Lagi, Pemda Sula Teken MoU Dengan Maskapai Trigana Air

MODERATORSUA.COM, SANANA – Pemerintah Kabupaten Kepualauan Sula (Kepsul), kembali teken Memorandum of Understanding (MoU) alias kerja sama dengan pihak Maskapai Trigana Air.

MoU yang ketiga ini berlangsung di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (19/1/23).

Hadir dalam penandatanganan MoU, Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsih Mus, di dampingi Kepala Dinas Perhubungan, Chairullah Mahdi. Sedangkan dari pihak Trigana Air dihadiri oleh wakil Direktur Trigana Air Erwin Asmar, Manager Service dan Development, Tatang Surya.

Kelanjutan kerja sama ini bertujuan untuk mempermudah masyakarat Sula dari sisi transportasi laut.

“Kita berharap Pihak Maskapai Trigana tetap memberi pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sehingga bisa mempermudah masyarakat dalam melakukan perjalanan apalagi kondisi laut yang tidak bersahabat saat ini,”kata Fifian usia teken MoU.

Kerja sama yang ke tiga ini, Pemda Sula masih tetap memberikan subsidi.

“Dengan pemberian Subsidi dapat memberi kemudahan bagi masyarakat,” ucap Fifian.

Bupati perempuan pertama di Maluku Utara ini, meminta agar pihak Trigana Air, bisa menambah satu fligh sehingga dalam seminggu tiga kali beroperasi.

“Dengan melihat Loading Factor penumpang yang selalu melebihi, agar Maskapai bisa menambahkan 1 fligh, sehingga dalam seminggu yang beroperasi hanya 2 kali, menjadi 3 dalam seminggu,”ujarnya.

Pemda Sula akan mengocek uang daerah sebesar Rp 24 juta, untuk subsidi dalam satu kali penerbangan. Sebab, dengan sistem subsidi full 40 seat (kursi) dibanderol Rp 600 ribu.

“Subsidi sesuai MoU, subsidi full seat (kursi) 40 dikalikan Rp 600 ribu per satu kali penerbangan,”jelas Kepala Dinas Perhubungan, Chairullah Mahdi.

MoU antara Pemda dengan Maskapai Trigana Air, resmi mulai dari tanggal 2 Januari sampai 31 Desember 2023.

“Dalam seminggu Trigana dua kali dan satu bulan 8 kali beroperasi,”tuturnya, pungkasnya. (gun).

Pedagang Musiman Butuh Sentuhan Pemda Sula

ModeratorSua.com, Sanana – Pedagang Musiman yang berjualan di bahu jalan Pasar Tradisional Kota Sanana, Kepulauan Sula butuh tempat layak untuk berjualan.

Mereka meminta perhatian Pemda Sula, melalui Dinas Perindagkop, agar menyediakan tempat jualan layak, supaya terlindung dari terik dan hujan.

Permintaan itu, disampaikan beberapa Pedagang saat ditemui moderatorsua.com, di Pasar Tradisional Sanana pada Jum’at, (20/01/2023).

“Kalau bisa, kami minta ada tempat yang layak, meskipun hanya berjualan beberapa jam, dari Subuh sampai jam 13.00 wit,” kata Mardiana Koroy, sambil menjajal dagangannya.

Pantauan ModeratorSua.com, kurang lebih terdapat 20 orang pedagang musiman yang berjualan di bahu jalan pasar Tradisional Sanana.

Mardiana dan teman-temannya tak meminta fasilitas istimewa dari Pemda Sula, terpenting bisa terlindung saat berjualan.

“Tak perlu bangunan bagus, yang penting tidak basah hujan, dan panas serta tidak mengganggu pengguna jalan,”tambah pedagang musiman itu.

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Mardiana tetap berjualan ketika terik, maupun turun hujan.

