Dinyatakan Buta Permanen, Wan: Yang Penting Saya Masih Sehat

MODERATORSUA.COM, JAKARTA – Setelah semua upaya pengobatan, dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Sula, untuk kesembuhan kedua mata Ridwan Buamona (Wan Manis). Di rumah sakit terakhir, dokter nyatakan ini.

Tak tanggung-tanggung untuk kesembuhan mata bawahannya. Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus meminta Kepala Dinas BPBD, dampingi Wan Manis berobat ke luar negeri.

Hal itu, disampaikan Kadis BPBD, Buhari Buamona, usai berkonsultasi dengan dokter ahli mata yang ke empat, di rumah sakit mata JEC, di Menteng Jakarta Pusat.

“Ibu Bupati sempat meminta saya dampingi Wan berobat ke Singapura, tapi dokter tidak mau,” kata Kepala Dinas BPBD Sula, saat menghubungi ModeratorSua.com, Rabu (01/02/2023).

Menurut Buhari, sebelum ke Rumah Sakit mata JEC, tiga dokter ahli mata di rumah sakit Gatot Subroto, telah beberkan kondisi mata Ridwan Buamona.

Baca juga: Rumah Sakit Terakhir Untuk Wan Manis

“Hari Jumat itu kita dari RS Gatot Subroto, kita bersama 3 dokter ahli sampai berjam-jam sebelum keluar, kalau mau terbuka sebenarnya mereka (dokter) sudah lepas tangan,” jelasnya

Buhari bilang, di rumah sakit mata JEC, Ridwan Buamona terima kondisi kedua bola matanya.

“Setelah dokter periksa sampai selesai, dokter jelaskan langsung pada Wan, dia terima dan dia bilang. Om kita pulang Sanana, saya mau bertemu anak, mata saya buta juga tidak apa-apa yang penting masih hidup,” ungkap Buhari mengutip ucapan Ridwan.

Di rumah sakit terakhir Ridwan (Wan Manis) korban ledakan kembang api perayaan tahun baru itu, dinyatakan buta permanen.

“Kita sempat bicara soal donor bola mata, tapi dokter bilang, untuk pasien bisa melihat lagi itu tidak mungkin, kecuali ada keajaiban,” tegas dokter pada Haji Buhari. (jali)

Rumah Sakit Terakhir Untuk Wan Manis

MODERATORSUA, JAKARTA – Dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanana, Kepulauan Sula, dirujuk ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate, ini rumah sakit terakhir untuk upaya kembalikan penglihatan korban kembang api Tahun baru 2023.

Wan Manis, nama akrab dari Ridwan Buamona. Petugas Satpol-PP asal Desa Fagudu, Kabupaten Kepulauan Sula.

Letusan petasan raksasa menganai kedua mata Wan Manis, pada perayaan tahun baru 2023 di Istana Dearah Kepulauan Sula, 4 minggu lalu.

Didampingi Kepala Dinas BPBD, Buhari Buamona, Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus. Berharap, Wan Manis bisa melihat lagi.

“Saya diberi tugas oleh Ibu Bupati untuk dampangi Wan (Korban) berobat. Ibu bilang, usahakan sampai matanya sembuh, biar bisa lihat anak dan istrinya lagi,” pesan Bupati Sula pada bawahannya itu.

Menurut Haji Buhari, peluang untuk Ridwan bisa melihat lagi sangat kecil, hal ini karena saraf bagian dalam kedua matanya ikut terbakar.

“Waktu di RS Gatot Subroto juga operasi matanya, setelah itu setiap tiga hari ke poli mata untuk kontrol tapi belum ada perubahan. kata dokter, saraf matanya sudah hangus semua,” ujar Buhari, mengutip keterangan dokter RS Gatot Subroto.

Namun tambah Buhari, Pemerintah Daerah Sula tetap berupaya untuk mengembalikan penglihatan Ridwan Buamona.

“Saya minta rujukan dari RS Subroto, untuk berobat ke rumah sakit spesialis mata JEC di Menteng, saat ini kita mau bertemu dokter ahli,” tegas Buhari saat menghubungi ModeratorSua.com, Selasa (31/01/23).

