri HUT PGRI Ke-78, Bupati Sula Minta Guru Tingkatkan Disiplin di Sekolah

MODERATORSUA.COM, SANANA – Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, Fifian Adeningsi Mus, menghadiri Hari Guru Nasional serta Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) yang ke-78 tahun 2023 pada Jumat (01/12) kemarin.

Bupati Fifian dalam sambutanya mengatakan, kepala sekolah dan guru di Sula akan dibina untuk membentuk kedisiplinan serta manejemen sekolah. Menurut Fifian, hal itu dilakukan guna mencerdaskan kehidupan bangsa demi mewujudkan Sula Bahagia.

“Harapan saya, kepala sekolah dan guru-guru yang ada di sekolah masing-masing harus lebih menekankan kedisiplinan dan manajemen di sekolah untuk mencerdaskan anak-anak bangsa yang ada di kepulauan Sula,” pinta Fifian

Menurut Bupati, pihaknya telah mengantongi data terkait tenaga guru melalui Sekretaris Dinas Pendidikan Sula. “Saya suda meminta tadi, lewat sekretaris pendidikan membereskan yang tadi suda di catat nama-nama yang bersangkutan,” katanya.

Selanjutnya, ia bakal mengevaluasi kinerja serta pembinaan terhadap guru dan kepala sekolah.

Bahkan, Bupati yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan itu, blak-blakan menyatakan akan mencopot kepala sekolah yang lalai.

“Akan kami panggil dan menanyakan secara tertutup, kenapa hal itu bisa terjadi di sekolah masing-masing, dan apabila suda fatal, ya harus di ganti secepat mungkin,” pungkasnya.

Penulis: Gunawan Tidore