“Kadang kami hanya mendapatkan hasil dari penjualan sebesar Rp. 30.000 sampai Rp. 50.000. Bahkan seringkali tidak mencukupi kebutuhan keluarga,”bebernya mengakhiri (mg)

Editor: Tim

Tilang Manual Bakal Kembali Diterapkan di Sula

MODERATORSUA.COM, SANANA – Polres Kabupaten Kepualauan Sula (Kepsul) berencana kembali terapkan sistem tilang manual. Hal ini karena sistem tilang elektronik dinilai kurang efektif.

Dikonfirmasi Moderatorsua.com, Kasat Lantas Polres Sula, Iptu Walid Buamona menyampaikan, sistem tilang elektronik masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki.

“Iya masih ada yang harus diperbaiki,”katanya, Jumat (20/01/23).

Karena itu, Polres Sula juga rencananya akan kembali terapkan sistem tilang manual.

“Rencananya seperti itu. Ada beberapa Polres di daerah Jawa yang sudah lakukan tilang manual,”tutur Iptu Walid.

Hanya saja Walid belum bisa pastikan kapan diperlakukan kembali sistem tilang manual.

“Kita menunggu arahan dari Direktorat Lalulintas Polda Mulut,”tungkasnya. (gun).

Dorong Pemerataan Jaringan Listrik di Sula, DPRD Rapat Bersama PLN Wilayah Maluku-Malut

MODERATORSUA.COM, SANANA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) terus mendorong pemerataan jaringan listrik secara menyeluruh.

Karena itu, Komisi III DPRD Sula gandeng Komisi I dan II menggelar rapat bersama pihak PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara (Malut), guna membahas kesulitan jaringan listrik di Sula.

Rapat berlangsung di Kantor PLN Wilayah Maluku Utara, di Ambon. Rabu (18/01/23).

Ketua Komisi III DPRD Sula, M Nasir Sangaji menyampaikan, hasil rapat tersebut pihak PLN siap lakukan pemerataan penjaringan listrik sampai ke pelosok desa, dengan catatan akses jalan yang layak.

“Setelah akses jalan terpenuhi, maka jaringan listrik akan masuk pada semua pelosok di Kepulauan Sula. Karena perencanaan PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara akan melakukan program 1 titik pembangkit saja,”kata Nasir, Kamis (19/01/23).

Sebagai contoh, di Pulau Mangoli akan satu titik saja seperti di Desa Dofa atau Desa Mangoli.
“Sehingga mesin yang tersisa akan di fokuskan pada PLTD , contohnya di Desa Pastabulu dan Desa Pas Ipa,”jelas Nasir.

Diketahui, di Pulau Sulabesi (Sanana) saat ini hanya satu titik pembangkit listrik di kompleks Waikalopa Desa Fukweu.

Dengan demikian, kata Natsir, berdasarkan data dari PLN Wilayah, tidak ada alasan kekurangan daya bagi PLN Sanana yang melayani di pulau Sulabesi, PLN Dofa dan Mangoli yang melayani di Pulau Mangoli.

“Karena sudah Cukup maksimal, dan terpenuhi, termasuk cadangan daya,”turur Nasir.

Baca: Patung Moh Hatta di Taman Mangon Jadi Ikon Daerah

Politisi Partai gerindra ini berujar, pihaknya juga memintah ke Manajer PLN Wilayah Maluku Utara, bahwa kebiasaan mati lampu pada waktu ba’da Magrib segera dievaluasi.

“Apalagi ini sudah mau masuk bulan Ramadhan. Dan telah disetujui sebagai bahan pertimbangan evaluasi, terkecuali saat-saat pembersihan jaringan. Kalau soal daya tidak ada masalah lagi,”ujarnya.

Nasir bilang, satu tahun lalu pihaknya sudah berkordinasi dengan PLN wilayah Maluku dan PLN Maluku Utara terkait bantuan mesin PLN.

“Dan Alhamdulillah, Kepulauan Sula telah terbantukan 2 Mesin di Sulabesi dan 1 Mesin di PLN Mangoli. Maka untuk kapasitas, cukup melayani pelanggan, malah melebihi kapasitas,”Jabar Efen, sapaan akrab Natsir.