Menurutnya, Rumah Sakit JEC adalah tempat terakhir untuk pengobatan Wan Manis, karena tak ada tak ada lagi rumah sakit khusus mata di Indonesia selain JEC.

“Ini pengobatan terakhir, karena tidak ada rumah sakit lain lagi selain ini, seandainya bisa donor mata, maka kita akan lakukan. nanti liat hasilnya karena ini kita mau bertemu dokter,” jelasnya

Sampai berita ini dipublish Kepala BPBD Kepulauan Sula, Buhari Buamona masih mendampingi Wan Manis dan istrinya di Rumah Sakit Mata JEC. (jali)

Pejabat Kepala Desa Dofa dan Camat Mangoli Barat Disomasi

MODERATORSUA.COM, SANANA – Sebanyak 27 orang mantan Aparat Desa Dofa Kecamatan Mangoli Barat, layangkan somasi terhadap Pejabat Kepala Desa Dofa dan Camat Mangoli Barat, lantaran gaji mereka tidak bayar selama 7 bulan.

Ke 27 mantan aparat desa tersebut yakni mantan Sekretaris desa, Kasi, Kaur, Kadus, Ketua RW, Ketua RT dan Cleaning Service kantor desa.

Kepada Moderatorsua.com, kuasa hukum puluhan mantan aparat Desa Dofa, Zulfitrah Hasim, S.H menyampaikan, surat somasi dilayangkan pada tanggal 25 Januari 2023 lalu.

Zulfitrah bilang, 27 orang mantan aparat Desa Dofa tersebut, telah diangkat dan di-SK-kan secara sah oleh Kepala Desa Dofa, Djailan Sapsuha. Dan pernah aktif bekerja sebagai aparat desa, Sejak Bulan Januari 2022 sampai dengan bulan Juli tahun 2022.

“Saat kepala Desa Dofa Djailan Sapsuha masih aktif sebagai Kepala Desa, pernah diusulkan pembayaran gaji Aparat desa melalui ADD Desa Dofa Triwulan I dan II tahun 2022, akan tetapi tidak bisa dilakukan karena Camat mangoli Barat, Ernawati Sapsuha tidak memberikan Rekomendasi Pencairan,”katanya, Senin (30/01/23).

Dijelaskan, pada bulan Juli tahun 2022 telah dilakukan penonaktifan sementara Djailan Sapsuha dari jabatan Kepala Desa, dan telah diangkat Pejabat Kepala Desa Dofa, Bahctiar Kamaludin. Mirisnya, 27 orang klien mantan Aparat Desa tersebut, juga ikut diberhentikan dari jabatannya dan tidak pernah menerima Gaji.

“Pada bulan Juli Tahun 2022, Pejabat Kepala Desa Dofa Bahctiar Kamaludin, telah melakukan Pencairan ADD Desa Dofa Triwulan I dan II tahun 2022, namun hanya membayar penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa Dofa Non Aktif Djailan Sapsuha, Insentif Hakim Sarah dan insentif Guru Mengaji, sedangkan klien kami 27 orang mantan aparat desa tidak dibayar gajinya hingga saat ini,”ungkap Zulfitrah.

Zulfitrah menilai, ada perbuatan melawan hukum atas masalah tersebut. Karena kliennya telah berulang kali, berkosultasi dengan Pejabat Kepala Desa maupun Camat Mangoli Barat

“Namun tidak pernah ada itikad baik untuk menyelesaikan masalah Aquo, yang menyebabkan klien kami telah mengalami kerugian baik secara materil maupun imateril,”tuturnya.

Dalam somasi Zulfitrah meminta, Kepada Pejabat Kepala Desa Dofa Bahctiar Kamaludin untuk segera membayar hak dari masing-masing kliennya berupa gaji, tunjangan atau Insentif.