Lanjut Natsir, saat ini Komisi III DPRD fokus mendorong jaringan listrik untuk segera masuk ke pelosok-pelosok desa.

“PLN wilayah hanya minta akses jalan saja, jadi ini menjadi tanggung jawab kita, agar akses jalan selesai sehingga listrik juga tuntas,”pungkasnya. (gun).

Patung Moh Hatta di Taman Mangon Jadi Ikon Baru Daerah

MODERATORSUA.COM, SANANA – Patung baru Moh Hatta mulai terpasang di tepi Pantai Desa Mangon Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul).

Patung Wakil Presiden Pertama RI itu, menjadi ikon di Kepualauan Sula. Ini yang membedakan taman Mangon dari taman-taman yang ada di Maluku Utara.

Patung berukuran 4 meter dengan bobot 310 kilogram itu, dipasang sejak Selasa (17/01/23).

Amatan Moderatorsua.com, hingga sore tadi para pekerja masih memperbaiki posisi kedudukan pantung. Meskipun patung sudah terpasang. Namun, kawasan taman belum dibuka untuk umum.

“Patung ini panjangnya 4 meter dan beratnya sekitar 310 kilogram,”kata salah seorang pekerja saat ditemui wartawan siang tadi.

Patung Moh Hatta itu, merupakan proyek pengadaan Dinas PUPR Sula melalui APBD 2022 dengan nilai Rp 443,424,909,00.

Jika dilirik sejarahnya, Moh Hatta pernah menginjakkan kakinya di Sanana sekitar tahun 1955, ketika kunjungan kerja ke Daerah Maluku kala itu.

Kendati beberapa jam di Sanana. Bapak Koperasi itu, sempat meletakkan batu pertama pembangunan Lembaga Kursus Pendidikan Guru (GPK) yang menjadi SMA Negeri 1 Sanana. (tim)

Silang Pendapat Dinkes Sula dan Perusahan Soal Proyek Rumdis PKM Falabisahaya

MODERATORSUA.COM, SANANA – Masalah Proyek pembangunan Rumah Dinas (Rumdis) Puskesmas (PKM) Falabisahaya Kecamatan Mangoli Utara Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) hanya keterlambatan input dari Dinas Kesehatan Sula. Hal ini disampaikan, Kuasa Direktur CV Duta Sarana, Sukiman.

Dikatakan, setelah pihaknya masukkan progres pekerjaan, hanya saja pihak Dinas Kesehatan terlambat input ke aplikasi Omspan.

“Kita masukkan progres pekerjaan. Tapi memang terlambat input ke Omspan,”Sukiman Selasa (17/01/23).

Sukiman bilang, pihaknya juga ingin agar proyek tersebut tuntas dikerjakan, hanya terkendala anggaran.

“Kalau anggarannya ada tentu kita lanjut kerja. Tapi ini anggarannya sudah tidak bisa lagi ciarkan. Kalau bisa terinput di Omspan, maka kita bisa adendum waktu kerja,”jelasnya.

Bahkan, kata Sukiman, kendati realisasi anggaran baru 30 Persen, tapi progres pekerjaan di palangan 32,49 persen.

Lanjutnya, progres pekerjaan 32,49 persen tersebut belum terhitung dengan timbunan (CCO) di lokasi atau areal di atas bangunan.

“Jadi itu hanya masalah keterlambatan input progres pekerjaan ke Omspan saja,”ujarnya.

Baca: Proyek Ratusan Juta di Falabisahaya Jadi Temuan BPK

Selain itu, Sukiman juga menanggapi terkait kesalahan cepat papan informasi tertulis nomenklatur jenis kerjaan.

“Itu hanya salah cepak. Bukan Rehabilitasi, tapi bangun baru,”ungkapnya.

Berbeda dengan Sukiman, Kepala Dinas Kesehatan Sula, Suryati Abdullah menyampaikan, pihaknya terpaksa tidak menindaklanjuti pencairan 70 persen, lantaran presentase progres pekerjaan pertama hanya capai 16 persen.

“Presentase progres perkejaan pertama itu hanya 16 persen. Waktu juga sudah mepet, tidak memungkinkan pekerjaan terselesaikan 70 persen. Sehingga tidak bisa dicairkan,”jelasnya, Rabu (18/01/23).

Sementara terkait kelebihan volume pekerjaan, Suryati menegaskan akan jadi tanggunngan Dinas.

“Soal kelebihan pekerjaan proyek, kita Dinas akan tetap bertangggunng jawab,”ujarnya.

Sekedar diketahui, nilai proyek tersebut sebasar Rp 615.400.000,00, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021. (gun).

Proyek Ratusan Juta di Falabisahaya Jadi Temuan BPK

MODERATORSUA.COM, SANANA – Proyek pembangunan Rumah Dinas (Rumdis) Puskesmas Falabisahaya Kecamatan Mangoli Utara Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) terbengkalai.

Proyek ratusan juta yang dikerjakan CV DS pada tahun 2021 itu, kini menjadi temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Provinsi Maluku Utara (Malut).

Tercatat, nilai kontrak proyek tersebut sebesar Rp 615.400.000,00, dengan masa kerja selama 180 hari kalender, mulai dari tanggal 14 Juli 2021 sampai dengan 10 Desember 2021. Sedangkan Pembayaran uang muka telah direalisasikan 30 persen.

Pemeriksaan fisik pekerjaan dilakukan bersama rekanan pelaksana, PPK dan Inspektorat pada tanggal 11 Februari 2022 di Kecamatan Mangoli Utara.

Baca Juga: Pastikan Uang Muka 2 Proyek Gagal di Mangoli Dikembalikan

Hasil pemeriksaan BPK, proyek itu sampai selesainya masa kontrak, progres fisik hanya mencapai 32,49 persen alias tidak terselesaikan.

“Di lapangan tidak terdapat aktivitas kegiatan. Progres pekerjaan yang terpasang di lapangan sebesar Rp 199.973.398,73 atau 32,49% dari nilai kontrak,”Data Laporan Hasil Pemeriksaan (LPH) BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kepualan Sula tahun 2021.

Sementara, kontraktor proyek tersebut, Nurullah Umagapi dikonfirmasi Moderatorsua.com namun enggan memberi tanggapan terkait masalah tersebut.

Nurullah berkilah bahwa Direkturnya yang akan menanggapi masalah tersebut.

“Iya, nanti Derktur sudah yang berikan tanggapan. Saya kurang sehat,”pungkasnya.

Hingga berita ini ditayang, namun Dikrektur yang dimaksud belum bisa dikonfirmasi. (gun).

Pastikan Uang Muka 2 Proyek Gagal di Mangoli Dikembalikan

MODERATORSUA.COM, SANANA – Anggaran proyek fisik ruas jalan di dalam Desa Waisakai dan Desa Kaporo-Capalulu, Kabupaten Kepualauan Sula (Kepsul). Masing-masing sudah dicairkan uang muka 30 persen.

Kendati begitu, kontraktor dua proyek tersebut hingga kini, tidak mengembalikan uang muka yang sudah terealisasi.

“Dua proyek itu memang baru cair uang muka 30 persen. Dan sampai saat ini tidak pengembalian terkait pencairan yang sudah realisasi,”kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sula, Gina S. Tidore, Senin (16/23).

Dua proyek jalan di Pulau Mangoli tahun 2022 itu, berbeda sumber anggarannya.

Baca: Dua Proyek Jalan di Pulau Mangoli Hangus

Jalan Kaporo-Capalulu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp 5 miliar, sedangkan jalan di dalam Desa Waisakai menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) sekitar Rp 1,9 miliar.

Sementara itu, Abd Kadir Sapsuha, Anggota Komisi III DPRD Sula, memastikan uang muka dua proyek fisik gagal di Mangoli, yang sudah dicairkan akan dikembalikan.