” Karena klien kami pernah Aktif bekerja sebagai aparat Desa Dofa selama 7 (tujuh) bulan yaitu sejak Bulan Januari tahun 2022 sampai dengan Bulan Juli Tahun 2022 dan Kepada Camat Mangoli Barat Ernawati Sapsuha untuk segera merekomendasikan pembayaran hak dari masing-masing klien berupa Gaji, Tunjangan atau Insentif karena klien kami pernah aktif bekerja sebagai aparat desa dofa selama 7 bulan yaitu sejak bulan Januari tahun 2022 sampai dengan bulan Juni Tahun 2022,”pintanya.

Apabila, lanjut Zulfitrah, setelah surat Somasi (Peringatan Hukum) ini diterima dan sampai dengan 7 hari kalender, Pejabat Kepala Desa Dofa maupun Camat Mangoli Barat, tidak memenuhi permintaan, maka akan ditempuh jalur hukum.

“Kami akan menempuh jalur hukum baik secara Pidana maupun Perdata sebagaimana diatur dalam peraturan-perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,”pungkasnya. (gun).

DPRD Sula Dicecar Publik, Politisi Nasdem Geram

MODERATORSUA.COM, SANANA – Hadir sebagai pembicara pada diskusi publik, yang digelar oleh Kantor Hukum Rasman Buamona, dengan tema ”Minyak Tanah Subsidi Untuk Siapa” Ketua Komisi II DPRD Sula berbicara dengan nada tinggi.

Dikutip dari live streaming fanpage Moderator, Sabtu (28/01/2023) terlihat mantan Sekretari Daerah (Sekda) Kepulauan Sula, sangat geram saat menjelaskan kinerja DPRD Komisi II.

Pemilik Hotel Beliga itu, membantah tudingan-tudingan tak sedap yang mengarah ke lembaga perwakilan rakyat tersebut.

Menurutnya, DPRD Komisi II selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat Sula.

“Supaya saudara-saudara tau, kami juga mencari data, solusi, turun ke kantor-kantor. Tapi kami selalu dihujat, DPR penjilat, pencuri, penghianat. Siapa sih yang penghianat?” tanya Safrin Gailea dengan nada keras.

Ketua Komisi II DPRD Sula, yang juga pengusaha itu, merasa kesal karena sering mendengar tuduhan memanfaatkan jabatannya.

“Bahkan ada yang mengatakan DPR mau bikin apa? emangnya kami mau cari apa, kami mau cari duit kamu, kita sama-sama pengusaha ini, seh,” cecarnya minyinggung seorang pengusaha.

Namun, Safrin meminta maaf atas nada keras yang keluar dari ucapannya.

“Maaf saya tadi tensinya 67, saya punya perhatian serius sama ini,(minyak tanah)” ucapnya. (Jali)

Optimis Calon Bupati, Safi: Calon Wakil Gubernur Pun Saya Tolak

MODERATOTSUA.COM, SANANA – Tidak main-main tekad Safi Pauwah untuk jadi Bupati Kepulauan Sula pada pilkada mendatang. politisi Partai berlambang matahari itu, telah siap tinggalkan kursi DPRD Provinsi Maluku Utara.

Pada sebuah wawancara, di hadapan wartawan Safi Pauwah menegaskan, dirinya sudah pernah merasakan posisi sebagai Wakil Bupati Sula.

Untuk itu, pilkada serentak tahun 2024 mendatang, Safi Pauwah akan menolak jika dipinang sebagai calon wakil Bupati Sula.

“Jangankan wakil Bupati, Calon wakil Gubernur sekalipun saya tolak, karena saya pernah jadi wakil Bupati,” kata Ketua DPD Sula Partai Amanat Nasional (PAN) pekan lalu. Selasa, (24/01/2023).

Bahkan Safi tak segan-segan, menyinggung politisi yang tak punya status dalam partai politik.

“Orang yang tidak ada kursi saja mau calon Bupati, apalagi saya yang punya partai dan disupport DPP,” ujarnya.

Tekad mantan Ketua DPD II Partai Golkar itu, tentu bukan tanpa alasan, dia mengaku mendapat dukungan penuh dari DPP Partai amanat Nasional.