“Uang muka kedua proyek itu dipastikan dikembalikan, karena selama tahun anggaran 2022 kedua proyek itu tidak dikerjakan,”pungkasnya.

Ketua Komisi III DPRD Sula, M Nasir Sangaji juga mendesak kepada pihak kontraktor, untuk segera kembalikan uang muka yang telah dicairkan itu.

“Segera dikembalikan. Sebab, pekerjaan dua proyek itu tidak ada progres,”tukasnya.

Penulis: Gunawan Tidore

Ini Tanggapan Diknas Sula, Soal Guru Honor Rangkap Aparat Desa

MODERATORSUA.COM, SANANA – Tidak sedikit guru honorer di Kabupaten Kepualauan Sula (Kepsul), yang merangkap tugas sebagai arapat desa. Praktis, proses belajar mengajar kurang efektif.

Menanggapi hal tersebut ,Pejabat (Pj) Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sula, Maulana Usia menyampaikan. Akan berkoordinasi dengan pihak Inspektorat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat (PMD) Sula, kerkait upah yang diterima seorang guru honorer dari dua lembaga.

“Kita akan koordinasi dengan Inspektorat dan PM baru kita putuskan. Kalau tidak bisa, maka kita akan panggil guru yang bersangkutan untuk memilih salah satu dari dua profersi. Jadi guru atau aparat desa,”kata Maulana Usia pada ModeratorSua. Jum’at, (13/01/23)

Maulana bilang, aparat desa juga banyak tugas yang harus dikerjakan, begitu juga sebagai guru honor.

“Jadi nanti kita lihat aturannya bisa atau tidak. Sebab, kalau pembayaran gaji aparat desa yang bersangkutan dapat, gaji guru honor juga dapat. Kalau bukan di Dinas berarti melalui Dana BOS,”tuturnya.

Baca juga: Antisipasi Diknas Sula Hadapi Lonjakan Pelamar Honda 2023

Dia menyebut. Ada beberapa sekolah di Sula, ditemukan ada aparat desa berprofesi sebagai guru honorer.

“Ada beberapa sekolah ada bagitu. Ada BPD-nya, ada aparat desanya yang juga bertugas sebagai guru honorer. Karena itu, sekali lagi nanti koordinasikan dengan Inspektorat dan PMD,”pungkas Maulana.

Penulis: Gunawan Tidore

Berpidato Pada Jalan Sehat Kerukunan, Ini Harapan Pendeta Robert

ModeratorSua.com, Sanana – Rohaniwan Kabupaten Kepulauan Sula, mengapresiasi jalan sehat yang diselenggarakan Kantor Kementerian Agama Sula, dengan memberi pesan-pesan perdamaian.

Hadir sebagai perwakilan dari umat Kristiani, pada kegiatan Jalan Sehat Kerukunan Kemenag Sula.

Pendeta Robert Salipaya berharap persatuan umat terus terjalin dengan baik.

Robert yang juga anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) ini, menurutkan. Harmonisasi antar umat beragama menjadi tanggungjawab semua kalangan.

“sebagai rohaniwan, kami menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan Kemenag Sula, haparan saya kerukunan umat di Sula tetap terjaga dan terus ditingkatkan sehingga muncul harmonisasi yang indah,”harap Pendeta Robert ketika diwawancarai ModeratorSua.com Sabtu, (14/01/23)

Dia bilang, kebersamaan yang sudah terjalin dengan baik saat ini, agar tidak terhenti hingga masa-masa akan datang.

“harapan kami, kebersamaan hari ini tidak hanya berhenti sampai disini, tetapi terus berkelanjutan, itu menjadi tanggungjawab kita bersama,”harapnya

Robert menambahkan. “Serta mempererat tali silaturahmi antar umat beragama, inter umat beragama, dan seluruh komponen masyarakat,’’tutupnya.

Penulis: Gajali Fataruba | Editor: Gun