“Karena survei DPP dari partai PAN di 10 kabupaten kota, saya termasuk kader potensial calon Bupati.” tegas Safi Pauwah. (Jali)

Festival Lato-Lato, KNPI Sula Capai 800 Peserta

MODERATORSUA.COM, SANANA – Tak disangka awal dipublikasi rencana diselenggarakan Festival Lato-lato di Sanana. DPD KNPI Kepulauan Sula, mendapat protes dari kalangan pemuda, hingga ke media sosial.

Namun, rasanya tak berpengaruh bagi anak usia dini, untuk mendaftarkan diri sebagai peserta pada lomba yang sedang viral saat ini.

Paling sedikit, terdapat 800 peserta yang terdaftar, terbagi atas siswa-siswi SD, SMP, SMA, dan tingkat umum di Kota Sanana.

Ketua DPD KNPI Sula, Samsul Agus Banapon menyatakan alasan peningkatan motorik anak, pihaknya menggelar Festival lato-lato.

“Permainan Lato-lato tidak sekedar serimonial saja. Tapi ternyata dapat berpengaruh terhadap perkembangan motorik anak. Baik motorik halus maupun kasar, karena ada keseimbangan, konsentrasi serta daya tahan otot,” kata Samsul saat ditemui ModeratorSua.com. Sabtu, (28/01/2023).

Selain perkembangan motorik. Menurut dia, kegiatan itu bertujuan mengajarkan anak-anak untuk saling berasosiasi sejak dini, dan melatih anak berkompetisi.

“Anak yang bisa memainkan permainan ini, mereka akan lebih percaya diri dan belajar mengatur strategi, juga melatih mental mereka untuk tampil ke publik kedepannya,” tegasnya.

Lanjutkan, Samsul menambahkan sebanyak 300 peserta lolos sebagai peserta semifinal.

“Besok semifinal, setelah itu dilanjutkan ke final,” tutup Ketua KNPI Sula. (mg)

Pengendara Minta Traffic Light Difungsikan, Kadishub Sula Hanya Diam

MODERATORSUA.COM, SANANA – Ini alasan, pengendara kendaraan bermotor, meminta Pemda Sula segera aktifkan Traffic Light di Kota Sanana, Maluku Utara

Hal itu dikeluhkan pengendara, lantaran hampir setiap hari tak ada petugas untuk mengatur lalulintas di jalur itu.

Pantauan ModeratorSua.com di lokasi, terlihat kendaraan roda empat maupun roda dua, nampak berhati-hati saat melintas di simpang tiga, jalan Jenderal Besar Soeharto Komplek Got Ila Desa Fagudu, Kecamatan Sanana. Sabtu, (28/01/2023).

Amir Umasugi (41) yang hari-harinya bekerja sebagai tukang ojeg pangkalan di depan sebuah toko, menyatakan. Sudah bertahun-tahun Lalulintas di pertigaan itu tak teratur.

“Tiap hari saya di sini, pada bulan lalu saat turnamen sepak bola dunia, itu pernah terjadi kecelakaan lalulintas,” kata Amir kepada ModeratorSua.com Jum’at (27/1/2023).

Dia menyayangkan, kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut. Menurut Amir, jika traffic light tak aktif, seharusnya di simpang tiga jalan itu ada petugas yang berjaga.

“Tidak ada yang berjaga, seharusnya ada baik itu dari pihak kepolisian atau dari dinas perhubungan, tapi ini sampai sekarang tidak ada,” sesalnya.

Untuk itu, Amir dan beberapa rekan ojeg berharap, Pemerintah Sula segera fungsikan traffic light.

“Kami berharap kepada dinas perhubungan, semoga cepat untuk bisa memperbaiki lampu yang mati ini,” pinta Amir.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sula, Khairullah Mahdi tak mau berkomentar ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp di nomor +62 812-1045-8***. (mg).

Motoris di Sula Siap-siap Ganti Onderdil Mesin, Jika Perpres 191 Diterapkan Pemda

MODERATORSUA.COM, SANANA – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) belum terapkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Buktinya masih banyak para motoris yang menggunakan bahan BBM jenis minyak tanah (Mita), untuk kebutuhan transportasi laut.

Dalam ketentuan Perpres 191 ini, secara tegas hanya mengakomodir tiga kelompok pengguna Mita, yakni konsumsi rumah tangga, pelaku usaha kecil menangah (UKM) dan perikanan. Artinya, para motoris tidak diakomudir dalam Perpres 191 tahun 2014 ini.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Koperindag dan UKM) Kepulauan Sula, Jena Tidore menyampaikan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, untuk mencari formula sebelum diterapkan Perpres tersebut.

Jena bilang, opsi sementara yang direncanakan adalah memberikan waktu ke motoris untuk menggantikan onderdil mesin, agar tidak lagi menggunakan Mita.

“Itu opsi sementara. Nanti akan kita diskusikan bersama dengan pihak Keposilan, Dinas Perhubungan dan pihak Pertamina serta satgas, “katanya, Jumat (27/01/23).

Informasi yang himpun Moderatorsua.com, sekitar 120 ton Mita yang terpakai para motoris dalam satu bulan.

Di lain tempat, Manajer PT. Sanana Lestari, Sofyan Anwar menyatakan, motoris yang menggunakan BBM jenis Mita untuk transportasi laut, sangat berdampak terhadap konsumsi rumah tangga.

“Contohnya, 25 liter minyak tanah dipakai masak sebulan untuk satu kepala keluarga, tapi motoris hanya sehari. Artinya, motoris berpotensi merusak konsumsi rumah tangga selama sebulan,”ucap Sofyan sembari mengatakan Kuota Mita untuk PT. Sanana Lestari sekitar 460 ton per bulan.

Karena itu, Sofyan menawarkan, agar motoris mengganti alat mesin yang menggunakan BBM jenis Pertalite atau Pertamax.

“Pemda bisa cari jalannya. Ganti mesinnya. Pemda bisa subsidi. Jangan pakai minyak tanah,”pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sula, Chairullah Mahdi dikonfirmasi terkait kepastian jumlah dan kebutuhan Mita untuk motoris, namun tidak direspon. (gun).

Kapal Tangkapan Ikan Diamankan, Kelompok Nelayan Sesali Sikap DKP Sula

MODERATORSUA.COM, SANANA – Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), yang mengamankan dua kapal nelayan tangkap iklan asal Bitung di perairan Sula, disesalkan kelompok nelayan.

Pasalnya, langkah DKP tersebut tanpa sosialisasi terlebih dahulu.

Harahab Lek, Ketua Kelompok Nelayan KUB Maju Bersama asal Desa Malbufa Kecamatan Sanana Utara, merupakan pemilik rumpon yang alami langsung kebijakan DKP Sula tersebut.

Harahab mengaku, jika mereka yang datangkan kapal tangkapan itu dari Bitung. Dirinya tidak tahu-menahu, terkait ketentuan kapal dengan kapasitas 50 gross ton, dilarang beroperasi di perairan di bawah 12 mil.

“Jadi, menurut saya, ini kelalaian Dinas juga. Karena tidak sosialisasi dari awal. Bagaimana kita tau kalau tidak ada sosialisasi,” kata Harabab usai dipanggil pihak DKP Sula siang tadi, Kamis (26/01/23).

Dia menilai, tindakan DKP tersebut justru merugikan kelompok nelayannya.

“Karena kalau seperti begini, ikan kami di kapal rusak siapa yang bertanggung jawab,”keluhnya.

Harahab berujar, pilihan kelompok nelayannya meminta kapal di luar Sula, menangkap ikan di rumpon, lantaran tak ada kapal tangkap ikan yang memenuhi standar itu di Sula.

Karena itu Harahab berharap, Pemda Sula bikin pengadaan kapal tangkap yang layak dan sesuai standar ketentuan, agar para kelompok nelayan khususnya rumpon tidak lagi memanggil kapal di luar Sula.

“Pemda harus ambil Peran penuh. Bikin pengadaan kapal yang memenuhi standar ketentuan itu, supaya kita tidak panggil kapal dari luar,”imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sula, Sahlan Norau dikonfirmasi Moderatorsua.com menyampaikan, ada dua kapal tangkap ikan asal Bitung yang diamankan. Masing-masing berkapasitas 30 gross ton dan 50 gross ton.

Langkah DKP Sula tersebut, karena telah mendapat tugas pengawasan melalui SK penetapan tenaga pengawas bantu di DKP Sula. SK tersebut didapat beberapa minggu lalu.

“Memang ini kewenangan pengawasan itu di Provinsi. Tapi soal rentang kendali dan jarak, sehingga kami meminta ke Provinsi untuk penugasan pengawasan,”ucapnya.

Menurutnya, dua kapal yang diamankan tersebut sebagai langkah persuasif sosialisasi.

Lebih lanjut Sahlan menjelaskan, sesuai ketentuan, jalak nol (0) sampai 2 mil itu, masuk jalur satu penangkapan dengan kapal yang berkapasitas 5 sampai 10 gross ton.

“Kemudian, 2 sampai 4 mil, itu kapal yang berkapasitas 15 sampai 20 GT (gross ton). Dan 4 sampai 12 mil itu batas wilayah operasinya 30 GT. Tapi di atas 12 mil berarti itu di atas 30 GT. Itu kewenangannya ada di pusat. Yang kita temukan itu kapal yang berkapasitas 50 GT,” jabarnya.

Sahlan menyatakan, kapal yang sementara diamankan ini karena beroperasi pada jarak di bawah 12 mil. Pahadal kapal berkapasitas 50 gross ton.

“Karena itu yang teman-teman (DKP) temukan di lapangan, sehingga diambil dokumennya untuk verifikasi. Tapi kalau kapal 30 GT itu bisa di bawah 12 mil,”terangnya.

Sahlan mengaskan, kapal dengan kapasitas 50 gross ton yang beroperasi di bawah 12 mil tersebut, telah melanggar ketentuan. Karena itu diberi sanksi administrasi.

“Sesuai Peraturan pemerintah nomor 31 terkait dengan pengawasan, itu diberi sanksi administrasi berupa teguran dan peringatan pertama, kedua dan ketiga. Tapi kalau masih melanggar berarti dokumennya ditahan,”pungkasnya. (gun).

Remaja Kota Ternate, Terciduk Pesta Miras & Lem Ehabon

MODERATOR SUA.COM, TERNATE – Puluhan remaja di Kota Ternate, Maluku Utara tertangkap basah saat sedang pesta miras dan hirup Lem Ehabon.

Tak hanya itu, bahkan kumpulan anak dibawah umur ini juga nekat bobol rumah warga, untuk mengkonsumsi barang haram itu.

Pantauan moderatorsua.com, remaja pemakai lem tersebut, ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Pol-PP) di lokasi Masjid Almunawwar Kota Ternate. Kamis, (26/01/2023).

“Mereka bobol rumah orang di depan Toko Weda, lalu konsumsi Lem Ehabon, Komix dan miras,” kata Kasat Pol-PP Kota Ternate, Fandy Mahmud saat diwawancarai ModeratorSua.com.

Untuk membeli barang haram itu, para pemakai ini rela jadi tukang parkir liar di kawasan Masjid Raya Ternate.

“Pas kami tangkap, meraka bilang sebagian teman-teman ada di seputaran masjid raya, langsung kita kesini (lokasi masjid) dan ada yang jadi tukang parkir, uangnya untuk beli lem, dan lainnya,” tegas kasat.

Ikhtiar Masjid Almunawwar digunakan sebagai tempat konsumsi Lem Ehabon, Alumni IPDN ini, mengarahkan anggotanya lakukan pemantauan rutin.

“Ada petugas satpol yang nanti jaga disini, untuk pantau masjid raya,’ tutupnya (jali)